"lee ji eun?"
"iya, kakaknya jungkook,"
"jungkook?"sudahlah, eunha capek-capek menjelaskan tetapi kedua sahabatnya ini sama sekali tak mengerti. bahkan jungkook saja mereka tak mengenalnya?
padahal gue juga baru ketemu.
"anak ips, teman satu kelas sekaligus sahabat jimin yang tadi,"
"oohh.." keduanya mengangguk paham, "tapi kenapa dendam banget sih sama jimin?"
"jungkook suka sama rose, dan jimin tau itu. tapi ternyata jimin malah pacaran sama rose,"
sinb menghela nafasnya sebentar, "cuman karena cinta persahabatan harus hancur?"
yuju ikut mengangguk, "tapi kenapa kakaknya jungkook harus ikut?"
"kak ji eun sayang banget sama jungkook, dia bahkan rela menghilang cuman demi dendam jungkook terbalas,"
"tapi gue rasa jungkook gak dendam sama jimin deh?"akhirnya mereka hanya mengedikan bahu, hari ini mereka sudah terlalu jauh keluar dari zonanya mereka. dan mungkin saja bisa membuat rahasia mereka terbongkar.
...
"jung eunha? anak kelas mipa 2, sekelas sama rose. tapi kok gue gak pernah liat dia ya?"
setelah sepulang sekolah tadi, ia meminta bantuan jhope untuk mencari data tentang gadis yang ditemuinya tadi. beruntung jhope bisa membantunya.
"kook keluar sebentar nak belikan tisu, tisu dirumah habis,"
"MALES MI! CAPEK BARU PULANG!"jungkook langsung membaringkan tubuhnya, ia sangat malas untuk keluar dari rumah. terlebih karena luka-luka yang berada ditubuhnya.
akhirnya karena suasana yang mendukung, jungkook pun tertidur dengan masih menggunakan seragam sekolah.
...
"kak yer.." yerin yang awalnya sedang fokus mengerjakan tugas kuliah pun kini mengalihkan pandangannya pada eunha yang berada diambang pintu. baru saja ingin berteriak kaget karena kepala eunha yang diperban, namun eunha sudah lebih dulu memotongnya. "sstt jangan kasih tau mama.."
eunha pun masuk kedalam kamar yerin, ia mengunci pintunya. lalu kemudian duduk diatas kasur samping yerin.
"diapain lagi?"
"gak sengaja, gue kelewatan nolongin orang,"
"nha.." yerin menatap eunha jengah, "gue kan udah bilang gausah terlalu ngurusin urusan orang? lo ngeyel banget sih, gini kan jadinya. terus kalau mama tanya gimana?"
"tapi masalahnya yang gue bantu ini manusia kak yer..."
"manusia?"yerin mengerutkan keningnya heran, selama ini masalahnya eunha jarang sekali membantu manusia. siapa juga yang akan meminta bantuan kepada manusia dingin seperti eunha? biasanya yang meminta bantuan adalah makhluk-makhluk dari dunia yang lain agar mereka bisa kembali dengan lega.
"iya, dia hampir aja mati kalau gue gak datang tepat waktu. lo bisa bayangin gak sih kak? betapa merasa berdosanya gue kalau gue gak nyelamatin dia?"
"jadi rahasia lo udah kebongkar?"
eunha sempat diam sebentar, kemudian ia mengangguk ragu. "waktu gue di uks, ada cowo yang datang. dia bilang dia tau kalau gue anak indigo. tapi masalahnya itu sebelum kejadian gue nyelamatin orang.."
"dia indigo juga mungkin?"
"ah gak tau gue capek banget! bingung deh gue harus jelasin gimana ke mama,"
"oh ya btw gue tadi habis ketoko buku, terus gak sengaja liat buku gitu deh. ceritanya tentang anak indigo juga. katanya nih ya, kalau ada anak indigo yang ciuman sama manusia biasa terus mereka saling tatap. manusia biasa itu mata batinnya bakal terbuka. keren banget deh! coba lo baca, tuh novelnya ada diatas meja belajar gue," yerin menunjuk meja belajarnya dengan dagu
sementara eunha terdiam, ingatannya mengarah pada kejadian beberapa jam yang lalu. jungkook menyiumnya, lalu mereka beedua bertatapan.. "c-cium..an?"
"hm, kok lo gugup sih?" yerin memandangi wajah eunha, "LO HABIS CIUMAN YA NHA?!!!"mati sudah, bagaimana bisa kakaknya ini punya sifat kelewat peka?
"eh? gue gak ciuman.. tapi.." eunha menggaruk kepalanya yang sama sekali tak gatal
"tapi apa? udah jujur aja deh lo! gue gak bakal ngaduin ke mama kok! janji!" yerin terkekeh menatap adiknya itu, "btw sama siapa sih? lo beneran udah buka hati?"
"ih kita itu gak ciuman! tapi tiba-tiba aja dia nyium gue!"
"CIE EUNHA HMPFTHHH..."eunha langsung saja mendekap mulut kakaknya itu, ia menatap malas.
"nha tangan lo asin anjing!" yerin menatap eunha kesal, tapi sesaat kemudian tatapannya berubah menjadi serius. "tapi serius, mendingan lo cari tau digoogle atau apa deh. takutnya itu memang betul kan? kasian banget pasti cowo itu,"
eunha pun mengangguk saja, kemudian ia keluar dari kamar kakaknya menuju kamarnya sendiri. setidaknya ia ingin beristirahat sebentar karena rasanya tubuhnya sudah remuk semua.
...
"jungkook?"
pria yang dipanggil tersebut langsung menolehkan kepalanya kebelakang, ia sedikit terkejut mendapati rose memanggilnya. namun cepat-cepat ia kembali mengubah mimiknya menjadi datar kembali.
"kenapa?"
"gue mau minta maaf.."
"buat?"
rose nampak menggaruk kepalanya bingung, ia juga bingung mengapa ia harus meminta maaf kepada jungkook? namun rose tidak boleh begini, setidaknya jika jungkook tak mau menjadi temannya ia harus bisa mengembalikan jungkook menjadi sahabat jimin. kemarin jimin sempat bercerita bahwa ia merasa bersalah kepada jungkook. "lo suka sama gue kan?"
jungkook tertawa miris, ia memandang rose sinis. "terus?"
"ya gue cuman mau minta maaf. gue betul-betul gak maksud.."
"nerima jimin?"
rose pun mengangguk pelan, ia meremas kuat-kuat roknya. jungkook sepertinya sangat marah karena hanya ada nada dingin yang dilontarkan pria tersebut. "tapi lo tau kan kalau hati gak bisa dipaksain? gue sama jimin saling mencintai kook.. seenggaknya kalau lo gak mau temenan sama gue lagi, please jangan jauhin jimin. dia merasa bersalah sama lo kook.."jungkook hanya mengangkat kedua bahunya, kemudian ia memilih pergi begitu saja.
diperjalanan menuju kelasnya, jungkook tak sengaja bertabrakan dengan seorang gadis yang sedang membawa tumpukan buku yang bahkan melebihi tingginya sendiri. dan karena kejadian tersebut, akhirnya pun keduanya terjatuh bersamaan dengan buku-buku tersebut.
"jung..kook?" gadis itu adalah eunha, dan kembali bertatapan seperti ini mengingatkan eunha tentang kejadian kemarin. "lo gakpapa kan? lo gak habis ngeliat yang aneh-aneh kan?"
jungkook menatap eunha heran, "kok lo tau gue habis ngeliat yang aneh-aneh?"
respon eunha sepertinya sangat berlebihan, ia kini malah menangkup kedua pipi jungkook dan terus memperhatikan mata jungkook. "terus gimana? lo kaget gak? gue tau kok diawal-awal pasti memang.."chup!
haisshh sejak kapan dirimu menjadi mesum seperti ini jeon jungkook?
tapi jangan salahkan jungkook, salahkan saja eunha yang sudah menatap jungkook dari jarak sedekat ini. melihat pipi chubby eunha dan bibir chery mungilnya yang terus bergerak membuat jungkook benar-benar lupa situasi bahwa mereka masih berada dilingkungan sekolah. namun untung saja sedang tak ada murid yang berlalu disana.
jungkook berdiri, kemudian ia mengulurkan tangannya kepada eunha yang masih mematung. "kemarin gue habis baca data tentang murid yang namanya jung eunha, setau gue dia itu anaknya dingin banget. malahan banyak cowok-cowok yang gagal deketin dia karena sifat cueknya itu. dan sekarang gue ragu sama orang yang ada didepan gue ini, lo beneran jung eunha atau bukan? bisa-bisanya lo berubah jadi cewe yang cerewet gini?"
eunha terdiam merutuki kebodohannya sendiri, tapi ia benar-benar takut terjadi sesuatu pada jungkook hanya karena kecerobohannya sendiri. tapi jangan juga hanya menyalahkan eunha! ini adalah sifat asli eunha, cerewet. eunha hanya merasa tak lucu jika ia harus menjelma menjadi indigo absurd seperti yuju.
"lee ji eun?"
tatapan jungkook pun seketika menjadi berbeda, ia memandang eunha marah.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
about we
Разное{TAMAT} hanya cerita-cerita pendek yang terlintas diotak. jika ada kesamaan dalam cerita, bahasa yang menyinggung, mohon dimaafkan karena ini hanyalah cerita khayalan biasa💖