SEBELAS

124 43 0
                                    

Kini Anara sudah berada di suatu tempat, tempat di mana Anara biasa nya mencurahkan isi hati nya dan mencari ketenangan untuk dirinya.

Tempat yang menyimpan begitu banyak kenangan antara dirinya dan Arga.

Anara merasa asing dengan Arga yang sekarang, bahkan Anara semakin jauh seperti tak mengenal sosok Arga yang lembut terhadap diri nya.

"Kenapa lo berubah Ar, gue kangen lo yang dulu," ucap Anara dalam tangis nya.

Rumah pohon dengan banyak nya ukiran nama dirinya dan Arga begitu banyak cerita bahagia yang pernah keduanya lewati bersama.

"Aku masih mencintai mu namun kini kau seperti orang asing bagiku
Aku menyayangimu namun kini kau seperti bukan orang yang ku sayang seperti dulu. "

                        ___________

Gavin dan teman-teman nya masih mencari kesana kemari, di mulai dari sekolah sampai ke taman yang biasa Anara kunjungi.

"Gimana Pin, gak ketemu juga nih." Ujar Danu.

"Coba lo hubungi lagi Pin, siapa tau aktif," Usul Zidan.

Gavin pun terlihat sibuk mencoba menghubungi Anara, namun hasilnya nihil, handphone Anara sama sekali tidak bisa di hubungi.

Namun tiba-tiba handphone Gavin berdering, tertera nama Ken, orang kepercaya'an nya bangki termasuk sahabat nya.

Gavin meminta bantuan ke Ken yang sangat bisa di andalkan untuk melacak seseorang, dan ternyata benar, tanpa nunggu beberapa lama Ken sudah menghubungi Gavin.

"Hallo, Gimana kak?" Tanya Gavin.

"......."

"Ya sudah, biar gue aja yang ke sana," Ucap Gavin kembali, dan sambungan telfon ke dua nya pun terputus.

"Gimana Pin, udah ada kabar ?" Tanya Zidan.

"Udah yuk! kita harus secepat nya ke sana, gue gak mau terjadi apa-apa sama Anara." Ajak Gavin yang langsung mengendarai motor nya.

                  _________

Arga masih di buat bingung dengan ke tiga temannya, Arga pun merasa bersalah dengan ucapan nya dan sikap nya terhadap Nara.

"Kenapa ada sedikit rasa sakit yang gue rasakan saat liat lo nangis," Ucap Arga, dalam hatinya.

"Sayang, kok melamun sih?" Tanya Iren, namun yang di tanya hanya menatap lurus kedepan.

Kini Arga sudah berada di dalam kelas tak seperti biasa nya kelas terasa sepi tanpa ada nya Zidan, Danu dan Gavin, karena biasanya heboh di cuma mereka sifat konyol nya Zidan dan Danu.

"Sayang, kok diem aja sih?" Tanya Iren lagi.

"Lo emangnya gak ada kerja an apa, balik sana ke kelas lo." Usir Arga.

"Ih! Kamu kok gitu sih sayang, cowo yang lain mah seneng kalau di samperin cewe nya ke kelas, kamu malah ngusir," Ucap Iren dengan nada ketus.

"Arga, temen lo pada kemana? Zidan bolos yah?" Tanya putri, mantan pacar nya Zidan.

"Gak tau, lo telfon aja Zidan, tanya lagi di mana." Perintah Arga.

Tanpa nunggu lama lagi Putri segera menghubungi Zidan, namun saat akan menelfon mata nya tertuju ke Iren.

"Lo ngapain Ren, masih di kelas gue, sana lo balik ke kelas!" Usir Putri.

"Siapa lo! berani nya ngusir gue." Ucap Iren sinis.

ARGANARA (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang