"lo darimana aja sih?!!"
eunha tersenyum canggung, jam sudah menunjukan pukul 1 malam dan dirinya baru saja pulang. didalam apartemen, yuju, rose, dan jihyo sudah menunggunya sambil menonton tv bersama.
"gue kan udah bilang ada urusan,"
"tapi ini itu udah jam berapa nha? lo itu cewe, keliaran sendiriam tengah malam," rose berdecak kesal
"iya tuh nha, lagian lo ada urusan apa sih sampai gak bilang sama kita?" jihyo ikut-ikutan, "mata lo kenapa sembab? please deh jangan bilang sama gue kalau lo keluar cuman buat tenangin diri dan nangisin jungkook lagi?"
"guys udah deh, biarin eunha jelasin dulu.." yuju melerai mereka semua, "lo darimana nha?"
eunha tersenyum kecil, "cie pada kepo.."eunha tertawa, paksa. lalu kemudian berlalu menuju kamarnya. sementara yuju, rose, dan jihyo hanya menghembuskan nafasnya lagi.
"ju si jungkook jadi datang bulan depan?" jihyo bertanya pada yuju
yuju pun mengangguk, "tapi feeling gue buat mereka berdua kok gak enak ya?"
rose manatap keduanya dengan serius, "iya sama, apa jangan-jangan mereka ntar malah berantem?"
"hush sembarangan aja," yuju berdiri dari duduknya, "udah yuk gausah difikirin, biarin eunha sama jungkook yang cari jalan keluarnya. mending kita tidur, udah malam juga,"akhirnya mereka semua pun bubar dan segera pergi kealam mimpinya masing-masing.
...
tak terasa, satu bulan berlalu. jungkook dan eunha semakin jarang berkomunikasi. bahkan keduanya terakhir berkomunikasi 2 minggu yang lalu, dan berhenti karena tak mempunyai topik apapun lagi. jika tadi malam jungkook tak mengechat eunha deluan dan mengatakan bahwa ia besok akan pulang, mungkin mereka tak akan pernah memulai obrolan lagi.
sekarang hari sabtu, kuliah libur. dan jam 11 siang nanti eunha akan menjemput jungkook dibandara.
jika pada tahun-tahun kemarin eunha akan sangat excited dengan kepulangan pacarnya ini, maka berbeda dengan sekarang. eunha bahkan hampir saja melupakannya jika jihyo tak menghubunginya dan menanyakan apakah eunha jadi menjemput jungkook. karena kemarin saat jungkook menghubunginya eunha langsung saja meminta tolong pada sahabatnya untuk menemaninya. yuju ada acara keluarga, dan rose sudah ada janji deluan bersama june. dan untunglah jihyo bisa menemaninya. eunha benar-benar akan merasa canggung jika hanya berdua bersama jungkook nanti.
aneh tapi nyata.
saat ini keduanya sudah sampai dibandara, mereka menunggu ditempat yang sudah dijanjikan.
awalanya eunha dan jihyo asik berbincang-bincang, sampai akhirnya jungkook datang dan membuat ekspresi eunha berubah begitu saja.
"halo sayang!" jungkook tampak bahagia sekali bertemu eunha
eunha yang melihat itu jujur merasa tak enak, tapi mau diapakan lagi? ia benar-benar merasa tak tertarik lagi pada jungkook. "hai,"
"kamu apakabar?"jungkook ingin memeluk eunha, namun eunha dengan cepat membalikan badannya dan menggandeng jihyo.
"yuk kemobil aku antarin pulang, aku ada tugas masih,"
jungkook menatap eunha yang mulai menjauh bersama jihyo, dan jujur dadanya terasa sedikit nyeri.
ia bukannya pria tak peka, ia mengetahui dengan jelas mengapa eunha tak segembira dulu saat bertemu dengannya.
memangnya siapa yang masih mau setelah dicampakan hampir satu tahun?
jungkook menepuk dadanya beberapa kali, kemudian menggeret kopernya dan mengikuti eunha.
setidaknya dengan melihat tawa eunha bersama jihyo dari belakang sini saja sudah bisa membuat jungkook bahagia.
"aku harap aku masih mempunyai kesempatan untuk bersamamu lagi nanti.."
"nha,"
jungkook memanggil eunha takut-takut. saat ini eunha sedang menyetir lalu jihyo duduk disampingnya, sementara jungkook duduk sendirian dibelakang. padahal awalnya jungkook ingin mengajak eunha duduk dibelakang, tetapi eunha bilang jika jihyo sedang tak enak badan dan tak bisa menyetir sehingga dirinyalah yang harus menyetir. padahal semua itu hanyalah akal-akalan nya saja.
"ya?"
"i miss you.."
"iya,"eunha melirik jungkook dari kaca spionnya, jungkook sedang terdiam sambil menatap jalanan.
sementara jihyo? ia kini sudah tertidur dikursinya. mungkin sengaja membiarkan agar jungkook dan eunha mempunyai privasi.
"nha,"
"hm,"
"i love you,"
"oke.."jungkook tak kuasa menahan tangisannya lagi, ia tak bisa sekuat itu apalagi menyangkut tentang wanita yang dicintainya.
dan didalam diam, eunha pun juga ikut menangis. hatinya hancur, bahkan ia juga merasa bahwa hubungannya dan jungkook tak akan baik-baik saja setelah ini.
katakanlah dirinya egois, tetapi jujur eunha sudah terlanjur kecewa dan merasa jenuh dengan hubungannya.
lantas jika jenuh sudah datang menghampiri, apakah berpisah adalah satu-satunya cara yang bisa dilakukan?
"entahlah.. kita lihat saja kedepannya apa yang akan yang akan terjadi, jeon jungkook."
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
about we
Random{TAMAT} hanya cerita-cerita pendek yang terlintas diotak. jika ada kesamaan dalam cerita, bahasa yang menyinggung, mohon dimaafkan karena ini hanyalah cerita khayalan biasa💖