ldr {3}

202 19 0
                                    

     terhitung sudah 13 hari jungkook berada di indonesia, ia menghabiskan waktunya dengan keluarga dan tentunya eunha.

     hubungannya dan eunha mulai membaik walaupun terkadang eunha masih merasa canggung jika bersama jungkook.

     "besok aku pulang.."

     saat ini keduanya sedang dinner bersama disalah satu cafe rooftop, jungkook sengaja memesan cafe ini hanya untuk dirinya dan eunha. ada yang ingin dibicarakannya, dan hal tersebut benar-benar sangat penting.

    "kamu mau ngomong apa sama aku?"
    jungkook menatap eunha kaget bercampur bingung, bagaimana eunha bisa tau jika ia ingin berbicara? "maksud kamu,"
     "jelaskan apa yang mau kamu jelaskan, kook.."
     jungkook menggeleng, ia menggenggam tangan eunha namun langsung ditepis. "kamu dengarin penjelasan aku dulu, nha.."

     flashback on

     eunha saat itu baru saja selesai kelas, ia jalan menuju parkiran bersama mingyu karena sahabat-sahabatnya yang lain sudah pulang deluan, tentu saja karena ingin menghabiskan waktu bersama.

    "nha gue boleh bicara?"
     eunha terkekeh, "lo kenapa yu? kok tiba-tiba serius gitu?"

     mingyu menggeleng saja, ia membawa eunha masuk kedalam mobilnya.

     ia menggenggam kedua tangan eunha, lalu menatapnya dengan sangat dalam.

     "janji jangan marah sama gue.."
     "kenapa yu?"
      mingyu nampak menghela nafasnya berat, "jungkook.. dia hamilin kakak gue.."

     untuk sesaat eunha benar-benar terdiam, ia masih belum mengerti apa yang dibicarakan minggu.

     bukannya ia dan jungkook baru bertemu kemarin? bahkan jihyo pun menjadi saksi kan bahwa eunha sendiri yang menjemput jungkook dibandara? lalu bagaimana bisa..

     "gue punya kakak perempuan, kakak tingkat jungkook di london. dan gue juga baru tau ini kemarin, gue bahkan gak bisa ngomong apa-apa lagi waktu jihyo bilang jungkook udah pulang," mingyu menghela nafasnya lagi, "please jangan marah sama gue nha, gue cuman mau ngomong apa yang sebenarnya terjadi.."
    eunha menggeleng, "gue gak ngerti mingyu, lo lagi becanda?"
     "gue gak becanda nha!"
     "yu please jangan bilang lo lakuin ini karena lo suka sama gue?" eunha menatap mingyu dengan berkaca-kaca
    
    iya, kumohon jawablah iya mingyu..

     namun sayangnya mingyu menggeleng, ia mengeluarkan handphone nya dan menunjukkan semua bukti-bukti yang dikirim sang kakak. dan sekarang, eunha benar-benar tak bisa mengelak lagi. air matanya meluncur bebas diikuti isak-isakannya.

     "untuk masalah perasaan, gue tau cinta gue bertepuk sebelah tangan nha.. tapi sumpah demi tuhan, gue gak akan pernah maksa lo buat jadi milik gue dengan cara kaya gini. gue tau lo sayang sama jungkook dan jungkook juga sayang sama lo. tapi tolong nha, kakak gue gak bersalah kan? bayi yang dikandung kakak gue berhak mendapatkan hak ayahnya kan?"

     tak ada yang bisa eunha lakukan lagi setelah itu, ia hanya menangis dan membiarkan mingyu melihat betapa hancurnya eunha saat itu. bahkan hari-hari setelahnya, eunha pun tetap pura-pura tak tau apa yang terjadi, membiarkan jungkook sendiri yang akan menjelaskannya nanti.

    flashback off

     "kenapa gak kasih tau aku dari awal?" eunha tertawa miris
     "aku gak tau eunha! aku benar-benar gak ingat apapun! aku memang mabuk saat itu, tapi bahkan aku merasa aku gak melakukan apapun sama dia.."
     "tapi nyatanya kamu lakuin itu kook.." eunha menatap jungkook dalam-dalam, "jadi ini alasan kamu jarang hubungin aku?"
     jungkook menatap eunha tak kalah dalam, "iya, semua itu alasan aku," jungkook tersenyum, miris. "dan mungkin aku berhasil.."

     keduanya saling menatap, dengan mata yang berkaca-kaca.

     "..kamu sudah gak cinta sama aku kan, nha?"

     baik jungkook maupun eunha sama-sama diam setelah itu, hanya saling pandang tak tau apa yang harus dibicarakan lagi. topik ini sungguh menyakitkan.

     eunha pun menghela nafasnya, menghapus air matanya yang terjatuh. "iya.." jungkook menatap eunha sendu, hatinya merasa sakit mendengar jawaban eunha tersebut walaupun ia sendiri yang menginginkan jawaban tersebut. "makasih udah buat cara yang gak menyakitkan saat aku kehilangan kamu,"
     "maaf udah buat ini jadi tahun terakhir aku pulang kesini, maaf gak bisa tepatin janji aku untuk kembali lagi kesini.. papa mama udah tau, mereka bakal susul aku ke london.."
     eunha mengangguk, "salam untuk ibu dari anak kamu nanti.."
    
     jungkook berdiri dari duduknya, eunha pun begitu. mereka berdua saling memeluk bersama dengan tangisan keduanya yang pecah.

     cukup lama, eunha pun melepas pelukannya. menatap sang kekasih yang sebentar lagi akan berstatus menjadi mantan kekasih.

     "makasih, untuk 6 tahunnya.."
     jungkook membelai lembut rambut eunha, "aku tau kamu akan mendapatkan yang lebih baik daripada aku nanti nha.."

     "mari akhiri segalanya, jeon jungkook.."

     tak ada yang bisa jungkook katakan lagi, ia hanya bisa mengangguk. tak ingin mengakhiri namun takdir berkata lain, ia bisa apa?

     "lupakan semua yang sudah terjadi, mari hidup dengan jalan yang berbeda. semoga kamu akan selalu bahagia.."
     "aku akan selalu mendoakan kebahagiaanmu, nha.."

     dan setelah itu, eunha pun berlalu pergi. sementara jungkook hanya diam sambil menatap tubuh eunha yang semakin lama semakin mengecil, sampai akhirnya tak terlihat lagi.

     dan saat ini, semuanya cukup sampai disini.

     "kita telah selesai.."

     tamat

about weTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang