Bonus Chapter III

261 25 0
                                    

Wonyoung
Mau ke rumah sakitt
Ketemu besok aja oke?
Aku pergi duluuu

Begitulah pesan yang Jisung baca dari notifikasi pop-up. Jisung gak protes Wonyoung gak pergi bareng dia hari ini. Walaupun begitu, setidaknya Wonyoung udah mengucapkan selamat ulang tahun dini hari tadi. Telponan sampai jam dua pagi juga udah lebih dari cukup bagi Jisung. Dia malah sedikit khawatir gadisnya itu kekurangan jam tidurnya semalam, padahal Wonyoung lagi sibuk juga.

Jisung turun dari kasurnya, berjalan ke luar kamar untuk mengambil sepotong cake yang tersedia di meja makan. Rasa blueberry yang masam juga manis, cocok untuk menambal rasa kesal tak bertemu dengan Wonyoung hari ini. Ia memutuskan menyibukkan diri dengan cake juga laptop yang ada di hadapannya.

Lain dengan Wonyoung, gadis itu tengah kelimpungan mengorganisir tas kecilnya. Seluruh kakak baik kakak ipar maupun kakak kandungnya ada di rumah sekarang.

Hari ini mereka semua berencana menjenguk Eunseo yang baru saja melahirkan putranya. Namun Seulgi dan Taeyong tidak ikut, karena sudah lebih dulu menjenguk kemarin.

"Eunseo hamilnya kapan deh kok aku gak ngeuh?" ceplos Yeonjun sambil menyuap sesendok es krim.

"Ngawur, ya dari sembilan bulan yang lalu lah. Kamu aja yang gak merhatiin, kemarin di nikahan Hwall keliatan kok," balas Yeji.

Muka Yeonjun berubah tengil. "Iyalah, kan aku merhatiinnya kamu doang."

Heejin yang mendengarnya kebingungan mau pasang ekspresi seperti apa. Tapi otomatis meringis karena kegelian sih. "Dosis bucinnya udah berlebihan, Jin, jadi maaf-maaf aja ya," celetuk Yeji.

"Bukan bucin itu mah, emang dasarnya buaya," sambung Hwall.

Wonyoung datang di saat yang tepat, menyampirkan slingbag-nya di bahu sebelah kiri. Rambutnya yang terurai itu terlihat berantakan. "Ayo, berangkat."

"Rambut kamu gak dicatok? Jadi kemana-mana gitu rambutnya," tanya Yeji. Wonyoung menggeleng karena memang tidak ada niatan mencatok. Cuaca panas begini dia sudah berencana untuk mengikat rambut nanti.

"Eh tapi, Wonyoung mau minta tolong sama kalian. Can you guys do me a favor, please?" Pupil matanya membesar selaras dengan kedua tangannya yang ia tangkupkan di depan wajah.

Ketiga orang dewasa yang ada di depannya membuang nafas jengah, kecuali Heejin.

"Pleaseee. Gak susah kok, just a little help," bujuk Wonyoung.

Masih dengan muka jengkel, keempat kakaknya itu pun mengangguk setuju. Tanpa sadar, Wonyoung memasang senyum miring di wajahnya.

Heejin dan Wonyoung keluar dari mobil milik Hwall, berjalan masuk ke dalam bakery. Mereka sengaja mampir untuk mengambil beberapa roti sebagai buah tangan untuk adek bayi. Tapi selain itu juga, kedatangan mereka bertujuan untuk menyiapkan cake untuk ulang tahun Jisung.

"Aku bilangnya ke Kak Yeri aja atau ke siapa nih?" tanya Wonyoung kepada Yeri. Menunjukkan foto gambaran bentuk cake yang ia pesan.

"Langsung transaksi disini aja, gambarnya kamu kirim ke aku aja ya, nanti aku yang kasih tau Ibunya," balas Yeri. Wonyoung pun menurut. Memberikan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya.

"2 jam lagi aku ambil bisa 'kan, Kak? Sorry buru-buru soalnya," ucap Wonyoung sungkan.

"No problem," Yeri tersenyum.

Mereka berdua pun kembali ke mobil, dengan Heejin yang menenteng paperbag berisi beberapa kue pastry. Wonyoung menutup pintu mobil dengan keras. Membuat dua anak kecil yang duduk di bangku belakang tersentak kaget. Mulut Aera yang sedang disuapi agar-agar jadinya menganga.

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang