indigo {4}

155 14 0
                                    

"tau dari mana lo?" sinis jungkook
eunha menggeleng, sepertinya ia keceplosan karena tiba-tiba saja ia melihat sosok yang lain dibelakang jungkook. ji eun yang berubah wujud, ia menampilkan wajah aslinya saat ia masih menjadi manusia. sangat cantik. "gak, sorry.."

eunha dengan terburu-buru menyimpuni bukunya, namun jungkook mencekal tangan eunha.

"sakit," eunha berusaha melepas cekalan jungkook, ia yakin mungkin tangannya sudah berubah menjadi kemerahan
"darimana lo tau tentang lee ji eun?!!"
"gue gak tau,"
"JAWAB GUE!"

"jangan, aku takut jungkook sedih kalau dia tau aku belum bisa pergi dengan tenang.."
"gue harus gimana?"

ji eun hanya mengangkat kedua bahunya tak tau, sementara jungkook semakin mengeratkan cekalannya dan membuat eunha meringis.

"jawab gue nha.."
"gue kenal dia!"
cengkraman tangan jungkook terlepas, eunha langsung melihat ke tangannya yang sudah merah. "gak mungkin lo kenal,"

dan setelah itu, jungkook pun pergi. bukan menuju kekelasnya, melainkan menuju halaman belakang. eunha pun yang merasa bersalah langsung mengikutinya.

"lo mau kemana?" jungkook tampak tak memperdulikan eunha, bahkan kini ia sudah manjat dipagar halaman belakang. "kook jangan gila deh? ini udah bel masuk!"

tak ada pilihan lain, eunha pun ikut memanjat walaupun sedikit kesusahan karena tubuhnya yang pendek. untung saja ji eun mau membantunya.

"lo mau kemana?!!" lagi-lagi eunha tak dihiraukan, ia menghembuskan nafasnya kesal sambil menatap ji eun disampingnya yang hanya tertawa

eunha terus mengikuti jungkook, sampai akhirnya mereka sampai disalah satu sungai yang nampak sepi. jungkook turun sambil membuka sepatunya, ia duduk dibebatuan dan membiarkan kakinya dibasahi air.

eunha sempat menoleh kesampingnya, ji eun sudah menghilang entah kemana. akhirnya pun euha mengikuti kegiatan jungkook, gadis itu duduk disampingnya.

"lo marah ya sama gue?"
jungkook tampak menghela nafasnya berat, kemudian ia menoleh ke arah eunha. mata mereka kembali bertatapan. "kasih gue penjelasan, gak mungkin lo bisa kenal kakak gue sementara kakak gue udah tiada dari 7 tahun yang lalu,"
eunha kembali menoleh mendapati ji eun yang menangis disamping jungkook, eunha menatapnya berusaha meminta izin. kemudian ji eun mengangguk saja. "dia ada disamping lo.."
jungkook nampak menatap eunha tak terima, "gak usah ngarang cer..."
"gue indigo," potong eunha cepat

setelah itu jungkook terdiam, matanya berkaca-kaca. ia menoleh kearah yang ditunjuk eunha. walaupun tak melihat siapa-siapa disana, jungkook seperti merasakan sosok kakanya memang benar berada disana.

"jangan nangis, kakak lo juga ikut nangis.." eunha tersenyum haru menatap kedua kakak beradik itu
"hiks.. gue udah janji.. hiks sama diri gue sendiri buat cari siapa yang tabrak kak ji eun. tapi sampai saat ini gue gak bisa nemuin siapa orang itu.."

"aku boleh pinjam tubuhmu sebentar?"
"jangan lama ya? gue takut gak kuat.."

dan tak lama tiba-tiba saja eunha nampak kesakitan, jungkook yang panik pun langsung menoleh kearah eunha. dan betapa terkejutnya ia ketika menemukan ji eun disana.

"k-kak j-ji eun?"
ji eun pun memeluk jungkook erat, keduanya menangis. "maafin aku belum jadi kakak yang baik buat kamu.."
"gak, lo udah jadi kakak yang terbaik buat gue! jangan pergi lagi! gue masih butuh lo disini.." jungkook terus menangis
"aku gak bisa, tempat aku bukan disini lagi kook.."
"jangan tinggalin gue sendiri lagi kak.. hiks.."
ji eun melepas pelukannya, ia mengelus rambut adiknya yang sudah tumbuh dewasa itu. "ikhlaskan aku ya kook? aku mau pergi dengan tenang. gak usah cari siapa yang udah tabrak aku, biarkan tuhan yang membalasnya nanti disana. aku juga mau tebus dosa aku, aku udah jahat sama jimin.."
"lo yang..."
"aku gak terima adik kecil aku ini disakitin.." ji eun tersenyum pilu, "untungnya gadis ini mau berbaik hati menolong jimin sehingga aku gak hilang begitu aja jadi debu. aku sadar sekarang kalau dendam gak akan menyelesaikan apa-apa. gadis ini betul-betul baik kook, jaga dia. selama ini dia hanya berpura-pura kuat, karena pada kenyataannya dia rapuh. aku yakin kamu bisa menjaga dia, dan jangan khawatir. dia pun pasti akan menjaga kamu."
"tunggu gue disurga nanti,"
"pasti.." ji eun pun tersenyum, ia memeluk adiknya itu untuk yang terakhir kalinya sebelum berubah menjadi sosok eunha yang sudah tak sadarkan diri dalam dekapan jungkook

jungkook memandangi wajah eunha yang tampak pucat, ia ragu apakah ia benar-benar bisa menjaga gadis dihadapannya ini?

"nha sadar nha.." jungkook menepuk-nepuk pelan pipi chubby itu, membuat sang empu mulai mengerjapkan matanya
"akhh.." eunha merasa sakit disekujur tubuhnya. bahkan ia sadar kalau saat ini ia berada didalam dekapan jungkook, namun sama sekali tak berniat untuk bangun karena tubuhnya benar-benar lemas
"lo gapapa?" jungkook menatap eunha khawatir karena tubuh eunha yang tiba-tiba saja sangat panas
"gue punya fisik yang lemah, terakhir kali waktu tubuh gue dipinjam sama makhluk lain gue pernah sampai masuk rumah sakit dan harus dirawat disana sampai 7 hari," eunha memegang keningnya yang terasa pening, "tapi seenggaknya gue lega lo udah bisa ketemu sama kakak lo,"

jungkook pun membantu eunha berdiri, lalu
melepaskan jaketnya dan memasangkan ditubuh mungil eunha.

     "rumah lo dimana? gue antar pulang,"
     "tas kita?"
     "udah gampang aja, badan lo panas banget ini.."

     eunha mengangguk lemah, jungkook merangkulnya untuk membantu eunha berjalan. mereka berjalan menuju halte terdekat, ingatlah keduanya yang kabur hanya dengan membawa diri.

     didalam bus yang beruntungnya sedang sepi, eunha hanya bisa menyandarkan kepalanya pada pundak jungkook. perjalanan yang seharusnya hanya 15 menit tiba-tiba menjadi sangat lama bagi eunha.

     setelah sampai dihalte bus tempat pemberentian pun mereka harus kembali berjalan kaki sekitar 10 menit karena rumah eunha didalam komplek perumahan yang sangat besar.

     karena tak tega akhirnya jungkook pun menggendong tubuh eunha. ia sampai tak menyadari bahwa sedari tadi eunha hanya memperhatikan wajah jungkook yang terlihat serius.

     tampan..

                                             ...

     "loh nha lo kenapa?" eunha sedikit terkejut ketika yerin berada dirumah
     "kok lo disini? mama mana?"
     "gue baru aja ambil barang gue yang ketinggalan, mama barusan juga berangkat ke bandung nemanin papa ada urusan disana. beruntung lo ya.."

     jungkook pun membawa eunha kekamarnya, ia
sempat disuruh menunggu sebentar diluar kamar saat yerin membantu menggantikan baju eunha. lalu kemudian kembali menyuruhnya masuk.

     "lo siapa?" yerin menatap jungkook penuh curiga
     "hah? gue.."
     "temen, dia temen gue!" eunha dengan cepat memotongnya
     yerin tampak menatap eunha curiga, "yakin teman?"
     "gue jungkook pacaranya kak.."

     apa? eunha tak salah dengar kan? sejak kapan memangnya mereka berpacaran? aneh-aneh saja jungkook ini.

     "sejak kapan kita pacaran?"
     "terus ciuman itu apa?"

     tenggelamkan saja eunha saat ini, wajahnya memerah menahan malu. bagaimana bisa jungkook membahas ciuman didepan yerin?

     yerin yang sepertinya mengerti situasi pun hanya terkekeh. "yaudah gue pergi dulu ya? jagain eunha ya kook, jangan macam-macam!"

     setelah yerin pergi pun jungkook dan eunha hanya mampu terdiam.

     "makasih.." cicit jungkook
     "buat?"
    "lo udah pertemuin gue sama kakak gue lagi,"
     eunha pun tersenyum tulus, "lo harus ikhlaskan kakak lo ya? gue tau memang berat, tapi lo harus biarkan kakak lo tenang.."
     "pasti.."

     keduanya saling tersenyum sampai jungkook mulai kembali mendekatkan wajahnya, dan sepertinya kalian tau kan apa yang terjadi?

     TBC

about weTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang