Kemarin ada yang komen minta follback di instagram. Kalian tinggal DM dan minta follback kok, akan aku follback ^ ^
***
Suasana di meja kantin kali ini terasa berbeda. Walau masih seperti biasanya, kantin selalu ramai. Tetapi meja yang berada di pojok kana, tempat yang biasa menjadi posisi pas bagi Elka dan teman-temannya terasa begitu hening dan kosong. Sam tidak masuk sekolah, pemuda itu mungkin sedang memanfaatkan izin sakitnya. Selain mereka, seluruh orang yang berada di SMIHS tahunya dia sakit.
Elka menyugar rambut hitamnya yang hari ini tergerai. Setelah sekian menit berlalu dengan keheningan, ia ingin membuka suara. Bahkan makanan yang mereka pesan tidak tersentuh sama sekali. Kali ini entah mengapa suasananya makin pilu, mungkin belum adanya kabar dari Adira juga yang memicu kesedihan ini.
"Kita nggak akan diem aja begini 'kan?" tanya Elka menarik semua perhatian. "Fine, kenyataannya Sam berkhianat. So, what? Itu nggak seharusnya membuat kita selemah ini." Suara Elka tegas, namun tetap diusahakannya rendah dan tidak menarik perhatian.
"Lo pikir semudah itu? Sam tahu bagaimana cara kerja kita. Sam tahu seluk beluk rencana kita. Apa lo pikir ini akan mudah?" balas Rimba. Pemuda itu meloloskan kancing kemeja yang terasa mencekik lehernya. "Gue belum menemukan akal gimana menghadapi semua ini."
Kembali hening terjadi. Elka juga bingung. Apa dia harus bercerita soal pengakuan Zato? Oh, tidak! Ini semakin sulit dipercaya. Dan kalau sampai Elka mengaku percaya dengan Zato, maka dia juga harus menjelaskan mengapa Zato mau-maunya mengaku soal itu semua kepada Elka. Kalau sudah begitu, apakah Elka harus mengaku bahwa ia adalah salah satu keturunan vampir? Yang benar saja! Itu adalah ide terburuk yang pernah Elka pikirkan.
"Tapi, perkataan Elka bener." Suara Andra kali ini memecah hening. "Kalian nggak boleh mengabaikan fakta bahwa di Sam, sekarang ada adek gue. G-gue harus ngomong apa lagi kalau orang tua gue nanyain? Gue udah bohong dia nginep di rumah temen demi menghilangkan trauma dan antisosialnya. Sekarang apa lagi?" Wajah pemuda itu terlihat frustasi.
"Seharusnya kita tahu ada keanehan yang terjadi selama ini." Elka menggumam tajam. "Selama ini Sam menjadi perancang skenario paling hebat yang kita kenal. Soal eksekusi kasus, dia yang merancang semua strategi yang ada."
"Tapi kamu juga terlibat, El." Annisa menyela ucapannya.
"Ya, gue terlibat menjalankan dan menyetujui. Emangnya gue tahu bahwa semuanya udah direncanakan? Emangnya gue tahu Sam adalah pengkhianat yang harusnya rencana dia nggak patut kita ikutin? Emangnya gue tahu-"
"El, stop it!" seru Rimba tegas. Kalau saja ini bukan kantin, dia mungkin sudah berteriak. Ia melirik Annisa yang tertunduk dalam, gadis berhati lembut seperti Annisa pasti terluka dengan perkataan tajam Elka tadi. "Saling mendebat nggak akan menyelesaikan masalah kita!"
"Tapi, Rim. Serius, apa lo kepikiran sedikit aja soal alasan Sam berkhianat? Come on, man! Kita sama-sama sejak awal masalah demi masalah ini muncul. Dan Sam ... astaga, demi Tuhan! Gue bahkan nggak kepikiran dia punya niat jahat. See? Bahkan dia menyelamatkan Annisa saat penembakan itu!"
Isakan Annisa lolos mendengar itu.
Elka memijit pangkal hidungnya, kepalanya pening. "Soal penembakan juga aneh. Pertama, Sam jelas ngasih signal ke Annisa buat ngikutin dia ke rooftop. Seakan nggak ada tempat lain? Gue rasa, hei, saat itu dia jelas-jelas memperlihatkan sikap untuk meminta Annisa menjelaskan sesuatu dan harus mengikuti dia. Kita tahu bersama, Sam hebat soal taktik seperti ini. Kedua, oh gosh! Kenapa kita nggak berpikiran aneh saat mendengar keterangan Annisa bahwa saat penembakan mereka lagi ngobrol? Menurut lo, apa kita bakal sehebat itu mengetahui ada orang di seberang bangunan sekolah yang lagi menodongkan senjata dan menembak? Dan hell! Bahkan dia tahu sasarannya itu Annisa! Dari jarak sekian meter, apalagi posisi di rooftop, seharusnya dia nggak tahu kemana arah tujuan peluru itu berlabuh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aliansi Rahasia [Sequel Ke-2 AOS]
Mystery / Thriller[END] Fantasi-misteri [Disarankan membaca dua buku sebelumnya : AOS dan ASD Ada banyak misteri di dunia ini tentang makhluk yang tidak bisa dinalar oleh otak. Tetapi sesungguhnya, mereka ada. Terkadang bahkan berbaur di antara kita. Untuk menjaga ke...