Bagian XLI

1.4K 216 352
                                    

Aureen.

"Lo udah pacaran kan sama Mas Gara?"

            Pertanyaan pertama Kinan saat setelah dia duduk dikursinya sebelah gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertanyaan pertama Kinan saat setelah dia duduk dikursinya sebelah gue. Lalu gue mengerutkan kening kesal menatapnya.

"Kok malah nanyain gue sih, lo kemana aja gue tanya?!" kata gue kesal menjawabnya. Karena sedari tadi dia malah ceng-cengin supaya gue menjelaskan hubungan gue dengan Gara itu.

"Jawab dulu... lo pacaran kan tapi?"

"Emang kenapa sih?"

"Ya gue punya firasat aja kalau lo berdua gak punya status...." Saat ucapan Kinan yang itu cukup membuat gue meneguk ludah kasar dan menatapnya canggung.

"Hahhahah ya enggak lah, punya kok punya..." kata gue bohong.

Kinan disana memicingkan mata lalu berucap lagi, "Lo gak bisa bohong ya, gue udah hafal banget dari mantan-mantan gue kalau mereka bohong."

Trus sekarang gue malah cengengesan. "Heheh emang harus punya status ya?"

"Tuhkan... yang satu tolol, yang satunya lagi polos," ucap Kinan tampak memicingkan mata ke arah gue tidak percaya lalu melanjutkan, "Bener juga kata Mas Bayu tentang lo berdua," lanjutnya membuat gue menatap Kinan dengan mata yang menyelidik.

"Emang apa kata Mas Bayu?" tanya gue aneh.

"Ya Mas Garanya tolol, lo nya polos... disatuin... ya jadinya bego dua-duanya," katanya teramat frontal membuat gue menatapnya dengan kesal.

"Enak aja dibilang bego..." kata gue membalas.

"Reen, gak ada ya didunia ini yang baik-baik aja kalau tanpa status, kita semua itu butuh status," jelasnya tampak kesal.

"Iya ih orang punya juga.." balas gue menatapnya balik.

Dih...bohong lagi kan gue, padahal mah emang kayaknya bener ya kalau semuanya itu butuh status yang jelas... gue juga kan dulu seolah nuntut pengen punya status juga gak sih?

"Reen?" kali ini dia seolah memanggil gue setelah tadi gue dan dia malah saling tatap kesal.

"Apa?"

"Lo gak usah mikirin orang lain kalau emang Mas Gara udah mau seriusin lo... let it flow aja, jangan berasa ada beban yang harus lo pikul sendirian karena orang lain belum bahagia. Lo juga berhak buat bahagia Reen," ucapnya membuat gue menatap Kinan dari samping.

"Enggak kok Nan, guenya emang belom siap..."

"Mas Garanya udah teramat siap tapi Reen," balasnya membuat gue tertawa.

ReenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang