34;

255 34 8
                                    

"Nih, cara mainnya pakai tiga jari—maksudnya kamu masukin tiga jari kamu ke dalam lubang yang disini," jelas Jisung, mencoba menjelaskan step by step main bowling.

"Tapi tadi kamu coba, cuma pakai satu jari kayaknya," potong Wonyoung.

"Aku emang kebiasaan masukin satu doang. Udah, yang belum pro nurut aja," canda Jisung.

"Eh, kurang ajar," sahut Wonyoung lalu tertawa.

"Atau mau pakai sarung tangan aja? Biar lebih gampang," tawar Jisung. Namun gadisnya menggeleng tanda menolak.

Gak lama, Wonyoung pun mulai coba main juga. Percobaan pertama masuk selokan, percobaan kedua juga. Tapi Wonyoung gak nyerah, malah gereget ingin main terus.

"Ini bener 'kan megangnya?" tanyanya sedikit berteriak karena kondisinya cukup berisik. Sedangkan Jisung berdiri dekat tempat duduk sana. "Iya!"

Wonyoung coba menggulirkan bolanya. Geraknya bisa dibilang lambat, tapi lumayan, ada enam pin jatuh setelah terkena bola. "Ah yes!" serunya senang. Langsung berbalik menatap sang pacar yag ada di belakang sana. "Masuk 'kan!" pamer Wonyoung.

"Spare coba," tantang Jisung.

Wonyoung tuh semakin ditantang semakin menjadi. Makanya Jisung jadi pacar suka nantangin terus. Sengaja biar pacarnya termotivasi deh, secara cewenya gak suka kalah.

Saat percobaan spare sayangnya Wonyoung cuma berhasil jatuhin satu pin. Alhasil dia gak berhasil. "Ihh! Kurang nyenggol dikit doang itu!!" geramnya greget. Untung arena gak begitu rame, makanya Wonyoung gak jadi pusat perhatian sekarang.

Jisung ambil bolanya dengan satu tangan lalu jalan ke arah Wonyoung dengan arogan. "Minggir minggir, aku mau nyoba nih," usirnya sombong. Wonyoung bagian ngedelik doang matanya. Terus langsung mundur dikit biar gak ngehalangin cowoknya.

Udah berdiri dengan ibu jari yang lagi ia gigitin sekarang. Persis kayak orang gugup. Padahal aslinya penasaran doang Jisung bisa ga.

Strike.

Jisung udah strike dua kali daritadi, sekarang strike lagi. Wonyoung merengut kesal.

Setelah capek dua jam main terus, akhirnya pasangan remaja itu lanjut jalan ke AEON buat cari makan. Jisung gak bohong pas bilang jalan-jalan sekitar rumah Wonyoung. Karena daritadi mainnya gak jauh-jauh dari BSD.

Pas permainan tadi, magically Wonyoung menang. Pas di permainan kedua doang sih, tapi Wonyoung paksa yang kehitung menang pas permainan kedua aja. Jisung selaku yang kalah harus traktir ceweknya jajan dimana aja semaunya.

Oke gini, yang buat kesepakatan duluan Jisung sebenernya. "Yang kalah, traktir jajan seharian semaunya. Gak boleh protes, deal?"

Wonyoung si gadis ENTJ ini pun tentu aja langsung deal. Mau pertama kali coba mainan juga bodoamat hajar aja.

Nah sedangkan Jisung ini strategi sih, sengaja biar Wonyoung menang biar dia bisa jajanin ceweknya sepuasnya. Inget 'kan Jisung belum kasih Wonyoung hadiah ulangtahun?

Ini salah satu penebusan dia. Buat ceweknya seneng seharian, sebisa mungkin. Jadi jangan percaya keajaiban Wonyoung bisa menang, mana ada itu. Ya Jisung main curang lah biar dia kalah.

"Mau makan dimana nih?" tanya Jisung saat mulai menjalankan mobilnya.

"Emm, nanti deh aku pikir-pikir dulu," jawab Wonyoung sekenanya. Gadis berambut hitam itu lagi asik main Kart Rider. Sesampainya di mall, Wonyoung langsung tarik tangan Jisung. Masuk dengan gak sabaran.

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang