Seulgi cuma menatap kosong layar ponselnya sekarang.
Tidak ada yang aneh dari semua daftar agenda yang Sejeong kirimkan. Rapat juga hanya antar departemen, bukan mewakili kantor atau harus ke luar kota. Kok tumben...
"Adek ini totebag-nya bawa sendiri!!! Ish, kebiasaan," sungut Yeji setelah berteriak.
Ia pun turun disusul Seulgi yang masih terdiam. Masih berpikir apa kemungkinan terbesar yang akan terjadi.
Yeji melempar totebag adiknya brutal. "Bawa sendiri iiih! Kebiasaan!" protesnya. Sedangkan Wonyoung hanya tersenyum dari posisi berbaringnya. "Terima kasih Kakakkk! Hihi."
Seulgi berjalan masuk ke dalam rumah, akhirnya pesan massage online. Bawaannya negatif mulu akhir-akhir ini. Butuh sedikit ketenangan.
✨
H-2 pergi Seulgi masih ngediemin Taeyong. Ya masih kesal lah dia sama suaminya. Sedih banget ke kondangan cuma sama anak-anak. Gandengannya Wonyoung nanti. Geram sekali.
Taeyong udah jelasin ketidakhadirannya itu kenapa, dan itu soal kerjaan. Padahal jelas-jelas Seulgi udah liat agenda yang dikasih Sejeong beberapa hari yang lalu. Tapi Taeyong keukeuh emang ini tuh soal kerjaan, dan sekretarisnya gak tau. Makin geram lah Seulgi. Makin penasaran anak-anak.
"Sayang, masih marah?" tanya Taeyong muncul di depan muka Seulgi. Seulgi yang lagi rebahan menghadap ke lemari dengan seluruh tubuh terbungkus selimut—kecuali wajah—auto putar balik.
"Sayang ih, bangun ayo udah siang."
Mencoba menggerak-gerakkan tubuh Seulgi. "Gii, aku kan udah minta maaf. Maafin dooong."
"Gak ikhlas banget minta maafnya," ucap Seulgi setelah sekian lama ngediemin Taeyong.
"Sayang jangan marah dong, aku udah bilang Mas Jongin kalau berhalangan hadir...."
...
"Gii, jangan marah lagi yaa? Maaf aku gabisa ikut... kamu kan masih sama anak-anak."
Sekarang Taeyong udah berlutut di depan ranjang, natap Seulgi yang memunggunginya. Tangannya mengelus kepala Seulgi pelan. "Gii, udah dua hari kamu marah sama aku. Kasian anak-anak ngelihat kita diem-dieman gini. Baikan ya?"
Seulgi masih diam aja. Uhh, Taeyong jadi ikutan geram.
"Gii..."
Seulgi berbalik, menatap Taeyong. Bibirnya masih maju kedepan, gak seimut Wonyoung kalau lagi ngambek.
"Aku gak ikut kali iniiii aja, kan kamu masih sama anak-anak. Itu bertiga ikut semua."
"Iya emang. Tapi kamu gak pikirin perasaan aku, yang bawa gandengan Wonyoung ke kondangan anak temen. Aku maunya tuh sama kamu, tau?"
"Iya... tapi kan kali ini aja. Besok-besok ngga lagi."
"Kamu bukan peramal, gak usah sok tau."
"Tuhkan, kok gitu sih.."
"Lagian kamu ngurusin apaan sih? Aku gak ngerti sama penjelasan kamu, kerjaan macam apa? Sejeong yang notabene sekretaris kamu bahkan gak tau sama sekali. Jangan buat aku berpikiran negatif sama kamu."
"Ini emang kerjaan diluar kantor, aku bareng sama Minhyun Jonghyun disini, gak cuma sendiri."
"Iya itu tuh ngapain?? Sampai gak bisa ikut tuh ngapain???"
Seulgi udah kesel banget, ngomongnya dengan nada greget gitu ngerti gak. Taeyong nya cuma senyum tipis, sambil usap-usap rambut istrinya.
"Aku tuh mau sama kamuuuu, ngerti ga? Aku gak mau gandengan sama Wonyoung, gak mau. Maunya sama suami aku."

KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
ФанфикA slice of life of Lee family starring Taeyong, Seulgi, and their three children; Hwall, Yeji, and Wonyoung. [ON REVISION] Copyright © 2020, biyapiaa