Gavin merasa makin tak nyaman dan tenang saat tau Arga tiba-tiba datang ke kelas Nara, karena setau Gavin, Arga tadi berpamitan untuk pergi ke toilet
"Lo kenapa? " Tanya Zidan.
"Cabut yuk! " Ajak Gavin.
"Haaa?! gila ya lo, kita lagi ada kelas, " Jawab Zidan berbisik.
"Emang nya ada apa an sih? " Tanya Danu.
Tanpa membalas pertanyaan Danu, Gavin langsung beranjak keluar kelas tanpa meminta izin ke guru yang sedang mengajar, lalu di ikuti Zidan dan Danu.
"Loh. Ada apa ini, kalian mau kemana!?" Teriak bu Siska, yang sama sekali tak di gubris oleh Gavin dan teman-teman nya.
"Mereka pada kemana sih" Gumam Putri.
"Vin, ada apa sih? " Tanya Danu penasaran.
"Tadi kirana chat gue, dia kasih tau ke gue kalau Arga datang ke kelas nya dan sekarang pergi bawa Nara gak tahu kemana, " Ucap Gavin sambil berjalan cepat menuju kelas Anara.
"Apa! makin gila tuh si Arga, " Ucap Zidan.
Kini ketiga nya berlari menuju kelas 5
Anara, sesampai nya di sana Gavin segera membuka pintu kelasnya Anara, semua murid kini tertuju ke arah ketiga nya seolah bertanya ada apa."Ada apa kalian mengganggu kelas saya? " Tegur bu Lisa.
Gavin tanpa mendengar pertanyaan bu Lisa langsung berjalan menuju ke meja Kirana, Gavin menarik tangan Kirana keluar kelas dan di ikuti oleh Danu yang kini juga menarik tangan Vina agar mengikuti dirinya.
"Kalian ini apa an sih, jangan membuat keributan di kelas saya!" Tegur bu Lisa.
"Maaf bu, tapi ini penting. " Ucap Gavin yang langsung pergi begitu saja tanpa menghiraukan keberadaan Bu Lisa.
Kelima nya sudah berjalan di Koridor menjauh dari kelas Nara.
"Lo tau gak kira-kira Arga bawa Nara ke mana? " Tanya Gavin tanpa melepas tautan tangan nya.
Kirana yang di gandeng begitu hangat oleh gavin merasa gugup dan tersipu sampai-sampai tak mendengar pertanyaan Gavin.
"Mana gue tau, orang Arga tiba-tiba langsung narik tangan Nara gitu aja." Jawab Vina.
"Mending kita cari dulu aja di roftoof, biasanya kan Arga suka di sana," Usul Zidan.
Ada benar nya juga usul Zidan, siapa tau Arga bawa Nara ke sana, sekarang pun pikiran Gavin bercabang antara khawatir dan takut, takut Arga tak bisa mengkontrol emosinya.
Anara dan Arga sudah berada di gudang sekolah, gudang dimana yang sudah jarang di jamah oleh siswi dan siswa SMA PANCASILA.
"Sakit Ar, pelan- pelan. " Ucap Anara lirih.
"Arga lo kenapa sih? "tanya Anara bingung.
Kini Arga dan Nara sudah berada di gudang sekolah, Arga memastikan kalau tidak ada satu murid pun yang mengetahui dirinya dan Nara di dalam gudang tersebut.
"Ar, ada apa? Lo jangan buat gue takut." Ucap Anara yang semakin takut dengan sikap aneh nya Arga.
Arga pun perlahan mendekat ke arah Nara, tatapannya tak lepas dari wajah Nara. Nara pun semakin berjalan mundur, karena takut Arga akan macem-macem pada dirinya.
"Lo tadi pagi mau bilang apa? " Tanya Arga, tanpa melepas tatapan nya dari wajah Anara.
"Ngomong, ya-yang mana?" Tanya Nara gugup.
Karena tubuh Nara sudah terpojok an oleh tubuh Arga, membuat Anara semakin khawatir.
"Gue rasa lo gak pikun, dan gak bego. " Ucap Arga sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGANARA (TERBIT)
Teen FictionSayang dan cinta nya seperti senja, meski tenggelam dan meninggalkan nya namun ia akan kembali, meski dirinya tahu itu akan berulang namun ia tetap bertahan. Dunia ini luas, namun mengapa kehidupan seorang Gavin terasa begitu sunyi, apa benar dunia...