yogyakarta love story {4}

214 24 0
                                    

"apa yang ada difikiran kamu eunga sampai kamu memilih untuk kabur?! kamu fikir papa pernah mengajarkan kamu seperti itu?!"

eunha menunduk tak berani menatap wajah papa nya yang sangat murka, sementara mama nya hanya berusaha menenangkan suaminya itu.

"ide gila darimana itu semua eunha?! bahkan sebelum pergi kamu sengaja mengambil banyak uang, KAMU FIKIR KAMU BISA HIDUP TANPA UANG DARI PAPA?!!!"

eunha semakin menunduk, air matanya sudah mengalir deras. didalam hatinya ia terus menyebut nama jungkook, setidaknya agar ia merasa sedikit lebih tenang.

"janji sama aku, biarpun pada akhirnya kita gak berjodoh suatu saat nanti kamu bakal ajak aku keliling malioboro lagi,"
"kenapa malioboro?"
"gak tau, banyak aja kenangan kita disana. setiap malam.."
jungkook memeluk eunha sekali lagi, "aku bakal tepatin janji aku, tapi kamu juga harus janji sama aku,"
"apa?"
"jangan marah sama papa kamu tentang perjodohan itu, karena aku juga bakal ngelakuin hal yang sama. kalaupun saat kamu sampai dijakarta papa kamu bakal marah, kamu cukup sebut nama aku didalam hati. anggap aja aku ada dibelakang kamu, aku ada buat kamu tenangin kamu disana..."

     "BISA APA KAMU TANPA PAPA, EUNHA?!!!"

     "PAPA STOP!!!"

     eunha mendongakan wajahnya, melihatkan air matanya yang sedari tadi sudah menetes deras. persetan dengan janjinya kepada jungkook, setidaknya ia hanya harus menyampaikan apa yang ada dihatinya agar papa nya ini tak selalu minta dituruti.

     "eunha memang bukan apa-apa tanpa uang papa, eunha sadar kalau eunha cuman anak manja yang bisanya ngabisin uang kalian berdua. tapi papa sama mama bisa gak ngertiin eunha, sekaliii aja.." eunha menatap keduanya sambil terus terisak, "papa sama mama gak pernah ada waktu buat eunha,"
     "KAMI BEKERJA JUGA UNTUK KAMU EUNHA!"
     "mas.." mama eunha tampak mengelus-elus pundak suaminya, sebagai seorang ibu ia pastinya juga tidak akan tega melihat putri semata wayangnya seperti ini. tapi perbuatan eunha juga tak bisa dibenarkan, mereka berdua sungguh khawatir tentang keadaan eunha selama beberapa bulan ini
     "pa, ma.. tolong, ngertiin eunha sekali aja. selama ini eunha selalu turuti  kemauan papa kan? papa minta eunha buat gak pernah jalan-jalan sama teman eunha, eunha turuti. papa minta eunha buat lanjutin kuliah eunha sampai setinggi-tingginya, eunha turuti. dari kecil pa, eunha capek selalu terkekang kaya gini. masa remaja eunha udah hancur karena kekangan papa. tolong pa.. eunha cuman mau bebas sekali aja.. biarkan eunha memilih suami eunha sendiri, eunha tau mana yang terbaik buat diri eunha sendiri,"
     "tau apa kamu tentang yang terbaik kalau hidup kamu saja seperti ini eunha?!"

     eunha lelah, papa nya memang terlalu keras kepala. akhirnya eunha langsung saja beranjak pergi menuju kamarnya, ia tak memperdulikan lagi teriakan papa nya yang marah kepadanya.

     "ANAK ITU!"
     "mas.." mama eunha, irene menatap dalam suaminya itu, "jangan terlalu keras sama eunha, kasian dia. dia baru saja pulang, seharusnya kita sambut dia dengan baik,"
    "anak itu sudah keterlaluan ma, berani-beraninya dia kabur dari rumah ini,"
     "mas.." irene menepuk pelan pundak suaminya itu, "eunha pergi juga karena kesalahan kita. seharusnya kita bisa bertanya baik-baik dulu dengan eunha,"
     "tapi perjodohan ini tidak bisa dibatalkan lagi irene, ini sudah perjanjian kita bahkan sebelum eunha dilahirkan," papa eunha, suho nampak masih tak terima
     "iya aku tau mas, setidaknya kan kita bisa membicarakannya dulu baik-baik. aku yakin eunha akan mengerti,"
     suho mengacak rambutnya frustasi, ia menghela nafasnya panjang. "baiklah nanti aku akan meminta maaf kepada eunha,"

eunha kemarin sampai dijakarta pukul 10 pagi, dan sekarang sudah menunjukan pukul 8 pagi lagi. itu berarti hampir 24 jam eunha mengurung dirinya sendiri dikamar. irene panik karena eunha tak ada makan apapun, namun eunha menyuruh mama nya pergi dan beralasan nanti ia bisa makan sendiri jika lapar.

about weTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang