setelah acara berciuman tadi selesai, jungkook dan eunha kembali dilanda kecanggungan.
"lo mau kan jadi pacar gue?"
"hah?" eunha menggaruk kepalanya bingung
"lo mau jadi pacar gue?" ulang jungkook sekali lagi
"kenapa tiba-tiba sih?"
"lo juga kenapa tiba-tiba berubah jadi gak cuek gini?"sepertinya jungkook membalas perkataan eunha tempo lalu.
"gue memang orangnya gini kok?"
"gue udah cari tau tentang lo,"
"karena gue indigo jungkook," eunha menatap mata jungkook, "untuk saat ini gue gak mau harus memikirkan orang lain dulu. lo tau? rasanya selalu dipaksa untuk bantu mereka semua? gue capek, gue gak mau jadi gini, kook. gue pengen jadi manusia biasa kaya lo, kaya kak yerin.. bahkan lo tau? setiap malam gue slalu berdoa sama tuhan untuk membiarkan gue tidur tanpa bisa bangun lagi,"
jungkook pun langsung menangkup kedua pipi eunha, "sst, lo gak boleh ngomong kaya gitu. lo seharusnya bersyukur diberi pengelihatan lebih kaya gitu.."
"apanya yang harus disyukuri sih?" eunha menepis tangan jungkook. "gue tanya, kalau lo jadi gue. apa yang bakal lo lakuin? lo fikir gue tahan harus terus-terusan liat masa lalu makhluk lain yang menyedihkan?"jungkook pun terdiam, benar kata ji eun. eunha itu rapuh. bahkan ia bisa membayangkan bagaimana rasanya terus dipaksa untuk membantu makhluk-makhluk tersebut.
"gue capek, mau tidur. lo pulang aja,"
...
3 hari sudah eunha tak bersekolah , dan selama itu ia juga merasa bersalah karena telah membentak dan mengusir jungkook begitu saja waktu itu.
dan hari ini, eunha berniat meminta maaf kepada jungkook. ia juga ingin mengakui perasaannya sendiri walaupun nanti ia akan tetap menolak jungkook. setidaknya pria itu juga harus tau perasaannya.
sesampainya disekolah, eunha langsung disambut oleh kedua sahabatnya itu. setelah menjelaskan secara keseluruhan, tiba-tiba saja rose langsung datang dan menarik eunha keluar.
"apa?" tanya eunha cuek ketika mereka sudah sampai ditaman belakang
"lo darimana aja?"
"sakit,"
"kok lo bisa sih tiba-tiba datang diruangannya jimin? jennie juga bilang kalau lo panik banget pas tau jimin ada dirumah sakit, bahkan lo rela cabut kelas gitu aja cuman buat datangin jimin,"
eunha membuang nafasnya malas, "lo kira gue suka sama jimin?"
rose mengangguk ragu, "kemarin juga waktu ada kejadian aneh dirumah sakit lo nolongin jimin kan? sampai lo rela luka cuman buat nyelamatin jimin,"
"udah? lo cuman mau bilang itu?" eunha menggeleng malas lalu beranjak begitu saja meninggalkan rose
"kok lo jadi rese gini sih?"
baru beberapa langkah, eunha langsung berbalik menghampiri rose. ia menatap rose dingin. "jangan takut gue rebut lo dari jimin, lagipula gue juga gak ada rasa sedikitpun sama cowo lo itu,"
"ya terus kejadian kemarin?"
eunha menyunggingkan senyuman sinisnya, "terkadang seseorang itu diberikan anugrah yang lebih daripada yang lain, seenggaknya dia menggunakan anugrah itu untuk membantu sesamanya,"rose terdiam ditempatnya, ia memang tak tau apa-apa karena saat itu tak sadarkan diri. namun menurut cerita jimin, eunha saat itu seperti melihat orang yang mengganggu mereka, bahkan ia juga berbicara dengan orang tersebut. jimin menebak bahwa eunha memiliki pengelihatan khusus, namun rose menepisnya karena memang ia tak percaya dengan hal-hal tersebut. tapi setelah mendengar perkataan eunha tadi, sepertinya memang benar?
...
hari ini tak ada yang spesial bagi eunha, ia kembali menjadi eunha yang kemarin-kemarin. dan hari ini juga eunha belum ada bertemu dengan jungkook, ah ralat. memang belum menemui karena sedari tadi ia hanya berdiam diri dikelas bersama yuju dan sinb.
"lo yakin mau nyari jungkook?" kelas sudah sepi karena semuanya sudah keluar sejak 5 menit yang lalu, tetapi ketiga gadis itu hanya berdiam diri dikelas karena menunggu jungkook lewat
"seenggaknya gue mau ngakuin perasaan gue, salah?" eunha menatap hampa
sinb pun menepuk pundak eunha, "gue senang kalau pada akhirnya lo udah bisa buka hati,"tak lama kemudian jungkook pun lewat bersama jhope, eunha segera memanggilnya. yuju, sinb, dan jhope pergi meninggalkan keduanya didalam kelas.
jungkook hanya diam saja sampai eunha yang membuka suaranya.
"maaf.."
"buat?"
"kemarin gue udah gak sopan sama lo, gue kebawa emosi gue sendiri," eunha menatap kedua manik mata jungkook, perasaannya menghangat seketika. "gue suka sama lo,"
jungkook terkejut, "sejak kapan?"
"sejak orang yang bahkan gak gue kenal tiba-tiba datang ke uks dan cium gue gitu aja," eunha tersenyum tulus
"jadi? lo nerima gue?"
eunha pun tersenyum kecil, ia menggenggam tangan jungkook. "lo tau kondisi gue, dan mungkin itu satu-satunya alasan gue kenapa gue terus menjauh dari kalian semua. gue gak tau kenapa cuman harus gue yang selalu diganggu, padahal yuju pun punya pengelihatan yang sama. tapi walaupun gitu gue juga merasa lega, seenggaknya keadaan yuju aman,"eunha menghela nafasnya pelan, satu tangannya kini beralih mengelus rambut jungkook.
"biarpun kita baru kenal sebentar, gue mau berterimakasih sama lo karena udah bikin hari gue jadi bewarna lagi. lo satu-satunya orang yang bikin gue punya alasan untuk tetap menjalani hidup. makasih udah bikin gue senyum lagi walaupun setiap malamnya gue harus slalu terjebak sama mimpi buruk. dan kalaupun suatu saat nanti gue harus pergi ninggalin lo, lo harus slalu tau kook. gue akan slalu cinta sama lo.."
air mata eunha menetes, ia seperti merasakan bahwa memang dirinya akan benar-benar pergi jauh meninggalkan jungkook.
ya tuhan, jika memang kau ingin membawaku menjauh dari pria ini. aku mohon slalu jaga dia disini. aku tak ingin dia harus terluka.
jungkook membawa eunha kepelukannya, ia mengelus rambut gadis itu lembut. "jangan ngomong gitu, gue tau lo pasti bisa jalanin ini semua. lo sendiri kan yang bilang kalau gue alasan lo bisa tersenyum lagi? mulai sekarang lo harus janji sama gue, lo harus jalanin hidup lo dengan penuh senyuman. kalaupun bukan buat gue, seenggaknya buat diri lo sendiri. oke?"
eunha pun mengangguk, ia tersenyum haru. sampai akhirnya tiba-tiba saja rose datang dengan wajah panik berderai air mata.
jungkook langsung melepas pelukannya dengan eunha, pria tersebut beralih mendatangi rose. dan jujur, hati eunha sedikit sakit. seakan-akan ia tersadar dan kembali kekenyataan, jungkook itu menyukai rose.
astaga, bodoh sekali dirimu eunha!
jungkook tak pernah mengatakan bahwa ia mencintai eunha, ia hanya mengucapkan bahwa ia ingin menjadi pacar eunha.
seperti ini rasanya bertepuk sebelah tangan?
"j-jimin.. tolongin gue.." rose menangis, jungkook pun menangkup kedua pipi rose dan menghapus air matanya lembut
eunha yang melihat itu semakin merasa sakit, namun untuk saat ini ia memilih mengabaikannya dan langsung mendatangi rose.
"jimin kenapa?"
rose pun berusaha menjelaskan walaupun masih sesenggukam, "tadi hiks.. tiba-tiba aja mamanya.. hiks.. telpon gue.. katanya jimin pingsan gitu aja. badannya kaku dan dingin banget, denyutnya lemah,"eunha kembali terdiam, seakan-akan saat ini fikirannya menuju kepada sesuatu yang berada didunia lain.
"papa jimin sempat mau bawa orang pintar, tapi mama nya jimin larang dan dia suruh lo kesana. jimin cerita sama mama nya kalau lo bisa liat makhluk lain,"
eunha mengepalkan tangannya erat, tetapi kemudian ia mengangguk saja.
mereka bertiga segera pergi, jungkook bersama rose dimobil jungkook. dan eunha sendirian membawa mobil rose.
alasan jungkook klasik, ia tak mungkin membiarkan rose mengemudi dengan keadaan kacau seperti ini.
wah sepertinya jungkook benar-benar mencintai rose ya?
dan dalam diam, eunha pun menangisi kebodohannya sendiri yang sudah terlalu jatuh karena sifat jungkook.
"lo itu cuman pelampiasan, nha,"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
about we
Random{TAMAT} hanya cerita-cerita pendek yang terlintas diotak. jika ada kesamaan dalam cerita, bahasa yang menyinggung, mohon dimaafkan karena ini hanyalah cerita khayalan biasa💖