EPILOGUE

6.4K 276 179
                                    

Hi. Ini adalah chapter terakhir dari perjalanan kisah Elora-Edward. Semoga kalian puas ya! Happy reading❤️

***

Playlist : Shania Twain - You're Still The One

Playlist : Shania Twain - You're Still The One

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Edward dan Elora sudah resmi menjadi pasangan suami-istri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Edward dan Elora sudah resmi menjadi pasangan suami-istri. Acara pemberkatan siang hari tadi berjalan sangat lancar. Pesta besar-besaran yang disiapkan oleh dua belah pihak ini berjalan hingga bulan dan bintang menampakan diri. Acara resepsi pernikahan diadakan di sebuah garden hotel mewah, terdapat di pesisir pantai yang masih menjadi salah satu aset Doris Global Accentrum.

Elora sudah berganti gaun. Dimalam harinya, dia tampil lebih santai dengan gaun panjang bermotif bunga dengan kain tile di bagian bahunya. Rancangan salah satu designer ternama di Kota London.

Sedangkan Edward menggunakan jas berwarna putih senada dengan Elora, terlihat sangat menawan di atas panggung. Pria itu bernyanyi diiringi oleh band pengisi acara. Elora sama sekali tidak mengetahui bakat terpendam Edward. Sejak kapan pria itu gemar bermusik? Kenapa Elora baru pertama kali mendengar suara merdu Edward ketika bernyanyi? Astaga. Elora merasa tidak mengenal suaminya dengan baik.

"Elora." Panggil Helena, berdiri tepat di sebelahnya. "Kau tampak terpesona melihat penampilan cucuku di atas panggung. Jangan bilang kau tidak mengetahui Edward gemar bermusik?"

"Sayangnya itu benar. Sebagai istri aku kecewa tidak mengetahui bakat terpendam suamiku." Balas Elora, tersenyum simpul.

"Sejak kematian kedua orang tuanya, Edward tidak lagi menyentuh gitar pemberian Ayahnya. Katanya, dia selalu teringat akan kenangan buruk dan lebih memilih untuk tidak melanjutkan hobi bermusiknya." Helena menyentuh pundak Elora. "Tetapi sekarang aku bisa melihat Edward layaknya bocah berumur lima tahun yang sangat ceria, seperti dulu, sebelum banyak masalah menimpa hidupnya. Terimakasih sudah mengembalikan Edwardku, Elora."

Hati Elora menghangat ketika mendengarnya, sampai air matanya tergenang pada kelopaknya. Elora memeluk Helena yang sudah terlebih dahulu menangis bahagia.

THE DEPRESSIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang