Chapter 47

2.6K 193 82
                                    

Pict Elora & Edward for this chapter on mulmed!😍

Warning : Konten 18+

Ini fast update banget mohon vomments yang banyak! Happy reading❤️

***

Elora tidak bisa melihat apapun ketika telapak tangan besar Edward menutupi kedua matanya. Jujur saja, hal itu membuatnya sedikit kesal karena tentu saja akan merusak maskara yang ia gunakan pada bulu mata lentiknya. Tapi rasa bahagia menutupi kekesalan hatinya. Dia gugup dan penasaran dengan kejutan yang Edward katakan. Karena tidak biasanya Edward bersikap seperti ini padanya.

"Sebenarnya kita berada dimana, Ed?"

"Sedikit lagi kita sampai." Edward mengarahkan Elora untuk berbelok ke kanan. Gadis itu menurut namun pinggangnya menabrak sesuatu yang cukup keras, seperti sebuah ujung meja. "Pelan-pelan, sayang."

"Aku tidak bisa melihat apapun!"

"Ikuti saja intruksiku. Jangan buru-buru melangkah. Oke?" Kata Edward. Elora menganggukan kepala kemudian melanjutkan langkahnya.

Setelah dirasa tidak ada intruksi lagi dari Edward, Elora menghentikan langkah kakinya dan merasakan desiran angin malam yang menerpa langsung pada kulitnya. Malam ini dia menggunakan gaun pendek berwarna silver dengan motif bling. Gaun itu cukup terbuka pada tubuh rampingnya. Membuat kesan elegan semakin terlihat pada penampilanya dan Edward tak henti-henti memujinya sepanjang perjalanan.

"Aku sudah boleh membuka mata?" Tanya Elora ketika perlahan tangan Edward mulai turun namun kedua matanya masih terpejam.

Edward berbisik di dekat telinganya, begitu lembut. "Ya, buka matamu, sayang."

Pemandangan indah sebuah rooftop restoran membuat kedua mata Elora berbinar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemandangan indah sebuah rooftop restoran membuat kedua mata Elora berbinar. Di depanya terdapat sebuah meja makan dan dua buah kursi yang ditata begitu indah bertemakan gold. Dua buah piring dan gelas tinggi tersusun rapi di atas meja tersebut. Kemudian bunga mawar kuning bertaburan indah di sekitarnya menambah kesan romantis. Pemandangan kota terlihat begitu indah dari atas sini, terlebih lagi langit juga nampak terang dimana artinya bintang-bintang begitu banyak bertaburan di atas sana. Elora bahkan tidak berkedip ketika memandang semua ini. Indah sekali.

"Apa kau menyukainya?" Tanya Edward sambil melingkarkan salah satu lenganya pada pinggang Elora. "Maaf jika ini terlalu sederhana. Aku sedikit kesulitan untuk menjadi pria romantis."

"Aku suka. Aku sangat menyukainya. Ini keren!" Sahut Elora antusias. Dia menatap Edward yang mengubah ekspresi wajahnya dalam waktu singkat ketika mendengar respon Elora. Lantas gadis itu mengedarkan pengelihatanya. "Tapi kenapa hanya ada kita berdua?"

"Aku menyewa tempat ini untuk dinner kita malam ini. Jujur, aku bingung bagaimana cara memanjakan wanita. Kau berbeda dari yang lain, El. Kau terlalu sederhana mau menerimaku apa adanya." Edward mengambil kedua tangan Elora lalu mengecupnya bergantian. "Semoga malam ini aku bisa membuatmu bahagia."

THE DEPRESSIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang