33;

240 32 2
                                    

Hari pulang dari rumah sakit, Seulgi dianter sekeluarganya pulang. Ya keluarga kecil maksudnya. Walaupun belum seriang dulu tapi keadaanya berangsur membaik. Ia mulai menghargai dirinya dan tidak menyalahkan diri sendiri, karena sadar masih ada bayi lain yang harus ia urus.

"Adeknya ditidurin di kamar mana, Pa? Kamar atas aja atau ke kamar aku dulu?"

Yeji bertanya karena saat ini sang bayi ada dalam dekapannya. Ia sudah berani menggendong bayi karena dilatih oleh Jessica sedari masih di rumah sakit. Karena Jessica percaya Seulgi pasti butuh bantuan Yeji.

"Kamar kamu dulu ya, nanti Papa pindahin," jawab Taeyong menengok Yeji yang ada di luar mobil. Ia tengah membantu Seulgi, membiarkan bayinya diurus sang anak gadis. Yeji mengagguk sebentar lalu berjalan masuk bersamaan dengan Wonyoung.

Seulgi duduk di sofa ruang keluarga. Duduk dengan keadaan agak lusuh rambut dicepol seadanya.

Persetan yang penting udah mandi katanya. "Bentar aku ambilin minum dulu," pamit Taeyong ke dapur.

Toh dapur sama ruang keluarga saling berhadapan. Seulgi merebahkan tubuhnya di badan sofa, kakinya diluruskan tanpa terangkat.

Bayinya masih di kamar Yeji begitu pun kedua gadisnya. David, nama bayi tersebut. Yang membuat dia mencoba bangkit dari rasa sedihnya selama ini. Sekitar seminggu Seulgi merasa menjadi ibu terburuk yang pernah ada. Namun ia akan halau semua pikiran negatifnya mulai sekarang.

Taeyong kembali dengan segelas air putih di tangannya. Ia bantu Seulgi meminumnya.

Taeyong tahu jahitan di perut istrinya sudah mengering namun tetap saja khawatir. Takut-takut jahitannya terbuka lagi. "Aku mohon jangan banyak gerak ya," pinta Taeyong. menatap istrinya yang masih tak mau menatapnya.

"Kayak aku bakal ngapain aja," balas Seulgi tak acuh. Menggerak-gerakkan gelas dalam genggamannya masih belum beralih menatap Taeyong.

Lelaki itu tersenyum, mengelus kepala bagian atas Seulgi. "Bagus deh."

Beranjak menuju kamar Yeji, mari kita lihat apa yang dilakukan kedua gadis ini kepada sang adik kecil. Wonyoung asik unyel-unyel pipi David dari kemarin sore, berhenti kalau dimarahin Taeyong doang. Habis itu lanjut lagi unyel-unyel.

"Mba tau kamu gemes punya adik tapi jangan 24/7 juga dong mainin pipi adek," komentar Yeji dari meja belajarnya. Sang adik langsung membeku terdiam seraya melunturkan senyumannya.

"Iya deh iya maaf," sesalnya. Dengan akhirnya hanya duduk sambil memainkan aplikasi instagramnya di samping sang adik. Lalu tiba-tiba muncul notifikasi LINE dengan display picture lelaki bertuxedo. Siapa lagi kalau bukan Jisung, itu foto pp diambil pas acara kelulusan.

Sabtu ini mau jalan jalan gaa?


Typing masih ganteng aja buset, Wonyoung gemes. Wajah juga tak kalah ganteng sih. Langsung lah Wonyoung bales tanpa harus ada drama nunggu lima menit dulu.

Geesongz

|sabtu ini mau jalan jalan gaa?

jalan jalan kemana|

|gak jauh jauh deh

gak jauh jauh tuh dimanaa|
yang jelasss|

|daerah rumah kmuu
|mau gaa

minggu aja dehh|
sabtu aku ada kerkom|

|kerja kelompok dimanaa

rumah harutoo|

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang