21;

312 44 0
                                    

Alasan kenapa traktiran diadakan Jum'at malam karena baik Yeji maupun Hwall tau kalau Sabtu malam pasti teman-temannya pada ngapel. Maka dari itu, biar waktu quality-nya ganda—kalau yang punya pacar sih—jadi acara traktiran diadakan di hari Jum'at.

Sama seperti tahun lalu, yang datang cuma teman-teman juga kakak tingkat yang dikenal dua kembar aja. Keluarga gak ada yang datang, termasuk Wonyoung. Benar-benar cuma buat teman-teman deh pokoknya.

Sekarang, di salah satu tempat makan barbeque udah terkumpul sekitar dua puluh orang. Ini belum full team, Yeji sendiri gak tahu berapa temannya yang belum datang. Semantara Hwall masih bisa ngitung jari lah yang belum dateng, alias gercep banget bos temen-temennya kalau traktiran begini mah.

"Gils, Papa ngasih berapa sih?" tanya Yeji ke Hwall.

Hwall mengedikkan bahu. "Gak tau, suruh gesek aja kalau mau bayar."

"Kartunya?"

Hwall mengacungkan kartu pembayaran segala masalah hidup mereka hari ini ke hadapan Yeji. Dibalas jempol oleh sang gadis.

"Ya udah itu urus dulu temen-temen lo, anjir buru itu Sanha ngapain!" seru Yeji—mengusir Hwall. Segeralah cowok itu kabur melihat apa yang terjadi dengan teman yang bernama Sanha itu.

Singkat waktu, seluruh teman-teman mereka sudah berkumpul. Asli banyak banget, lebih dari lima puluh ada kali. Makan-makan sudah berlangsung dari tadi karena rakyat sudah tidak tahan lapar. Semua have fun, baik yang cowo maupun cewe berbaur dengan baik.

"Gila bener kita udah pada dua puluh tahun!" teriak Seoyeon tiba-tiba. Atensi semua langsung tertuju pada gadis dengan rambut berwarna abu-abu itu. "Gue belum ya, sorry!" balas teriak oleh Kim Hyunjin.

"Gue juga belum lur!" Ada lagi satu manusia menyahut, Haechan.

"Anjing, lo kira lo berdua doang hah yang belum?" Jaemin bersuara.

"Eh tapi, ada yang udah tua tau disini mah!" seru Sunwoo.

"Siapa siapa??"

Beberapa dari mereka menyimak, ada yang sibuk mabar, ada juga yang membucin bersama pacar.

"Jeno! Udah tua bener dia udah jadi om wkwkw."

"Anjing," umpat Jeno saat itu juga. Yang nyimak pun tertawa.

Yeji pikir teman-temannya udah kumpul semua, tapi ternyata belum. Terlihat Doyeon menghampiri Yeji tiba-tiba, dengan tangan terbuka sambil menggenggam paper bag. "Yejiii!" teriaknya.

"Pantesan, kayak ada yang kurang tapi siapa," gumam Hwall saat melihat kedatangan Doyeon dan Lucas.

Doyeon datang bersama Lucas pacarnya. Yeji menanggapi tangan terbuka Doyeon. Pelukan sebentar, lalu Yeji menerima kado pemberian Doyeon. "Kok ngasih lagi? Bukannya udah ya kemarin, patungan sama Lucas?" bingung Yeji.

Doyeon lantas menatap Lucas tak percaya. "Patungan? Enak aja! Nggak-nggak, ini gue beli sendiri. Ya kali Yeji ulang tahun belinya patungan sama tukang nasgor," elak Doyeon.

Yeji tertawa, begitu juga Yeonjun yang berada disebelahnya. "Enak aja tukang nasgor. Calon pejabat nih," sungut Lucas.

"Di dalam ada dua kotak, yang merah punya Hwall ya. Sorry gak nemu paper bag lagi," lanjut Doyeon.

"Iyaa gak apa-apa. Thank you by the way," ucap Yeji sambil tersenyum tulus.

"Tentu."

Kelima puluh remaja—menuju dewasa—itu pun melanjutkan keseruan pesta lagi. Malam itu, diisi penuh tawa juga umpatan.

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang