eunha membuka matanya perlahan, merasa tubuhnya benar-benar remuk. aroma obat-obatan memasuki indra penciumannya, ia menoleh kesekelilingnya.
rumah sakit.
eunha tau ini adalah rumah sakit, tapi mengapa ia bisa berada disini?
mencoba mengingat sesuatu, tiba-tiba saja tubuh eunha menegang. bagaimana mungkin ia melupakan kejadian yang bahkan hampir merenggut nyawanya beberapa jam yang lalu, mungkin?
jungkook.
dimana pria itu? apakah pria itu baik-baik saja? apa yang terjadi setelah itu?
eunha berusaha duduk walaupun merasa tubuhnya benar-benar sakit. ia mencabut selang infusan yang tertancap dipunggung tangannya. lalu berdiri dan berjalan walaupun dengan langkah yang tertatih.
eunha keluar dari ruangannya, dan menemukan lorong yang sepi. padahal seingat eunha tadi saat ia melirik kearah jam, jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. bahkan matahari pun juga sudah memancarkan sinarnya.
dengan langkah tertatih, eunha berjalan menyusuri lorong tersebut. ia bisa melihat meja resepsionis.
belum sampai kesana, tubuh eunha ambruk begitu saja karena rasa nyeri pada tulang-tulangnya. eunha menunduk menahan sakit.
namun tiba-tiba saja, suara langkah dari kejauhan mulai mendekat kearah eunha. eunha bisa melihat ada 5 pasang sepatu yang kini berdiri didepannya.
tunggu, kenapa hanya 5?
eunha mendongakan kepalanya, menatap satu persatu orang tersebut.
jhope, namjoon, suga, jimin, dan taehyung.
lalu dimana jungkook?
jhope dan jimin pun membantu eunha untuk berdiri, keduanya membopong eunha agar bisa berdiri.
"jungkook. dimana jungkook?" tanya eunha lirih
"ayo bicarakan diruangan kamu aja nha," taehyung menatap eunha sendu
"betul, lagipula kondisi kamu belum sepenuhnya pulih," namjoon mengikuti
"kami janji akan menjelaskan semuanya," tambah sugamata eunha mulai berair, ia berusaha sekuat tenaga menahan isakannya.
"gak, tolong kasih tau aku dimana jungkook. dia gapapa kan? dia.. dia masih disini kan?"
akhirnya setelah saling melirik, kelimanya pun mengangguk. mereka membawa eunha keruangan icu, tempat jungkook dirawat.
eunha terdiam didepan kaca besar yang memperlihatkan keadaan didalam ruangan. ia menatap jungkook yang terkulai lemah diatas brankar, tubuh pria itu dipenuhi alat-alat yang eunha sendiri tak tau apa itu.
"jeon jungkook (24) koma"
eunha tak bisa membendung lagi air mata dan isakannya ketika membaca tulisan yang ada dibrankar jungkook. dadanya terasa ngilu, bahkan bernafas pun susah.
"dua minggu kalian berdua gak sadarkan diri, kita betul-betul gak tau apa yang harus kita lakukan," suara jhope memecah keheningan
"2 minggu?" tanya eunha masih dengan isakannya
"kepala kamu terbentur sangat keras ketika jungkook ingin menyelamatkanmu, bahkan dokter bilang jika kamu tak sadarkan diri lebih dari dua minggu kemungkinan besar kamu akan amnesia," jimin mulai menjelaskan. "dan beruntung kamu adalah orang yang kuat nha.."
"dada jungkook tertembak karena ingin menyelamatkan kamu, bahkan hampir mengenai jantungnya. dan hal itu juga yang buat dia koma sampai sekarang.." namjoon ikut menambahi
"ternyata jungkook sudah mengaktifkan kamera tersembunyi ditempat kamu disekap, polisi pun dengan mudah menyelesaikan kasus ini," suga menyerahkan ponselnya, "didalam situ ada semua video buktinya,"
"dan sekarang kamu gak perlu takut lagi nha, dunia sudah melindungi kamu.." taehyung tersenyum kecileunha pun menonton video tersebut dari ponsel suga, dan betapa terkejutnya ia ketika melihat saat itu seokjin datang untuk menyelamatkannya.
tidak! apa yang terjadi? seokjin tertembak?
mengapa eunha juga tak menyadari bahwa sedari tadi tak ada seokjin disini?
ini.. tidak mungkin kan?
seokjin pasti berada disini kan?
eunha tersenyum getir, ia membohongi hatinya sendiri. walaupun dengan jelas ia melihat kepala sang ayah yang tertembak. tapi itu masih memungkinkan untuk sang ayah hidup kan?
"papa? papa dimana?" eunha menahan isakannya, "papa dirawat dimana? dia ada disini kan?"
"nha.." jhope menepuk-nepuk pundak eunha pelan, "papa kamu gak berhasil diselamatkan.."
eunha tertawa miris, "kamu bilang apa? papa aku gak mungkin pergi tinggalin aku. dia janji mau habiskan waktu sama-sama aku. jadi dimana dia sekarang? dia dirawat diruangan mana? atau papa udah sembuh?"
"nha, ikhlaskan papa kamu.. dia pasti sedih liat kamu kaya gini.." namjoon menatap eunha dengan mata yang berkaca-kaca juga
"GAK! PAPA GAK MUNGKIN TINGGALIN AKU! PAPA GAK MUNGKIN TINGGALIN AKU SENDIRIAN!" eunha menggelengkan kepalanya berusaha menahan air matanya, namun nihil karena nyatanya air matanya terus mengalir deras. "papa.."eunha tak tahan, tubuhnya terhempas kedinginnya lantai. ia menangis terisak disana.
ya tuhan, mengapa engkau harus mengambil lagi satu-satunya keluarga yang kupunya didunia ini?
semuanya pun langsung menangis, mereka memeluk eunha berusaha untuk menguatkan gadis itu.
tak ada yang baik-baik saja dari gadis itu saat ini. fisik dan hatinya sama-sama terluka. sehingga yang bisa mereka lakukan sebagai seorang sahabat hanyalah memeluk dan menguatkan gadis itu. meyakinkan bahwa akan masih ada rencana dari tuhan yang lebih baik setelah ini.
dan lama kelamaan, eunha pun kembali tak sadarkan diri. dengan cepat mereka memanggil dokter dan segera mengembalikan eunha keruangannya.
kamu harus kuat!
KAMU SEDANG MEMBACA
about we
Random{TAMAT} hanya cerita-cerita pendek yang terlintas diotak. jika ada kesamaan dalam cerita, bahasa yang menyinggung, mohon dimaafkan karena ini hanyalah cerita khayalan biasa💖