TIGA PULUH.

106 39 0
                                    

Sejak awal pertemuan Arga dan Anara sudah saling menaruh hati, namun cinta kedua nya harus di uji dengan berbagai cobaan yang menimpa kedua nya.

Di awali dengan meninggal nya Mamah Arga yang tak wajar, lalu meninggalnya Ayah Anara karena di bunuh oleh seseorang yang hingga kini belum terungkap apa motif nya.

Lalu kesedihan mereka belum sampai di situ, mereka harus kehilangan sahabat terbaiknya yaitu Adira Wijaya teman pertama Anara waktu duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Belum lagi Anara harus mengalami kecelakaan yang cukup parah hingga harus dilarikan ke luar negeri untuk melakukan pengobatan, tidak hanya itu Anara mengalami depresi yang lumayan parah. Sehingga berbagai cara telah di lakukan oleh Bunda dan Kaka nya agar Anara bisa pulih kembali.

Kini Anara dan Arga sudah bertemu kembali, cinta mereka masih sama seperti dulu, bahkan Arga dan Anara semakin saling menyayangi walaupun harus melewati berbagai rintangan.

"Anara maheswari, saya Arga pradipta mau melamar kamu sebagai istri dan ibu dari anak-anak aku kelak, will you merri me? "

Anara benar-benar di buat bahagia oleh Arga, ini adalah moment yang Anara tunggu Kebahagiaan  bersama orang-orang yang Anara sayang.

Air mata haru Anara dan orang-orang di sekeliling nya menghiasi malam kebahagiaan nya malam ini. Bintang pun seolah ikut bahagia dengan pasangan satu ini.

"Yes, i want to merry you. " Jawab Anara.

Arga langsung memakai kan cincin di jemari manis Anara, mereka berpelukan, suara tepuk tangan dan tangis haru menghiasi malam mereka. Restauran mewah milik Gavin seolah saksi dari kebahagian pasangan ini.

"Gak nyangka gue, Arga bisa seromantis ini, " Ucap Danu.

"Iya, terharu banget." Balas Vina.

"I love you, " Bisik Gavin di telinga Kirana.

Kirana pun menoleh lalu tersenyum melihat ke arah Gavin.

"I love you to Gavin. " Balas Kirana malu-malu.

"Terus aja lo pada bucin-bucinan di depan gue. " Geruru Zidan  pada teman-temannya.

Mereka 'pun seakan lupa kalau sahabat satu nya sedang dalam dilema berat karena kisah cinta nya dengan Putri yang berakhir berpisah.

"Gue titip Anara yah, jangan buat dia sedih, tolong bahagia kan dia. Dia sudah cukup menderita selama ini, Semoga hubungan lo dan Anara langgeng yah. " Ujar Rizky.

"Pasti bang. Gue janji gak bakalan buat Anara sedih, dan gue bakalan buat Anara bahagia sebisa mungkin." Balas Arga.

"Selamat yah buat kalian, semoga hubungan kalian langgeng dan tidak ada halangan apa-apa sampai hari H itu tiba nanti, " Ucap Gavin memberikan selamat.

Arga memeluk erat Gavin, air mata Arga luruh jatuh di pelukan Gavin "Terimakasih, lo sahabat terbaik gue. " Ucap Arga.

"Udah, masa udah lamar anak orang masih aja cengeng. " Ledek Gavin.

"Bangsat! rusak suasana aja lo." Ujar Arga.

"Selamat yah Arga dan Anara, semoga hubungan kalian langgeng," Ucap Danu.

"Makasih. kalian sahabat terbaik, terimakasih juga kalian selalu ada buat kita." Jawab Anara.

"Udah-udah, elah. gantian napa, " Ucap Zidan.

"Sabar bego!" Kesal Danu.

"Lo tuh, yang bego!" Balas Zidan.

"Kalian berdua mau ngucapin gue selamat apa mau berantem di sini!?" Tanya Arga lumayan kesal.

Arga merasa gemas melihat kedua Sahabat nya itu tak pernah berhenti berdebat.

Di tempat lain, Putri masih saja melamun di taman belakang villa keluarga kirana.

Sejak kejadian di sekolah, Putri meminta kepada Kirana dan yang lainnya agar membawa nya pergi ke tempat yang lumayan tenang. Jadilah Kirana membawa Putri ke villa milik nya di puncak.

"Lk lagi ngapain Dan? gue kangen, " Gumam Putri.

"Neng Putri, makan dulu yuk. Si mbok sudah siapin, " Ajak si mbok salah satu orang kepercayaan keluarga Kirana untuk merawat dan menjaga vila nya.

"Iya mbok, nanti saja, Putri belum lapar."

"Neng Putri 'kan belum makan sedari tadi siang, mbok bawa ke sini yah? " Ujar si mbok. Putri menggelengkan kepalanya. Si mbok pun merasa khawatir dengan keadaan teman anak majikan nya itu, karena merasa khawatir si mbon ber inisiatif menelfon Kirana.

//Rumah Anara.

Kirana masih berbincang-bincang dengan teman-temannya di rumah Anara.

"Oh. iya, niat nya kalian mau kapan nikahnya? " Tanya Gavin.

"Niat nya sih, secepatnya, tapi Nara minta nya nanti kalau kita sudah lulus." Jawab Arga.

Di sela-sela perbincangan mereka pk sel Kirana berdering tertera no telfon si mbok.

Kirana melirik ke arah Vina, Gavin pun merasa curiga dengan tingkah kekasih nya lalu merebut ponsel Kirana dari tangan nya. Mata Gavin memicing ke arah Kirana seolah bertanya siapa? Kirana pun ketar-ketir takut kalau Gavin akan marah padanya.

"Bisa jelasin ini siapa?" Tanya Gavin.

"I-itu si mbok ya-yang jaga villa keluarga di puncak. " Ucap nya jujur.

"Kenapa telfon kamu?" Tanya Gavin lagi.

"Sudah lah Pin. Mungkin ada urusan penting, " Ucap vina mencoba merubah topik.

"Apa yang kalian sembunyikan? " Tanya Gavin yang kini menatap tajam ke arah Vina, Kirana, dan Anara.

"Gak ada kok iya 'kan?" Ujar Anara.

"Kalian tahu di mana Putri?" Tanya Zidan.

"Iya, kita yang bawa Putri ke puncak, untuk menenangkan diri, sekarang dia ada di villa keluarga nya Kirana," Ujar Anara. Mata Gavin dan yang lainnya menatap tajam ke arah para gadis.

"Antar gue sekarang ke sana!" Ucap Zidan dengan nada serius.

Mereka pun akhirnya berlalu pergi, menuju villa keluarga Kirana yang ada di puncak. Hati Zidan agak melunak saat tahu ternyata Putri baik-baik saja. Jujur, Zidan sangat menyesali kejadian waktu di sekolah. Zidan menyadari bahwa dirinya amat sangat mencintai Putri. Dan ini tidak seutuhnya salah Putri, ini hanya salah waktu dan kekuatan cinta mereka.

                        

                        •••••

ARGANARA (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang