Sejak kejadian yang menimpa Nara, kini suasana seakan canggung, tempat biasa mereka berkumpul yang biasa nya rame kini berubah jadi sunyi, tak ada yang berani membuka suara saat melihat raut wajah Gavin dan Arga yang masih menegang.
"Ku menangis membayangkan betapa kejam nya dirimu atas diriku.." Zidan mulai bernyanyi berusaha mencairkan suasana yang tegang.
"Kebanyakan nonton sinetron azab lo, sampai hafal tuh lagu. " Ucap Danu.
"Ar?" Ucap Gavin tiba-tiba yang membuat teman-temannya yang lain menjadi waspada, siapa tau kan, mereka berantem lagi.
"Hem," Yang di panggil hanya bergumam.
"Sorry, gue kelepasan, pikiran gue lagi kacau jadi lo yang kena imbas nya," Imbuh Gavin.
"Gue udah maafin lo sebelum lo minta maaf, gue tau banget sifat lo, dan gue sadar mungkin apa yang gue lakuin ke tuh cewe emang sudah keterlaluan. " Balas Arga.
Entah dorongan dari mana gavin merasa ingin sekali menghubungi Kirana, seolah ingin sekali mendengar suara nya.
Sejak kejadian itu Gavin merasa ada sesuatu yang salah di dirinya, ada rasa nyaman saat Gavin menggenggam jari Kirana.
"Melamun mulu loh, kenapa" Tanya Danu.
"Kenapa? " Tanya Arga.
"Gak. Gak ada apa-apa, " Balas Gavin.
"Dan, Lo punya kontak WA nya Kirana gak?" Tanya Gavin.
Zidan yang tadi nya sedang minum sontak menyemburkan minuman nya terlonjak kaget, ini kali pertama nya selama Zidan berteman dengan Gavin, Gavin meminta nomer cewe.
"Gue gak salah denger 'kan tadi?
"Gue rasa lo gak budeg." Ucap Danu.
"Iya, karena gue juga denger" Imbuh Arga.
"Punya gak? " Tanya Gavin ulang dengan tegas.
"Punya, tapi buat apa?" Tanya Zidan penasaran.
"Ribet lo, mau ngasih gak?" Ucap Gavin, yang langsung merebut handphone Zidan dari tangan nya.
"Lo naksir Kirana ?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Danu.
Danu tahu betul kalau sebenernya Kirana sudah lama mencuri pandang ke Gavin, namun lagi-lagi Gavin tak pernah merespon dan gengsi nya Kirana yang tinggi.
"Gue dukung si, kalau lo sama kirana, soal nya lo berdua serasi, mana berantem mulu lagi. " Imbuh Zidan.
"Gue cuma temen gak lebih."
"Semuanya itu berawal dari temen, kalau lo nyaman, lo bahagia, gue dukung." Ucap Arga tulus dan di angguki oleh Gavin.
________________________
Anara dan teman-temannya kini sedang berjalan ke arah parkiran menuju mobil Kirana.
Mereka sudah janjian untuk menonton drakor di rumah Anara, keadaan Anara sekarang jauh lebih tenang sejak kejadian itu terjadi.
Saat mereka akan memasuki mobil tiba-tiba Vina berteriak yang membuat Kirana dan anara kaget.
"Kenapa Vin?? " Tanya Anara khawatir.
"Napa sih lo?" Tanya Kirana juga.
"Nih, lo liat, baik-baik deh. " Kata Vina sambil menunjukan isi pesan di handphone nya.
"Dih, buat apa an sih dia minta nomer gue," Ucap Kirana.
"Ciieeeee...," ledek Anara dan Vina.
"Apa an sih! " Balas Kirana dengan muka merah nya karena blushing.
"Eh, Ra. gimana kalau mereka kita ajak main bareng ke rumah lo boleh gak?" Tanya Vina.
"Boleh dong, Anara 'kan baik. " Ucap nya sambil senyum.
"Dih. Napa dah! senyum-senyum, " Balas Kirana
"Udah yuk, lo mau masuk apa mau ngobrol di sini?" Ajak Kirana.
•••••••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGANARA (TERBIT)
Teen FictionSayang dan cinta nya seperti senja, meski tenggelam dan meninggalkan nya namun ia akan kembali, meski dirinya tahu itu akan berulang namun ia tetap bertahan. Dunia ini luas, namun mengapa kehidupan seorang Gavin terasa begitu sunyi, apa benar dunia...