sudah beberapa hari dari kejadian terbongkarnya nama samaran mereka, jungkook dan eunha pun semakin dekat.
hei! tidak ada yang salah kan? bagaimanapun juga mereka sudah mengenal selama 2 tahun.
"udah siap semuanya?"
pagi-pagi sekali, eunha sudah dibuat repot karena papa nya tiba-tiba membangunkannya dan menyuruhnya untuk berkemas barang. untungnya bi ijah dan jungkook dengan senang hati membantunya.
"bajunya cukup gak ya? jadi aku bener-bener pindah selamanya?"
jungkook terkekeh, "emangnya kalau pindah selamanya kenapa? kamu mau bawa seisi lemari kamu kesana?"
eunha tampak berfikir, kemudian ia mengangguk. "bisa gak?"
"nhaa..." jungkook gemas sendiri mendengar jawaban eunha. bagaimana mungkin ia ingin pergi dengan membawa seisi lemarinya yang sangat besar itu? butuh berapa puluh-puluh koper yang harus digunakan? sedangkan saat ini saja eunha sudah menghabiskan 4 koper
"emangnya kita mau kemana sih bi? jauh ya?" kini eunha beralih pada bi ijah
"daerah pedesaan non, tapi tenang aja. tuan udah bayar mahal biar non disana bisa dapat signal,"
eunha mendengus kesal, "lebay banget sih? padahal gak ada signal juga gapapa kali,"akhirnya mereka pun segera turun kebawah, seokjin sudah menunggu dengan wajah cemasnya.
"pa?"
"sudah nak?"eunha mengangguk sambil menunjuk satu koper yang dipegangnya, satu lagi dipegang bi ijah, dan duanya dibawa jungkook.
"kamu berangkat deluan ya?" tanya seokjin ragu
"loh? kok gitu?"
"kamu gak boleh tercium sama mereka nak," seokjin pun menoleh kearah jungkook yang sedari tadi hanya diam dibelakang eunha. "kamu dekat sama eunha ya?"
"eh? anu tuan.. saya.."
"kita sahabatan pa, udah dari 2 tahun yang lalu dari sosmed," eunha memotong ucapan jungkook
seokjin mengangguk paham, "syukurlah.. jadi kamu bisa kan membawa eunha? nanti teman-teman kamu akan mengikuti dari belakang, takut terjadi sesuatu,"
"bisa tuan.."
seokjin menyerahkan sebuah kertas, "ini ada peta menuju lokasi, tapi jalan yang kamu gunakan menggunakan jalan memutar. berangkat sekarang, jadi kalian bisa sampai sebelum matahari terbenam,"
jungkook menerima kertas tersebut sambil menunduk sopan, "kalau begitu saya pamit tuan.."jungkook dan bi ijah pun membawakan koper eunha kemobil yang akan dinaikinya, sementara kelima kakaknya sudah bersiap dimobil satunya.
"papa nyusul?"
"papa nanti kesana setelah pulang dari kantor, yang penting kamu harus aman dulu,"
eunha mengangguk saja, ia memeluk papanya. "eunha pamit pa.."
"take care,"
"take care too.."lalu jungkook dan eunha pun berangkat, diikuti oleh namjoon, suga, jhope, jimin, dan taehyung yang berada dimobil satunya.
"aku kira papa kamu bakal marah kalau tau kamu berteman sama aku," jungkook mulai memecah keheningan
"kenapa harus marah?"
"kalau kamu jadi orangtua, emangnya kamu mau anakmu berteman sama bodyguard?"
eunha menghela nafasnya malas, "emang kenapa? bodyguard itu juga pekerjaan yang halal kan? dan kalau aku juga, berteman itu gak perlu mandang harta. kita sama-sama diciptakan sama tuhan, dan tandanya derajat kita itu semua sama kan?"
jungkook mengulum senyumnya, bangga mendengar jawaban eunha. "kamu masih ngantuk? tidur aja,"
"kamu sama siapa dong?"
"udah gapapa, perjalanannya masih jauh,"jungkook terkejut ketika tiba-tiba saja eunha memeluk lengannya, lalu menyenderkan kepalanya pada pundak jungkook.
"aku suka wangi kamu,"
"gak suka aku nya?"
eunha pun kembali menyenderkan kepalanya pada kursi, "udah ah gak usah gombal terus, aku mau tidur!"
KAMU SEDANG MEMBACA
about we
Random{TAMAT} hanya cerita-cerita pendek yang terlintas diotak. jika ada kesamaan dalam cerita, bahasa yang menyinggung, mohon dimaafkan karena ini hanyalah cerita khayalan biasa💖