DUA PULUH

114 43 1
                                    

Cinta kadang datang tanpa kita minta, Cinta bisa pergi tanpa kita kira.

Akhir nya, kesalah pahaman antara Nara dan Kirana sudah terselesaikan, perlahan namun pasti kini satu persatu permasalahan nya sudah berkurang.

Arga menatap manik mata Nara intens, banyak arti dalam tatapan Arga, dalam sekejap Arga tersadar bahwa ini salah, Arga meyakinkan dirinya bahwa dia bisa, dia sanggup melewati nya.

Arga menunduk lalu memejam kan mata nya, pikiran Arga berjabang, Arga lemah sangat lemah, bahkan sudah tidak ada lagi yang bisa membuat Arga semangat.

"kenapa gak makan? " Tanya Gavin.

"Lagi gak nafsu aja," Balas Kirana.

Gavin menggeser duduk nya jadi menghadap Kirana, posisi Gavin yang awal nya duduk sebelah Kirana dan berhadapan dengan Zidan kini berubah.

"Lo harus makan," Ujar Gavin.

"Uuuhuukk!" Zidan tersedak makanan nya lalu Arga menyodorkan segelas air untuk nya.

"Pin, lo beneran bucin ke Kirana?" Tanya Zidan.

"Gue udah mikirin ini dari awal, jadi setuju atau tidak, Kirana mulai detik ini. Dia cewe gue," ucap Gavin, yang masih betah memandang wajah pucat Kirana.

"Apa!!" jerit keempat nya, Nara, Vina, Danu dan Zidan, tidak dengan Arga.

Arga sudah menduga kalau Gavin menyukai Kirana, Arga yakin kalau Gavin sudah bisa melepas bayang-bayang Dira di hidup nya.

"Ra, gue janji. Gue tetap akan jadi Gavin seperti dulu, dan ini bukan salah Kirana tapi ini salah gue, karena udah jatuh cinta sama Kirana." Ucap Gavin.

Prok! prok! prok!

Zidan bertepuk tangan sambil menggelengkan kepalanya.

"Lo cewe terhebat yang berhasil menaklukan hati Gavin," Ucap Zidan.

"Gue baru tahu, kalau ternyata Gavin bisa bucin juga," Imbuh Danu.

"Kok rasanya geli dan aneh yah, denger Gavin ngomong kaya tadi." Ucap Vina.

"Gavin gue yang dulu kembali." Ucap Nara lalu tersenyum.

"Selamat yah, semoga lo bisa menghadapi kejutan-kejutan lain nya dari Gavin." Imbuh Nara.

"Selamat apaan sih, maksud nya?" Tanya Kirana.

"Astaga kirana! lo bego banget sih, lo sekarang jadi cewe nya Gavin!" Ucap Vina kesal.

"Jadi, Gavin tadi nembak gue? 'kan gue belum jawab mau atau gak."

"Eh, iya. dih! Gavin PD bener lo main ngaku-ngaku aja kalau Kirana cewe lo, emang dia nya mau?" Tany Zidan.

"Pasti mau." Balas Gavin.

Vina melempar sedotan yang ada di hadapan nya ke arah Gavin, tepat mengenai kepala nya.

"Gak romantis banget lo, masa nembak cewe di kantin." Ucap Vina.

"Iya lo pin, modal kek." Imbuh Arga.

Gavin beranjak dari duduknya, menarik tangan kirana agar mengikuti nya, Gavin berhenti di tengah-tengah krumunan siswa-siswi yang sedang menikmati makan nya.

Gavin melirik ke arah Kirana lalu tersenyum, banyak siswi histeris melihat senyum Gavin, sangat jarang seorang Gavin memperlihatkan senyum nya.

"SEMUANYA! TOLONG PERHATIAN NYA SEBENTAR, GUE MAU KASIH TAU SAMA KALIAN INI PENTING, MULAI HARI INI DAN SETERUSNYA, GUE GAVIN BERJANJI AKAN TERUS MENJAGA, MENYAYANGI, DAN MENCINTAI GADIS YANG ADA DI SAMPING GUE, DIA ADALAH KIRANA. DAN SIAPAPUN YANG BERANI MENGUSIK NYA GUE ORANG PERTAMA YANG AKAN MAJU."ucap Gavin lantang.

Semua penghuni kantin bersorak sorai, ada yang setuju ada yang tidak.


                          •••••••••

ARGANARA (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang