//Kantin.
Gavin dan teman-temannya sudah berada di kantin, namun tidak dengan Arga dan Anara. Sejak bell istirahat berbunyi entah kemana kedua nya pergi.
Arga dan Anara sedang berada di belakang sekolah lebih tepat nya di taman sekolah.
"Arga," Sapa Nara. Arga menoleh, sangat terlihat wajah pucat Nara.
Arga tau apa yang terjadi pada Nara semalam, karena sebelum Rizky pulang ke rumah nya, Arga dan Gavin sudah lebih dulu bertemu dengan Rizky, dia menceritakan semuanya.
"Nara, ada, yang mau gue jelasin ke lo, ini penting."
"Tentang, apa Ar?" Jawab Anara.
"Tentang kita."
"Oh. Jadi ini, alasan kamu gak angkat telfon dari aku, iya Ar!?" Sebelum Arga menyelesaikan ucapan nya Iren sudah lebih dulu memotong ucapan nya.
"Iren, please. Jangan bawa-bawa Nara di permasalahan kita!" Ujar Arga.
"Puas lo?! sudah merusak hubungan gue dan Arga, iya, ha!" Ucap Iren, dengan nada yang tinggi.
"Gue gak suka ya, Ar! lo perlakukan gue kaya gini. Dan loe!" Iren menunjuk dengan jari nya tepat di wajah Anara.
"Tunggu balasan dari gue!" Desis Iren.
"Ren. stopp!"
Arga menarik tangan Iren menjauh dari wajah Anara, sangat terlihat jelas amarah di wajah Arga.
//Parkiran sekolah.
Arga masih menarik tangan Iren kasar, Arga benar-benar lepas kendali, Arga lelah sangat lelah. Dengan semua sandiwara nya selama ini.
"Masuk!!" Bentak Arga. Yang membuat nyali Iren hilang bak di telan bumi, Arga sangat menakutkan kali ini.
"Ar! kita mau kemana? kita masih ada kelas." Ucap Iren, berusaha menyadarkan Arga.
"DIAM!!" Bentak Arga lagi.
Air mata Iren luruh jatuh, ini kali pertama Iren melihat Arga yang benar-benar lepas kendali.
Iren sempat di beri peringatan oleh Gavin, agar dirinya jangan pernah macam-macam dengan Arga karena sesungguhnya Iren belum mengetahui sifat Arga yang sebenarnya.
Zaki berlari dengan tergesa-gesa menuju meja Gavin dan teman-teman nya. Saat sampai di meja Gavin, Zaki tak bisa mengontrol nafas nya karena berlari terlalu cepat.
"Ga-Gav-in it-uu" Ucap Zaki terbata-bata.
"Lo napa, dah! zak? gagap lo? " Tanya Zidan.
"Minum dulu nih, " Kirana menyodorkan minum nya ke Zaki.
"Atur dulu nafas lo, kenapa? " Tanya Gavin.
"Itu, si Arga tadi gue lihat dia berantem sama Iren, dan pas gue lihat di sana ada Anara, terus Arga narik Iren kasar masuk ke mobil nya." Jelas Zaki.
"Terus? ya biarinaja, lah, salah sendiri bikin masalah sama Arga." Ucap Vina enteng.
"Terus Zak?" Tanya Gavin.
"Arga pergi gak tahu kemana sama Iren."
"Bawa mobil?" Tanya Danu yang di angguki oleh Zaki.
"Bucin mulu sih, lo, tadi 'kan Zaki udah bilang, dia pergi bawa mobil." Protes Zidan.
"Kita harus cepat susul mereka." Ucap Gavin, yang langsung berlari menuju parkiran, tapi sebelum dirinya pergi Gavin sempat berpamitan sama kirana, kekasih nya.
"Kalau aku lama, kamu pulang duluan yah, ingat! jangan sendiri, bareng Vina. " Ucap Gavin.
"Astaga, sempat-sempet nya nih, pasangan nge bucin dulu." Ujar Zidan.
"Halah! lama lo, bucin." Kesal Danu.
Kirana masih bingung dengan apa yang terjadi.
"Vin. Kita cari Nara yuk! perasan gue gak enak deh," Ajak Kirana.
"Gue juga." Balas Vina.
••••••••••••Gavin, Danu dan Zidan sudah berlari menuju markas nya, namun tidak ada tanda-tanda bahwa Arga ada di sana.
"Pin, mending kita minta bantuan aja ke bang Rizky, perasaan gue gak enak. " Usul Danu.
Gavin mengerti maksud Danu, dia sangat paham bagaimana Arga jika sudah lepas kendali. Apa lagi feeling Danu yang tak pernah salah, menjadi Gavin semakin takut kalau Arga akan lepas kendali dan tak bisa menahan emosi nya.
"Hallo"
"......."
"Baik, bang."
Setelah sambungan telfon nya Gavin dan Rizky terputus, ponsel nya bergetar kembali tertera nama Kirana di sana, Gavin semakin panik kenapa Kirana menelfon nya.
"Hallo, kenapa?" Tanya Gavin.
"Pin! Anara, hiks..., hiks..., tadi aku lihat Anara di bawa sama seseorang masuk kedalam mobil nya." Ucap Kirana sambil menangis.
"Apa!? kamu di mana sekarang? " Tanya Gavin.
"Ya udah, kamu tenang dulu, aku ke sana, yah, kamu jangan sendirian, ok. Jangan jauh-jauh dari Vina." Pesan Gavin, yang langsung menutup sambungan telfon nya.
"Kenapa?" Tanya Zidan.
"Nara di culik."
"Shit!!" Desis Danu dan Zidan.
•••••••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGANARA (TERBIT)
Teen FictionSayang dan cinta nya seperti senja, meski tenggelam dan meninggalkan nya namun ia akan kembali, meski dirinya tahu itu akan berulang namun ia tetap bertahan. Dunia ini luas, namun mengapa kehidupan seorang Gavin terasa begitu sunyi, apa benar dunia...