TUJUH

158 47 0
                                    

Bell pulang sekolah pun sudah berbunyi dari 20 menit yang lalu, sekolah pun sudah mulai terlihat sepi.

Kini Anara sedang berjalan di Koridor sekolah menuju gerbang Anara harus nunggu ojek online nya karena abang nya Rizky tidak bisa menjemput ada kerjaan yang tak bisa di tinggal.

Saat Anara berjalan menuju gerbang, tiba-tiba ada seseorang yang berjalan di samping nya.

"Kenapa belum pulang?" Tanya Arga, tatapan nya masih lurus ke depan.

"Eh. Kaget gue, lo nanya sama gue?" Tanya Anara.

"Bukan, tapi ke bayangan lo." Jawab Arga dengan nada dingin.

"Dih. Lo sendiri kenapa? kok tumben sendiri, temen-temen yang lain mana?" Tanya Anara.

"Gue tanya, kenapa lo belum pulang?" nada bicara Arga yang agak sedikit ketus.

"Oh, Glue tadi abis piket dulu, terus ke perpustakaan balikin buku."

Namun tiba-tiba Arga berhenti melangkah membuat Anara menoleh kebelakang, kini Arga benar-benar menatap mata Anara dengan perasaan yang tak bisa di arti kan.

"Lo siapa sebenarnya?" Tanya Arga dingin, namun tatapan nya tak pernah lepas dari Anara.

Anara yang merasa di tatap sedemikian intens nya oleh Arga merasa canggung.

"Ma-maksud lo? " Tanya Anara gugup.

"Kenapa lo nanya tentang hubungan gue dan Iren?"

"Gue gak ada maksud, gue cuma pengin nanya aja." Jawab Anara yang kini mulai panik, Anara pun tak berani menatap ke arah Arga, Anara hanya menunduk menatap ujung sepatunya.

"Kalau di ajak bicara liat ke orang nya." Ujar Arga, yang masih menunjukan sikap dingin nya.

Kini Anara pun dengan keberanian nya mulai menatap mata Arga.

"Kenapa lo tanya ke Danu soal hubungan gue dan Iren?" Tanya Arga sekali lagi.

"Ka-karena gue pengin tau aja,"

"Gue gak suka sama pembohong." Ucap Arga ketus.

"Gue gak bohong Ar," Jawab Anara dengan nada pelan.

"Pulang, udah mulai sore," Perintah Arga.

Kini Arga pun berjalan menuju motor nya yang ada di parkiran, Anara pun masih berdiri diam sambil menatap punggung Arga.

"Sebahagia ini Ar, gue bisa menatap wajah lo dari dekat, walaupun sikap lo udah gak kaya dulu lagi." Gumam Anara.

Arga sudah mengendarai sepeda motor nya menjauh meninggal'kan halaman sekolah, dan Anara yang masih memandang punggung Arga yang perlahan tak terlihat lagi.

"Ceileh! udah keli liatin nya, udah gak kelihatan noh!"

"Kirana! kaget gue," Ucap Anara kesal mengelus dada nya.

"Abis ngomong apa lo sama Arga?" Tanya Kirana penasaran.

"Pengin tau aja. apa pengin tau banget," Tanya Anara.

"Yeeee! Maimunah! Gue tanya berarti ya gue pengin tau," Balas Kirana.

"Kalau mau tau, tanya sendiri aja ke Arga nya, berani gak lo?" Tantang Anara.

"Mulai deh, songong nya."

//Rumah_Anara

Sepanjang perjalanan Antara terus terngiang pertanyaan Arga, mungkin, karena Anara terlalu rindu pada sosok Arga yang dulu.

"Asalamualaikum, Bun, Ara pulang."

"Kok, sepi sih, Buunda kemana ya?"

"Walaikumsalam, kalau pulang jangan teriak-teriak Ra." Jawab Gina, Bunda nya Anara.

"Abang belum pulang bun?"

"Belum, kenapa emang nya?" Tanya sang Bunda.

"Gak. Anara pengin nanya aja,"

"Ya udah, kamu ganti baju abis itu makan yah." Perintah Gina.

Anara pun berjalan menuju kamarnya Anara merebahkan badannya sebentar di atas kasur kamar nya yang bernuansa biru.

Terlintas segala pertanya an Arga yang tiba-tiba datang menghampiri dirinya.

"Apa jangan-jangan, Arga gak suka yah, kalau gue ikut campur." Gumam Anara.

Anara pun perlahan memejamkan mata nya Anara merasa cape dan ngantuk karena tadi Anara harus berdesakan naik angkutan umum, tadinya Anara pesan ojol tapi dia mengurungkan niatnya karena Anara di ajak pulang bareng bersama Kirana.

                         ••••••••••••••   

ARGANARA (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang