indigo {6}

172 13 0
                                    

sesampainya dirumah sakit, ketiganya langsung berlarian keruangan jimin.

eunha bahkan berteriak kaget ketika melihat jimin, dan hal tersebut membuat perhatian yang lain teralihkan.

"kamu eunha kan? yang bisa liat makhluk lain?" mama jimin tampak menghampiri eunha, sejujurnya eunha merasa sedikit aneh karena melihat tak ada wajah kesedihan dari mama jimin tersebut

eunha mengangguk saja, ia kemudian mendatangi jimin dan berusaha melepaskan rantai yang mengikat tubuh jimin.

ya eunha sangat terkejut tadi ketika ia melihat tubuh jimin yang terikat kencang dengan rantai, tapi bagi orang-orang biasa mereka hanya bisa melihat tubuh jimin yang berbaring tak berdaya.

eunha berusaha melepas rantai tersebut, namun sebuah keanehan ketika kedua tangannya tiba-tiba saja terasa sangat perih bersamaan dengan darah yang bercucuran.

"aaa!!" eunha sempat menoleh sebentar melihat rose yang ketakutan dan langsung dipeluk oleh jungkook. "gue takut.."
"jangan takut, eunha pasti bisa selamatin jimin.."

eunha langsung memgalihkan pandangannya lagi ketika melihat jungkook mengelus rambut rose lembut. dan apa tadi kata jungkook? eunha bisa menyelamatkan jimin?

benar-benar gila pria tersebut!

apakah luka ini tak berarti baginya? bagaimana ia bisa menyelamatkan jimin jika belum apa-apa saja ia sudah terluka?!

"kamu gapapa nak eunha?" eunha menoleh mendapati papa jimin
"gapapa om, saya permisi dulu.."

eunha meninggalkan ruangan jimin, alih-alih mengobati lukanya. eunha malah memilih berjalan dan menenangkan diri ditaman rumah sakit. ia mengepalkan erat tangannya, membiarkan darah semakin mengalir deras.

"hidup lo masih berharga,"

eunha menoleh kesamping dan menemukan eunwoo yang tiba-tiba aja ada disampingnya. pria tersebut nampak sangat tampan, seperti tempo lalu.

     "hah?!"

     eunha menutup mulutnya sendiri, ia menatap eunwoo tak percaya. pria tersebut.. sudah?

     "lo gak nyadar gue udah mati?" eunwoo terkekeh melihat reaksi eunha yang sangat berlebihan, bahkan saat ini eunha menganga lebar. "tutup mulut lo, ntar dimasukin lalat,"

     eunha masih tak bergeming, ia masih menatap eunwoo tak percaya. yang benar saja? pria setampan eunwoo ternyata adalah hantu? tapi mengapa memangnya eunwoo bisa tewas? bahkan fisik pria tersebut masih sangat sempurna.

"lo kok bisa luka?"
"lo kok bisa mati?"

     yang benar saja, eunha merasa gugup dengan hantu?

     "gue dibunuh,"
     eunha langsung menoleh, "tapi fisik lo?"
     "memang lo fikir dibunuh cuman pake kekerasan doang?" eunwoo terkekeh lagi, "teman gue, dia masukin minuman beracun dan kurung gue didalam uks sendirian. semalaman gue sendirian disana nahan rasa sakit, sampai akhirnya gue gatahan lagi,"
     "jadi lo mau balas dendam sama teman lo?"
     eunwoo menggeleng, "dia juga udah mempertanggung jawabkan disana.."
     "dia meninggal juga? kenapa bisa?"
    "usianya udah 80 tahun, gue rasa udah takdirnya kan?"
     eunha terkejut, "80? umur lo?"
     "80 tahun juga, itu tandanya gue udah berkeliaran selama 61 tahun,"

     eunha kemudian diam, ia masih bingung. entahlah semuanya tampak sangat mengecewakan.

     "mama teman lo jahat banget, tega ya dia pakai tubuh anaknya sendiri,"
"hah? maksud lo?"
"loh? lo bisa liatkan arwah teman lo diikat?"
"iya tapi kenapa jadi mamanya jimin sih?"
"nha lo gatau? mama jimin itu gak sayang sama dia. dia cuman sayang sama anak pertamanya, kakak jimin yang udah meninggal. makanya dia gunain ilmu hitam buat nahan arwah jimin dan biarkan arwah kakaknya yang masuk kedalam raga jimin.."
eunha berdiri dari duduknya, "lo apa-apaansih? gajelas banget, gausah sembarangan nuduh deh ya!"

about weTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang