hari-hari berlalu, tak ada yang berubah dari hidup eunha. ia hanya menghabiskan hari-harinya dengan penuh kebosanan, sangat monoton.
namun setidaknya pria berinisal 'j' itu mampu membuat eunha sedikit melupakan masalah hidupnya. namun sayang hanya pada saat-saat tertentu lah mereka bisa chattingan, alasan yang selalu eunha terima bahwa pria tersebut harus bekerja.
"non dipanggil tuan.."
eunha yang asyik melihat-lihat baju branded dari salah satu situs media sosial pun menoleh ketika mendapati bi ijah yang berdiri didepan pintunya. ia mengangguk sambil tersenyum, kemudian menyerahkan ponselnya kepada wanita paru bayah tersebut.
"beliin aku itu ya, makasih.." eunha pun pergi begitu saja meninggalkan bi ijah yang masih terdiam ditempatnya. ia memang tak heran jika nona mudanya ini senang berbelanja barang-barang mahal. tetapi yang mengherankan karena saat ini ia ingin membeli sebuah baju kaos bewarna hitam polos yang harganya sampai 200 juta.waw?
...
eunha sempat tercengang sebentar ketika mendapati sudah banyak orang-orang berpakaian hitam diruang makannya, ayahnya juga tampak memijat kepalanya sambil duduk disalah satu kursi. "kenapa pa?"
lamunan seokjin terbuyar, ia berusaha tersenyum lalu berdiri dan memeluk eunha. air matanya menetes dan hal tersebut membuat eunha semakin bingung.
"papa kenapa?"
seokjin melepas pelukannya, ia menatap putrinya tersebut. "musuh-musuh papa mulai tau keberadaan kita, nak. jadi kita harus pindah rumah secepatnya lagi,"
"pa, mama dan kak yerin udah jadi korbannya. kenapa sih kita gak ada niat untuk hidup sederhana aja? kenapa semenjak kepergian mama dan kak yerin papa malah makin gila kerja gini?" eunha menghela nafasnya
"maafkan papa nak, papa harap suatu saat nanti kamu bisa mengerti alasan papa," seokjin mengusap lembut rambut eunha. "beberapa hari lagi kita akan pindah, papa harus memastikan kalau keadaan benar-benar aman. dan selama itu, mereka yang akan menjaga kamu.."eunha menolehkan pandangannya kepada para orang-orang berpakaian serba hitam tadi. tak ada yang spesial, sampai akhirnya pandangannya bertemu dengan seseorang yang terlihat paling muda disana.
tampan.
hampir beberapa menit saling berpandangan. lalu suara seokjin kembali menyadarkan eunha dan orang tersebut. mereka sama-sama tersenyum kecil dan menunduk malu-malu.
"mereka semua ini adalah bodyguard yang biasa berjaga didepan rumah. tetapi mulai saat ini papa tugaskan mereka untuk menjaga didalam rumah. papa juga sudah menambahkan lagi bodyguard yang akan menjaga didepan rumah. dan papa harap kamu jangan berbuat hal-hal yang malah membahayakan nyawa kamu sendiri, eunha.."
eunha mengangguk saja, kemudian ia menunduk sopan kepada para bodyguard-bodyguard tersebut.
"jung eunha.."
"halo non eunha.." para bodyguard itu juga menunduk sopandan setelah itu, eunha pun pamit untuk pergi kekamar. tetapi anehnya satu bodyguard yang eunha liat paling muda tadi mengikutinya. bahkan keduanya kini sudah berada didalam lift menuju kamar eunha.
"kamu ngapain ikutin aku?"
lelaki tersebut tampak tersenyum kikuk, tapi sesaat kemudian ia pun menunduk sopan. "saya jeon jungkook, tuan seokjin menyuruh kami semua berjaga didalam rumah ini. bahkan didepan kamar nona sekaligus,"
eunha mengangguk saja, kemudian pintu lift terbuka. mereka berjalan beriringan menuju kamar eunha. sesampainya didepan kamar, jungkook dengan sigap membukakan pintu kamar eunha. "aku bisa sendiri kok?" eunha terkekeh kecil, dan hal tersebut membuat jungkook tak bisa menahan senyumannya
"silahkan nona.."
"umur kamu berapa?"
"umur?"
"iya umur kamu.."
"saya 24 tahun nona,"
"aku 23 tahun, jadi kamu gak usah pakai bahasa formal ke aku,"
"eh anu itu nona.." jungkook menggaruk kepalanya yang tak gatal, "tidak sopan sepertinya.."
eunha terkekeh lagi, "udah gak papa kok, aku malah senang jadi kaya punya teman,"
"oke nona, maksud gue.. maksud aku eunha.."
"haha, yaudah aku masuk dulu. kamu kalau mau istirahat pergi aja gak papa kok,"
"iya nha.."

KAMU SEDANG MEMBACA
about we
Random{TAMAT} hanya cerita-cerita pendek yang terlintas diotak. jika ada kesamaan dalam cerita, bahasa yang menyinggung, mohon dimaafkan karena ini hanyalah cerita khayalan biasa💖