Prolog

871 49 2
                                    

Perpisahan yang paling menyakitkan adalah berpisah dengan kematian. Aku mencoba untuk menerima dengan ikhlas karena aku teringat dengan salah satu firman-Mu. "Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati...." (QS Ali Imran: 185)

****

Katanya laut adalah tempat yang cocok untuk menyendiri, karena pemandangannya yang begitu menenangkan dan dapat menghilangkan penat. Sosok wanita cantik dengan balutan hijab itu merasakan kata-kata yang selalu dilontarkan orang-orang. Bersama dengan cinta pertamanya dia dimanja untuk berkeliling lautan.

Dia, Zara Lembayung Senja anak dari sepasang suami istri—Malik dan Luna. Zara sudah menjadi ratu di hati orang tuanya sehingga dia selalu dimanja. Karena profesi papanya sebagai nakhoda, dia bisa merasakan menaiki sebuah kapal yang dari dulu sangat dia takuti.

Kapal yang Zara tumpangi hanya ada sedikit orang. Dia terus tersenyum melihat sang papa mengenakan seragam nakhodanya, pria berusia empat puluh tahunan itu terlihat berwibawa dan begitu bijaksana.

"Selamat atas gelar dokter kamu sayang, terima kasih sudah mau berjuang untuk pendidikanmu, pekerjaan Papa nggak sia-sia selama ini, sudah saatnya Papa berhenti." Pria dengan seragam nakhoda itu mengusap pelan puncuk kepala Zara dan mengecupnya di sana.

Tubuh Zara yang kecil membuat dia harus mendongakkan kepala saat sedang berbicara dengan papanya. Wanita itu langsung memeluk sang papa begitu erat.

"Terima kasih Papa sudah berjuang sejauh ini untuk Zara dan Mama. Terima kasih juga Kapten sudah mengabdikan diri pada samudra yang luas ini."

Zara melepas pelukannya kemudian berkata, "Thank you, Captain. And...." Ucapan Zara terhenti di bibirnya karena dia terlalu malu untuk mengungkapkan perasaan sayang dan cintanya pada sang Papa. Selama ini dia tidak pernah menyatakan sayang pada orang tuanya karena malu.

Malik hanya terkekeh pelan dan melanjutkan ucapan Zara. "And? Papa sayang Zara. Papa yakin Zara akan menjadi dokter hebat." Zara tersenyum lebar kemudian mengangguk.

"Kamu di sini ya, nikmati pemandangannya, Papa harus ke belakang untuk mengatur kapal," lanjut Malik.

Malik melambaikan tangan pada Zara membuat wanita itu mengernyitkan dahi kebingungan karena tiba-tiba saja papanya melambaikan tangan, tak ingin berpikiran negatif dia membalas lambaian tangan papanya, terlihat senyum tulus terukir dari bibir papanya.

Kapal berhenti di tengah lautan, Zara masih asik menikmati pemandangan ombak laut yang begitu tenang di tambah dengan langit yang sangat cerah.

Bau asap menusuk Indra penciuman Zara, wanita itu memutar tubuhnya dan terkejut saat melihat bagian belakang kapal terbakar, apinya sudah membesar membuat orang yang berada di kapal panik dan berteriak.

Zara terdiam cukup lama mencari sorot mata papanya, dia yakin ada papanya berada di sana. Zara hendak berlari menembus kobaran api itu namun seseorang menarik tangannya dengan cepat. "Zara, cepat pakai ini!" pintanya. Tanpa berkata apapun Zara langsung memeluk sang papa dan kemudian menangis histeris tanpa menghiraukan perintah Malik.

Malik tak memedulikan tangisan Zara melainkan langsung melepas pelukannya. Dia membantu Zara memakai jaket pelampung. "Pa... Ada apa?" Zara bertanya dengan gemetar.

"Kapal ini mengalami kerusakan mesin dan membuatnya terbakar, Papa yakin tidak ada yang salah dengan mesinnya. Kamu harus pergi dari kapal ini, sepuluh menit lagi bantuan akan datang, segera ikuti penumpang kapal yang lain, ya!" perintah Malik padanya.

Zara terus menggelengkan kepala merasa tak setuju dengan perintah Malik. "Terus Papa gimana? Papa harus ikut aku!"

"Zara, Papa kapten kapal. Papa yang bertanggung jawab untuk ke selamatan seluruh penumpang kapal. Papa yakin kamu mengerti profesi Papa. Sekarang kamu ikuti instruksi rekan kerja papa yang lain. Masih ada hal yang harus papa lakukan di belakang, cepat Zara!"

Karena Zara anak yang patuh dia mengikuti perintah papanya untuk bergabung bersama penumpang lain. Mereka berada di depan kapal sudah mengenakan jaket pelampung lengkap untuk persiapan terjun dari kapal sewaktu-waktu.

Api di belakang kapal semakin membara dan mulai membakar seisi kapal, tak ada satu orang pun yang dapat memadamkannya. Semua penumpang berteriak histeris karena bantuan tak kunjung datang, terutama Zara yang terus menangis mengkhawatirkan Malik.

"Kalian semua harus cepat pergi dari kapal ini!" seru kapten Malik.

Beberapa orang sudah mengorbankan dirinya untuk terjun ke lautan dengan alat bantu seadanya karena api mulai membakar badan kapal semuanya dan kemungkinan akan terbalik.

Tersisa Zara yang masih setia berada di atas kapal, membuat Malik menghampiri gadis itu.

"Zara, cepat turun! Di sini bahaya, liat disebelah sana sudah ada kapal lain yang akan menjemputmu!"

"Papa ikut aku, ya!"

"Masih ada yang harus Papa lakukan."

"Papa....." Zara berteriak histeris karena papanya tak kunjung mau mengikuti dirinya.

"Jaga Mama untuk Papa. Papa sayang kalian. Zara harus pergi supaya Mama tidak sendirian, Zara harus janji untuk membahagiakan Mama. Tugas Papa sudah selesai sampai di sini. Papa akan menunggu kalian."

Setelah mendengar ucapan terakhir papanya, Zara benar-benar terjun dari kapal itu dan membiarkan Papanya berada di atas sana. Beberapa saat kemudian sebelum Zara menutup mata dan sebelum badannya tenggelam, dia melihat kapal itu terbalik berlawanan arah dengan tempat dirinya jatuh, samar-samar dia melihat papanya tersenyum. Lalu semua terasa gelap.

*****


**Sebelum membaca kisah cerita ini lebih lanjut perlu aku tekankan. Bahwa cerita ini bersifat fiksi, murni imajinasi dan khayalan. Tidak ada satu pun kejadian bahkan tokoh nyata dalam cerita ini.

Hanya sebatas kisah untuk menghibur pembaca dan sedikit pelajaran. Maaf bila masih banyak kekurangan dan kesalahan, karena masih dalam proses belajar menulis. Kalian boleh mengomentari apapun dengan syarat sampaikan kritikan dengan ADAB YANG BAIK.

Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan kalian terhadap cerita "Lembayung Sagara" kalian bisa klik vote (bintang pada pojok kiri) dan komentar sebagai bentuk penyemangat.

Dan yaaa.. kalian kembali dengan kisah dokter dan nakhoda. Tapi bener-bener beda banget dari cerita #MHC

Untuk info-info lain, mengenai kapan uptade dan spoiler, boleh follow akun wattpadku serta Instagram. Instagram : @clayrdelalune akun wattpad : dila_rifana12 👈 kalo follow akun wattpad wajib banget biar kalian dapet notif saat aku uptade.

Love u all <3
Happy reading chapter one:)

Lembayung Sagara | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang