Gara.
Human Life. Adalah kehidupan manusia yang ternyata banyak lika-likunya.
Semenjak mengenal Aureen yang semakin sini semakin membuat gue sadar, kalau gue hidup di dunia ini harus banyak lika-liku. Kalau gitu-gitu aja ya... gak ada yang harus gue ceritain ke semua orang.
Gue belajar untuk bisa menghargai orang.
Gue belajar untuk bisa ngobrol sama orang.
Gue belajar untuk sabar sama orang.
Gue belajar untuk mengontrol emosi gue dengan orang lain.
Dan gue banyak belajar dari sosok Aureen untuk segala hal tentang kehidupan makhluk hidup bernama manusia di bumi itu.
Aureen treates me slowly ketika gue juga men-treat dia dengan sifat dan karakter gue yang kayak begini.
Dan satu lagi yang hampir gue lupakan setelah keluarganya Raka, adalah keluarganya Aureen di Bandung sini.
Gue hanya fokus untuk gimana gue dan Aureen bisa bersatu.
Gue hanya fokus kalau gue ingin hidup gue ini didedikasikan untuk Aureen.
Dan gue lagi-lagi melewati satu hal tentang Aureen.
Satu hal... yang padahal itu adalah poin terbesar untuk gue dan dia di titik ini.
Gue pikir gue ini egois karena hanya mementingkan kebahagiaan Aureen tanpa tahu apakah Aureen bahagia dengan gue atau tidak?
Gue baru sadar ketika hari ini main bareng Aureen, mengelilingi Bandung, melihat dia tersenyum dan tertawa, melihat dia begitu rindunya akan kota manis bernama Bandung ini.
Gue baru sadar ketika hari ini Aureen selalu bahagia, di samping gue, tanpa menunjukkan kalau ada raut wajahnya yang selalu menampilkan kalau dia ini sedih... dan kesepian.
Dia kesepian... melihat kota Bandung ini.
Dia seolah mengatur segala emosinya terhadap kota Bandung ini.
Entah itu masa lalunya, entah itu tentang dirinya dengan Raka, atau tentang dirinya dengan orang tuanya.
Gue lagi-lagi baru sadar. Gue sekarang tahu... kenapa Aureen se-ketergantungan itu dengan Raka.
Gue lagi-lagi baru sadar kenapa Aureen bisa se-sedih itu waktu Raka pergi.
Gue baru sadar... Kalau dia ini kesepian. Dan saat itu, hanya Raka yang ada untuk Aureen. Bukan orang lain, bukan orang tuanya, hanya Raka seorang.
Perlahan demi perlahan gue seperti mengerti maksud Aureen ketika dia menahan rasa sedih itu. Dan rasanya kayak ada yang nampar dan nonjok gue sampe-sampe kerasa ke ulu hati, kalau gue sekarang tahu gimana Aureen tanpa dia menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reen
Ficção Adolescente(SELESAI) Tentang kehidupan manusia di muka bumi beserta kenangan manis pahitnya. [Hunrene Lokal] ©asreeysi, 2020.