42;

220 30 6
                                    

"Lho Mas disini?" Jeno yang sedang jalan menuju dapur berseru kaget saat melihat kakaknya duduk di sofa. Sambil gendong-gendong David juga.

"Iya mampir, bentar lagi pergi kok," balas Taeyong.

"Mba Seulgi udah baikan, Mas? Udah pulang belum?" tanya Jeno lagi basa-basi sambil bawa kopi kalengnya. Lalu duduk rebahan di sebelah Taeyong. "Udah, baru banget tadi pulang. Kamu kok gak jenguk sih?"

"Sibuk aku, Mas," jawab Jeno singkat.

"Sibuk sibuk, gaweanmu kur kuliah mbi nugas tok, sibuk teko ndi?"

"Yo jok salah, semester 5 ki wis padet. Pacaran ae aku mbi laptop, Mas kan wes tau ngalami mosok gak ngerti."

"Lopo nginum kopi jam sengene? Gak iso turu puas awakmu."

Jeno senyum terpaksa dulu sebelum jawab. "Nugas. Kesel aku ki padahal, ngantuke pol."

Taeyong langsung ketawa puas banget. Sampai sadar kalau dia lagi gendong bayi, jadinya berhenti gak lama kemudian. "Pangano tugasmu." Terus ketawa lagi.

Jessica dateng udah dengan piama menempel di tubuhnya. Sudah kelihatan lebih rapih daripada tadi saat Taeyong baru datang. "Ini kenapa kok pada puas banget ketawanya," ujar Jessica.

"Mamas iku lho ngeledek aku wae. Mau kemana sih Ma udah mandi sore begini?"

"Maksudmu Mama gapernah mandi sore gitu biasanya?"

"Gak gitu lhooo, salah terus aku."

Padahal baru sekali salahnya si Jeno itu.

Jessica mengambil alih David dalam rengkuhannya. Membiarkan Taeyong duduk santai. "Udah makan belum? Makan dulu sana, atau gak mandi biar seger," titah Jessica sambil menina-bobo masih dengan posisi berdiri.

"Di rumah aja, Seulgi sendirian sama anak-anak takutnya butuh aku."

"Lah di rumah ada siapa aja? Wonyoung?"

"Ada Yeji sama Yeonjun juga, tapi siapa tau Seulgi kangen." Jeno geleng-geleng kepala, ancen bucin.

Begitu juga dengan Jessica yang natap anaknya datar. "Iya-iya, yaudah sana kalau mau pulang. Hati-hati di jalan, jangan lupa makan bersih-bersih badan, pikirin diri kamu juga."

"Ma, aku nih bapak tiga anak lho, hal begitu udah gak perlu diingetin." Jessica sama Jeno barengan ketawa. "Lah David dibawanya gimana? Mama ikut po?"

Taeyong bangun dari sofa. "David gak ikut pulang, nanti dijemput sama Mamanya."

"Mba Seulgi? Orang sakit kok disuruh jemput?"

"Ya gak hari ini. Udah, selesain tuh tugasmu. Buru-buru tidur kantong matamu itu udah item banget, hati-hati Siyeon gak cinta lagi," Taeyong nepuk bahu Jeno. Ponselnya bergetar membuatnya terpaku sebentar. Ada pesan dari Krystal. "Pamit dulu ya, Ma," pamitnya lalu segera masuk ke dalam mobilnya.

Mba Krystal

|taeyong seulginya masih di rumah sakit gak?

udah di rumah mba|
baru pulang tadi sore|

|besok aku ke rumah ya
|wendy mau ke tangerang, sekalian jenguk seulgi

oh sama mba wendy|
oke mba nanti aku kasih tau seulgi|

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang