46;

235 33 1
                                    

Hwall gak bohong kalau bilang ke rumah Sunwoo tuh mau nugas. Karena dia ngasih bagian laporannya ke Sunwoo selaku yang ngedit. Tapi sisanya, ya Hwall isi dengan curhat sambil nyebat lah anjing pusing banget Hwall.

Sunwoo mah ayo-ayo aja lumayan ada yang nemenin dia ngedit laporan, toh ditraktir mie naga juga sama Hwall. Tugas dia bagian dengerin Hwall sambat sambil ngomong iya-iya aja gitu kan kalau ditanya.

Alkisah, semenjak kencan terakhir—pas ketunda karena Seulgi pingsan itu—Heejin mulai sibuk dengan urusan perkuliahannya. Hwall gak tau juga itu sibuk-sibuk doang apa sibuk beneran, tapi mencoba percaya pacar sendiri apa salahnya ye kan?

Telfonan cuma seminggu sekali—walau Hwall masih ngerasa asing begini tapi setidaknya telfonan. Ambil hikmahnya bangetlah Hwall tuh.

Chattingan dibales sejam dua jam juga masih Hwall sabarin karena YA SETIDAKNYA CHATTINGAN. Intinya setiap alasannya bertahan selalu diawali dengan kata SETIDAKNYA.

Gunanya apa? Biar Hwall gak kena negative thinking dari otaknya, biar bisa selalu percaya dengan Heejin. Karena dia mulai nyadar, gak semua hidup Heejin itu tentang Hwall, juga gak semua hidup Hwall soal Heejin.

Jujur kangen banget ingin bertemu ingin jalan ingin pelukan ingin cium juga kalau boleh mah, tapi Heejin selalu beralasan nugas nugas dan nugas. Hwall gak bisa protes karena kalau nugas, Hwall gak bisa utak-atik. Takutnya IP Heejin nurun, dia juga yang kena.

"Tapi ya masa selama sebulan alasannya nugas, gak sumpek apa ketemu paper mulu, gak ketemu pacar," komentar Yeji yang juga sama seperti apa yang Sunwoo katakan setelah denger curhatan Hwall.

Fix, Hwall semakin pede kalau keanehan yang dia rasa ini benar. Gak cuma dia, orang terdekatnya juga ngerasa aneh kan.

Setelahnya Hwall mulai berani nanya-nanya ke Heejin tugas apaan sih yang lagi dia kerjain. Fakultasnya mau ada event atau gimana. Biar Hwall bisa positive thinking lagi sama pacarnya tanpa perlu curiga-curiga.

Tapi Heejin selalu menghindar, mengalihkan pembicaraan ke topik lain kalau engga malah pamit pergi mandi atau makan atau apalah. Padahal biasanya juga makan sambil videocall-an sama Hwall. Sumpah Hwall menyesali banget keadaan begini.

Puncaknya adalah minggu kemarin, HWALL DI-GHOSTING.

Ya Tuhan, salah apa Hwall. Mau meraung-raung juga gak merubah keadaan, sabar banget batin Hwall diuji begini sebulanan.

"Lo ga protes gitu? Tanya temennya Heejin kenapa?"

Jawabannya adalah udah, Hwall udah protes ke Heejin. Dia samperin pacarnya ke gedung FK. Mencoba nanya baik-baik Heejin kenapa akhir-akhir ini, Hwall ada salah apa sampai Heejin berani nge-ghosting Hwall. Tapi niat baik belum tentu bisa berjalan baik. Karena kenyataannya Hwall malah marah disaat nemuin Heejin bareng Yunho. Kakak tingkatnya.

"Gue tebak lo ngamuk pasti?" Yeji menduga-duga. Sementara Hwall langsung mengangguk pasrah.

"Fakkkkkk ngapain???" pekik Yeji histeris.

"Pacar gue jalan sama cowo lain??? Setelah dia ghosting-in gue?? Lo berharap apa dari gue, Ji???" Hwall jawab ngegas.

"Kan bisa nanya dulu kalian ngapain berdua? Usir Yunho terus lo ajak ngobrol deh tuh si Heejin."

"Masih untung gue gak pakai kekerasan Ji," kesal Hwall. Males kembarannya kok malah mojokkin dia bukannya support.

"Ya lo ajak kekerasan juga Kak Yunho menang lah, badannya gede gitu."

"Lo ngeraguin gue yang setiap minggu exercise nge-gym??" makin kesal Hwall dibuatnya. Yeji menahan tawanya—takut karena Hwall kayaknya lagi kesel banget. Cepat-cepat ia kembali ke ekspresi seriusnya. "Terus-terus gimana? Kak Yunho gimana?"

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang