waktu sudah menunjukan pukul 7 malam, eunha tadi sudah sempat pulang untuk mandi dan berganti baju. dan sekarang, eunha, yerin, sowon, sinb, yuju, dan jennie sedang berada ditaman rumah sakit. mereka sedang berbicara tentang keputusan eunha tadi.
"nha gue itu sahabatnya rose, gue tau banget kalau dia itu cintanya sama jimin. dan jungkook? iya gue tau kalau dia itu pasti juga khawatir sama jimin, tapi alasan lainnya ada di rose. gue emang gak tau tentang hal-hal ghaib gitu, tapi coba lo fikirin lagi. lo nolong jimin cuman karena suruhan jungkook kan? lo rela bahayakan nyawa lo sendiri cuman buat jungkook?"
"tapi gue merasa ada yang aneh deh," semua orang pun menoleh kearah yuju, "gue kan juga indigo? kenapa cuman eunha yang harus dimintai tolong?"
"karena gak ada yang mau minta tolong sama indigo absurd kaya lo," celetuk sinb dan langsung membuat semuanya tertawa, melupakan sejenak masalah menegangkan tadi. bahkan jennie pun kini malah merasa dekat dengan mereka, ternyata mereka tidak sedingin itu. alasannya hanya karena mereka tak ingin rahasia tersebut terbongkar
"tapi feeling gue gak enak," perkataan sowon pun langsung membuat semuanya kembali terdiam, mereka mengangguk menyetujui. "mungkin gak sih mereka tau kalau eunha itu suka sama jungkook? terus mereka sengaja manfaatkan jungkook buat bujuk eunha,"
"masuk akal sih, karena nyatanya mereka lebih milih eunha dari pada yuju.."mereka pun terdiam, sampai akhirnya kini eunha mulai berbicara. ia telah memikirkan semuanya, dan mungkin inilah keputusannya.
"sorry kalau gue buat kalian khawatir.." eunha menatap satu persatu orang yang berada disana, ia seperti mempunyai alasan untuk bertahan lagi. "tapi keputusan gue udah bulat, gue bakal tetap bantu jimin. bukan untuk jungkook, bukan untuk rose, tapi untuk diri gue sendiri. gue udah terlalu banyak lari gitu aja dari masalah, dan sekarang pun kalau didepan nanti yang gue temuin cuman masalah. seenggaknya gue harus hadapin itu,"
yerin pun memeluk adiknya itu, ia terisak. "lo harus hati-hati, gue bakal tunggu lo balik dengan selamat!"yang lain pun ikut memeluk eunha, sementara eunha hanya tersenyum pilu. ia sendiri tak terlalu yakin dengan ucapan yerin. entahlah, feelingnya mengatakan seperti itu.
"nha?"
pelukan mereka terlepas ketika sosok jungkook datang, pria tersebut bahkan masih menggunakan seragam sekolah.
"ngapain lo disini?" sinis sinb
namun jungkook tak memperdulikannya, "gue mau ngomong sama lo,"
"gue kira lo pacar yang baik, tapi ternyata lo cuman mainin adik gue aja," yerin tertawa sinis, ia memandang jungkook rendah. jika saja tak ada eunha disini, sudah dipastikan bahwa jungkook akan berakhir babak belur
"udah kalian pergi aja deluan, mungkin ada yang harus jungkook bicarakan,"semuanya pun pergi, meninggalkan jungkook dan eunha dalam keadaan sepi. tak ada yang membuka pembicaraan, sampai akhirnya tangan eunha digenggam oleh jungkook.
"tolong gue ya, bantu jimin.."
eunha pun menatap tangannya yang digenggam jungkook, ia tersenyum miris.
"gue khawatir rose jadi sakit, lo hisa liat sendiri kan keadaan dia kacau banget karena jimin gitu?"
eunha menolehkan pandangannya, mereka bertatapan sebentar. "kalau gue gak mau?"
"gue bakal kecewa banget,"
"seandainya gue selesai nolongin jimin, tapi setelah itu gue pergi jauh dari lo. lo masih tetap mau suruh gue buat tolong jimin?"
jungkook mengangguk, "kalau lo pergi gue masih bisa datangin lo kan?eunha tersenyum lagi, dan setelah itu ia melepaskan genggaman jungkook.
"lo gak akan bisa datangin gue, karena mungkin gue bakal pergi sangat jauh.."

KAMU SEDANG MEMBACA
about we
Aléatoire{TAMAT} hanya cerita-cerita pendek yang terlintas diotak. jika ada kesamaan dalam cerita, bahasa yang menyinggung, mohon dimaafkan karena ini hanyalah cerita khayalan biasa💖