tubuh eunha terlihat kaku, ia tak menangis ataupun menggigil lagi seperti waktu itu. ia hanya terdiam sambil menatap kosonh kearah kegelapan.
beberapa saat setelah yuju dan umji pergi, tiba-tiba saja ada orang asing yang masuk. wajahnya tak terlihat karena menggunakan topi dan masker. orang tersebut menarik paksa eunha dan mengurungnya didalam toilet yang sudah tak terpakai ini.
mengapa mereka tak bertemu dengan member yang lain padahal sama-sama berada dilantai satu?
itu karena orang tersebut membawa eunha melewati tangga darurat dan berarti berlawanan arah dengan lift.
aneh memang karena nyatanya eunha tak diapa-apakan oleh orang tersebut. eunha hanya dikurung lalu ditinggal begitu saja didalam ruangan yang gelap tersebut.
seakan-akan orang tersebut tau eunha mempunyai phobia dengan kegelapan sehingga membiarkannya seorang diri ditempat gelap seperti itu, dan menunggu sampai eunha hancur dengan sendirinya.
brak!
jantung eunha berdetak duakali lebih cepat ketika mendengar suara pintu tersebut terbuka, eunha ingin menunduk dan menyembunyikan wajahnya. eunha ingin menangis sekarang ini. eunha ingin berteriak meninta pertolongan.
tapi semua itu tak bisa dilakukannya karena pada nyatanya tubuhnya hanya terduduk kaku, bahkan suaranya tidak bisa dikeluarkan sedikitpun.
lampu menyala, sosok jungkook hadir dengan wajah paniknya. ia langsung mendatangi eunha dan memeluk erat gadis itu.
"nha lo gak papa?"
hening, eunha tak merespon sama sekali. tubuhnya masih kaku dan dingin. jungkook pun segera menggendong tubuh eunha. ia membawa gadis itu ketaman belakang rumah sakit dan mendudukannya disalah satu kursi yang ada disana.
"nha.." jungkook menggenggam kedua tangan eunha, dingin. bahkan sedari tadi eunha tak menatapnya, pandangannya kosong kearah depan. "ada gue disini, jangan takut lagi.."
kali ini tangan jungkook beralih menangkup pipi eunha, mengalihkan pandangan eunha agar menghadapnya.
jungkook menatap wajah eunha dari jarak yang sedekat ini, cantik. kulit putih bersih, mata bulat, dan bibir bewarna chery.
cukup lama mereka bertatapan, sampai akhirnya air mata eunha terjatuh disusul dengan air mata yang lainnya. eunha seakan-akan baru tersadar dari lamunannya tadi. semakin lama eunha semakin terisak, tubuhnya bergetar tanpa bisa dikendalikan. nafasnya pun sama seperti beberapa hari yang lalu dimana semakin lama nafasnya semakin berat dan tak beraturan.
jungkook mengecup pelan kening eunha walaupun masih terhalang masker yang ia gunakan, lalu ia mendekap eunha dan membawanya ke dada bidang miliknya. tangannya terulur mengelus lembut rambut eunha.
"tenang nha.. jangan takut, ada gue disini. tenang nha.. tenang.."
eunha semakin melemah didalam dekapan jungkook, sementara jungkook ia sama sekali tak berniat untuk membawa eunha kedalam. ia masih ingin berusaha membantu eunha melewati phobianya ini, jika gadis ini masih dihantui rasa trauma mungkin hidup kedepannya akan sangat tak tenang.
"kendalikan diri lo nha! AYO KENDALIKAN DIRI LO SENDIRI! TENANG NHA.. LO GAK SENDIRIAN.. AYO NHA LO PASTI BISA!"
tubuh eunha semakin bergetar didalam dekapan jungkook, yang eunha bisa lakukan hanyalah memukul-mukul dada bidang jungkook berharap dirinya segera mendapatkan udara. "s-sak..it,"jungkook semakin mengeratkan pelukannya, bisikan-bisikan penguat terus ia ucapkan pada eunha sampai akhirnya jungkook bisa merasakan nafas eunha yang teratur dan tubuh yang sudah tak lagi bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
about we
Random{TAMAT} hanya cerita-cerita pendek yang terlintas diotak. jika ada kesamaan dalam cerita, bahasa yang menyinggung, mohon dimaafkan karena ini hanyalah cerita khayalan biasa💖