Aureen.
The things we lose are not losses.
They are entryways.
They are the world saying, sometimes sharply.
There is something else out there.
*
Bagi gue, suatu hubungan atau relationship apapun itu merupakan hal berkah yang patut disyukuri sebagai manusia.
Karena dari dulu, gue selalu menghargai hubungan gue dengan Raka, selalu menganggap kalau suatu hubungan kita adalah yang paling berarti saat sampai gue kehilangan dia.
Saat itu gue rasanya gak bisa lagi menghargai kata suatu "hubungan" sampai dimana gue mengenali semua orang yang tinggal serumah dengan gue di kosan.
Gue mengenali hubungan gue dengan mereka yang lambat laun terasa sangat berartinya.
Dan bagi gue, hubungan apapun itu, mau lo pacaran, lo temenan, lo musuhan pun... itu pasti ada maknanya.
Gue empat tahun serumah dengan teman-teman gue, yang gue kenali dekat hanya beberapa. Bohong kalau gue mengenal mereka dengan baik satu per satu orang.
Makanya kenapa, gue sekarang bingung... kalau Kinan akan senantiasa cerita semuanya ke gue, namun untuk Sania. Dia tidak segampang itu.
Karena dari dulu, Sania memang tidak pernah bercerita apapun tentang privasi hidupnya. Dia adalah Sania yang selalu mendengarkan orang lain, tanpa mau bercerita ulang tentang kisahnya.
"Lo tuh yang kemana aja," ucap Grisha disebelah gue saat hari ini gue dan Grisha memutuskan untuk main ke rumah Sania.
Sania memang tinggal dengan keluarganya saat Ayahnya dipindah tugaskan ke kantor Kejaksaan Agung di Jakarta pada saat dua tahun yang lalu.
"Ada kok di rumah hehe," jawab Sania sambil mempersilahkan gue dan Grisha duduk dikasurnya.
"Gue tuh harap-harap cemas kok lo gak pulang-pulang ke apart sih?" tanya lagi Grisha.
Gue disini masih diam. Gue bingung harus memulai ini darimana. Karena ide untuk nyamperin Sania aja, itu muncul dari Grisha.
Karena dari dulu memang yang paling dekat dengan Sania itu Grisha. Bukan gue, apalagi yang lainnya.
"Udah selesai penelitiannya, lagian gue udah mau sidang ini, jadi di rumah aja," jawab Sania sembari tersenyum ke arah gue dan Grisha bergantian.
"Kapan ya kita kumpul-kumpul lagi serumah kayak dulu? Lucu banget kalau diinget-inget sekarang semuanya udah pada sibuk masing-masing," balas Grisha diluar konteks. Dia kayaknya gak mau nanya apa-apa, dia hanya mencairkan suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reen
Roman pour Adolescents(SELESAI) Tentang kehidupan manusia di muka bumi beserta kenangan manis pahitnya. [Hunrene Lokal] ©asreeysi, 2020.