"iya sayang bulan depan aku pulang,"
"lama banget tau ga sih? kamu mau aku mati karena nahan kangen disini?"
"tapi kan itu udah konsekuensinya sayang.. lagipula ini udah tahun ketiga, tinggal 2 tahun lagi. semangat ya?"
"tapi 2 tahun itu ga sebentar ih!"
"udah ah jangan mewek, masih pagi kan disana? aku mau istirahat dulu ya? capek banget seharian kegiatan diluar,"
"yaudah iya!"
"jangan ngambek!"
"hm,"
"tuh kan ngambek? jangan ngambek ya? besok aku telpon lagi,"
"iya,"
"love you sayang!"love you too, jungkook..
jung eunha, mengusap air matanya kasar. waktu masih menunjukkan pukul 7 pagi, tapi ia sudah menangis saja karena ulah sang kekasih, jeon jungkook.
eunha dan jungkook sudah menjalani hubungan hampir 6 tahun lamanya, mungkin lebih bisa dikatakan hanya 3 tahun saja? karena 3 tahun setelahnya jungkook memilih mengambil beasiswanya di london.
3 tahun bukanlah waktu yang mudah bagi eunha, dimana saat para temannya sibuk bermesraan dengan kekasih masing-masing justru ia hanya bisa berdiam diri sambil memandangi foto sang kekasih yang jauh disana.
rose, jihyo, sahabat karib eunha sebenarnya sudah sering mengingatkannya agar eunha melepaskan jungkook saja. dan eunha tentu saja akan terus menolaknya dan berkata bahwa ia masih bisa bertahan sedikit lagi, demi mendapat akhir yang bahagia.
"apa yang lo dapat selama 3 tahun ini? bahagia? cinta? sadar lah nha, yang lo dapat selama ini cuman air mata. you not happy with him, okey?"
"jangan bohongin perasaan lo sendiri nha, lo sejujurnya tersiksa kan sama hubungan ini? ayolah nha, lo cantik, baik, pinter. masih banyak yang ngantri buat sama lo,"
terkadang eunha ingin menyerah saja, namun satu lagi sahabatnya dari sma hingga kuliah sekarang selalu menasehati eunha. biar bagaimanapun yuju mengetahui bagaimana rasa cinta jungkook pada eunha. bahkan dulu saja jungkook sampai menelpon yuju terus-terusan agar yuju mau memberikan nomor eunha.
"semua jalannya ada di lo, nha. lo mau putus, yaudah putus kalau lo memang gak bahagia. tapi gue cuman mau ingatin, jangan sampai lo nyesal. manusia kaya jungkook gak mungkin ada lagi didunia ini.."
"eunha lo kelas siang kan?"
eunha yang sedari tadi diam sambil memandangi figura yang berisi fotonya dan jungkook, tahun lalu kemudian menoleh kearah pintu kamarnya yang terbuka. tampak rose, jihyo, dan yuju yang masuk dengan wajah bantalnya. ketiganya memang menginap diapartemen eunha beberapa malam ini, karena eunha yang meminta.
"iya," eunha menghapus air matanya lagi, kemudian berusaha tersenyum
ketiganya saling lirik, lalu kemudian menghambur dan memeluk eunha. eunha pun tak bisa menahannya lagi, ia menangis dipelukan ketiganya. setidaknya hal tersebut bisa membuatnya sedikit lega.
..."aduh bidadariku, mengapa engkau terus bersedih? daku jadi ikut bersedih wahai bidadariku.."
"ahaha anjinh yu alay banget lu!"
"lah bodo, yang penting eunha gue senyum! ya kan bidadari?"
"apaansih mingyu? gue eunha bukan bidadari haha.."saat ini, eunha, yuju, rose, jihyo, mingyu, lalu pacar rose, june, pacar jihyo, daniel, dan pacar yuju, jimin sedang duduk bersama disalah satu cafe dekat kampus. kebetulan kedelapannya sudah selesai mengikuti kelas, dan besok juga hari sabtu yang berarti bahwa mereka bisa puas pulang jam berapa saja.
"malming yu, apelin eunha sana," rose terkekeh
"mau sih, tapi udah ada pawangnya.." mingyu memasang wajah pura-pura sedihnya
"bro.." june menepuk pundak mingyu, "lo mau tau gak gimana cara dapatin eunha?"
"gimana tuh?" semuanya menatap penasaran kearah june
"gampang, pergi aja sana ke london. hajar si jungkook yang gatau diri,"plak!
june meringis ketika kepalanya dipukul begitu saja oleh rose, sementara yang lain pun langsung menatap kearah eunha yang langsung terdiam.
"eh sorry nha gue cuman becanda.." june pun menatap tak enak kearah eunha, padahal niatnya sih hanya bercanda
"gapapa kok, btw gue cabut deluan ya?" eunha pun berdiri dan segera membenahi tasnya, "kalian pulang ke apart gue aja ya? gue ada urusan dulu,"
"gue antar!" mingyu berdiri mengikuti eunha
eunha tersenyum paksa, "gausah gapapa, gue ada urusan dulu. deluan ya bye.."eunha pun pergi, sementara semua orang yang ada disana pun menatap june yang masih nampak tak enak hati.
"lo sih.."
...
waktu menunjukkan pukul 10 malam, namun eunha tak berniat untuk beranjak dari tempatnya.
saat ini ia sedang berdiam diri disalah satu taman dekat sma nya dulu, tempat dimana ia banyak menghabiskan waktu dengan jungkook.
jungkook lagi..
eunha memilih mengecek handphone nya, tak ada satupun notif dari jungkook. padahal seharusnya disana sudah pagi kan? bahkan pria tersebut juga sudah berjanji akan kembali menghubunginya.
brengsek.
jujur tahun ini adalah tahun yang terberat bagi eunha. karena selama dua tahun kemarin, jungkook masih selalu menyempatkan mengabarinya. namun entah mengapa ditahun ini kekasihnya tersebut mulai suka hilang-hilangan, entah apa yang dilakukannya disana.
berfikir jungkook selingkuh? tentu saja hal tersebut selalu terngiang difikiran eunha. namun dulu ia sudah pernah berjanji pada jungkook agar tak pernah berfikiran buruk sehingga setiap pemikiran tersebut datang eunha selalu menepisnya.
eunha menoleh kesekelilingnya, ramai.
banyak pasangan yang menghabiskan waktunya bersama dengan bermesra-mesraan, dan hal tersebut membuat eunha merasa iri.
ia tertawa miris didalam hati. mendekap dirinya sendiri karena tiba-tiba saja angin berhembus dengan kencang membuat dirinya merasa dingin, memejamkan matanya berharap waktu akan segera berlalu.
"dalam dinginnya malam, sudah tak kuingat lagi seberapa seringnya aku memikirkanmu, merindukanmu selalu.."
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
about we
Random{TAMAT} hanya cerita-cerita pendek yang terlintas diotak. jika ada kesamaan dalam cerita, bahasa yang menyinggung, mohon dimaafkan karena ini hanyalah cerita khayalan biasa💖