bunny husband🐰 {2}

303 22 0
                                    

matahari bersinar sangat terik, membuat siapa saja akan malas untuk keluar ruangan.

namun sialnya siang ini eunha dimintai tolong oleh salah satu seniornya, seniornya yang juga berstatus sebagai penanggung jawab mos itu meminta tolong agar eunha pergi ke gedung jurusan musik dan meminta daftar calon-calon siapa saja yang akan mengikuti lomba.

ingin menolak tapi eunha itu masih maba, bisa-bisa ia dicap buruk oleh seluruh penghuni kampus.

akhirnya ia pun berjalan kaki kearah gedung jurusan musik, jurusan jungkook.

selama diperjalanan, eunha benar-benar berdoa agar tak bertemu oleh jungkook. ia masih kesal dengan kejadian tadi malam.

sepertinya dewi keberuntungan tidak berpihak pada eunha, baru beberapa langkah ia menginjakan kakinya digedung tersebut. matanya harus bertemu dengan mata seseorang yang sudah membuatnya kesal tadi malam.

tapi tunggu, ada apa dengan jungkook?

jika bertemu dengan eunha, jungkook selalu saja tersenyum meledek atau apapun itu yang berniat jahil. tapi ada yang aneh saat ini. jungkook bahkan langsung mengalihkan pandangannya, ia berlalu begitu saja meninggalkan eunha yang terpaku ditempatnya.

mata tajam jungkook terlihat sendu, tangannya digunakan untuk menutupi hidung dan mulutnya. jadi ada apa sebenarnya?

"lo eunha ya?"

eunha tersadar dari lamunannya, ia melihat seorang pria yang tiba-tiba saja melangkah mendekat padanya. melihat jas almamater yang digunakan pria tersebut, eunha langsung tersenyum dan menunduk sopan. entahlah siapa nama pria ini, tapi sudah dipastikan bahwa pria ini adalah senior yang juga ikut bertanggung jawab pada kegiatan mos mereka.

"gue kim mingyu, panggil aja mingyu. lo disuruh sama rose buat minta daftar orang-orang yang ikut lomba kan?"
eunha mengangguk, "iya kak.."
eunha pun menyerahkan kertas dan pulpen pemberian seniornya, rose tadi. mingyu pun menerimanya. "park jimin, kim taehyung, dan jeon jungkook," ucap mingyu sambil menuliskan nama ketiga orang tersebut
"jeon jungkook?" tanya eunha heran, tetapi sesaat kemudian ia tersadar dan langsung menutup mulutnya sendiri
melihat hal tersebut, mingyu langsung terkekeh. "jadi lo suka sama jungkook?"
eunha dengan cepat menggeleng, "dia itu satu sekolah sama gue, gue gak nyangka aja anak absurd kaya dia mau serius ikut lomba. eh.." eunha kembali menutup mulutnya, bahkan ia memukul kepalanya sendiri. "maaf kak saya.."
"iya udah slow aja kali sama gue. gue gak gila hormat kok," mingyu menyerahkan kembali kertas dan pulpen eunha tadi. "gue suka sama lo,"
"eh?" eunha salting sendiri, "secepat itu?"
mendengar pertanyaan polos eunha, mingyu pun langsung tertawa. "suka itu punya banyak artian eunha.." mingyu menepuk-nepuk lembut kepala eunha. "gue deluan ya, thanks loh.."

lagi, eunha kembali terpaku ditempatnya. fikirannya bercampur aduk. entah karena malu, atau bahagia mungkin?

...

     tak terasa matahari sudah terbenam lagi dan berganti dengan bulan purnama yang besinar indah.

     eunha menghela nafasnya, ia lelah.

     pukul 8 malam ia baru pulang dari kampus karena harus menyelesaikan beberapa quiz yang diadakan oleh jurusan manajemen.

     sebenarnya jurusan tersebut sedikit menyimpang, tetapi eunha mengambilnya karena ia merasa lelah dengan banyak rumus-rumus dan angka-angka. toh lagipula orang tuanya juga tak memperdulikan itu, yang penting eunha senang saja katanya.

     "kok lo tega sih?"
     "tega apa sih? gue kan udah bilang sama lo dari awal, kalau gue itu gak pernah ada rasa. lagian lo maksa sih?"
     "terus ngapain lo deketin gue kalau kaya gitu?!"
     "pede banget lo, kapan-kapan gue deketin lo?"
     "perhatian lo selama ini?"
     "lo aja yang kepedean,"
     "brengsek lo jeon jungkook!"

about weTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang