Siap-siap dibuat terkejod lagi nih. Cerita ini emang absrud. Part sebelumnya naik, part kali ini salto. Ah, nano-nano.
Selamat membaca.
****
Begitu sampai di rumah, Elka beserta yang lainnya masing-masing mengambil duduk di ruang tamu. Elka mengabaikan rasa sakit di tubuhnya, sementara itu Melody masih menatap Desca dan Ledrik dengan penuh was-was.
"Apa yang akan Kakak jelaskan tentang Tomi?" tanya Elka memulai obrolan.
Melody melepaskan tatapannya dari Desca, kemudian beralih ke arah Elka. "Waktu gue menghubungi Tomi, dia malah nyuruh gue ke apartemennya."
"Maksudnya?"
"Gue nggak tahu apa maksudnya, karena itu adalah jebakan."
Kening Elka berkerut samar. "Jebakan? Tomi membuat jebakan?"
"Bukan. Nggak begitu tepatnya. Ada orang yang berusaha menjadi Tomi mau menjebak gue."
"Oh, sial!" umpat Elka menyandarkan punggungnya dengan kasar ke sandaran sofa. "Apa itu artinya Tomi dan Andra juga sudah dibawa ke suatu tempat?"
"Gue benci ngakuinnya, tapi sepertinya iya."
Elka meremas rambutnya dengan sebelah tangan. "Sebenarnya tujuan mereka apa, sih?"
"Mengingat tadi gue sempat dihubungin, sepertinya mereka ingin gue ikut dibawa menjadi sandera."
"Apa Sam gila? Dia nggak tahu siapa Kakak?"
Melody mengedikkan bahu. "Bisa saja mereka mempersiapkan orang khusus menangkap gue?"
Elka langsung teringat Zato. Kalau lelaki itu lawan Melody, jelas Melody bakalan kalah.
"Bagaimana dengan Rimba?"
Elka menggelengkan kepalanya pelan. "Dia dibawa."
"Sebenarnya gue punya satu rencana, tapi cukup beresiko," kata Melody.
Sebelum ia melanjutkan kalimat, dehaman Desca memutuskan niat itu. Lelaki tersebut seakan meminta izin kepada dua perempuan itu untuk mengakui keberadaannya di sana. Pasalnya sejak tadi, dua perempuan itu asik bercakap bertukar informasi tanpa mengindahkan dirinya di sana.
"Sekarang hanya ada kita, bukankah sebaiknya kita jangan gegabah?"
"Gue tahu, makanya denger dulu rencana gue," balas Melody.
"Kamu menyusun rencana di saat kita tidak tahu seberapa kuat musuh?" timpal Desca lagi.
"Mereka kuat dengan adanya Sam dan Karin. Selain itu ada keterlibatan seseorang yang ya ... cukup kuat," kata Elka sengaja tak menyebut nama Zato, namun Desca memahaminya. "Ditambah pasti ada orang-orang yang belum kita ketahui identitasnya."
"Selain itu, apakah nona yakin di mana tempat persembunyian mereka?" tanya Ledrik.
Elka mengangguk ringan. "Di rumah itu, gue yakin. Pasti ada sebuah jalan rahasia menuju persembunyian mereka. Jika kembali mengingat soal ruang bawah tanah di kasus sebelumnya, gue rasa nggak sulit menebak. Sepertinya keluarga Karin ini hebat sekali soal bersembunyi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aliansi Rahasia [Sequel Ke-2 AOS]
Mystery / Thriller[END] Fantasi-misteri [Disarankan membaca dua buku sebelumnya : AOS dan ASD Ada banyak misteri di dunia ini tentang makhluk yang tidak bisa dinalar oleh otak. Tetapi sesungguhnya, mereka ada. Terkadang bahkan berbaur di antara kita. Untuk menjaga ke...