sejak kejadian semalam Anara dan bang Rizky tidak langsung pulang ke rumah, mereka memutuskan untuk menginap di rumah Kirana."Pagi," Sapa bang Rizky. Mereka bertiga sudah berada di meja makan rumah kirana.
"Pagi bang," Jawab ke duanya.
"Kirana, lo yakin mau ke sekolah? muka lo masih pucat loh,"
"Iya, gak apa-apa kok bang, Kirana baik-baik aja." Jawab Kirana.
"Ya sudah, tapi nanti kalau ada apa-apa, langsung hubungi abang yah?" Kirana mengangguk ngerti. Setidaknya masih ada yang sedikit peduli pada nya. Dan sedikit mengurangi rasa sakit yang ia rasakan.
"Ya sudah, cepat di habiskan sarapan nya, biar gak terlambat, oh. Iya Anara, lo yakin mau pakai seragam Kirana aja?"
"Iya bang, lagian juga sama aja kok, 'kan ukuran badan Kirana sama Nara gak begitu beda, iya 'kan?" Balas Kirana.
Iya, lagian juga gak apa-apa kali bang." Jawab Kirana.
//Skip
Kirana dan Anara turun dari mobil bang Rizky, bang Rizky juga ikut turun dari mobil nya. Anara mengulur 'kan tangan kanan nya, salim sama bang Rizky. Bang Rizky membalas uluran tangan Anara lalu di ikuti boleh Kirana juga.
"Kalian berdua, belajar yang bener yah. Jangan pacaran mulu lo." Ujar Rizky ke arah Anara.
"Siap. Pak boz!!" Balas Anara sambil tersenyum.
"Lo juga Kirana, kalau ada apa-apa langsung hubungi abang. " Imbuh Rizky.
"Siap. Bang!" Balas Kirana tersenyum.
Rizky terkekeh pelan, membuat Kirana dan Anara saling berpandangan aneh.
"Kenapa bang?" Tanya Anara.
"Abang bangga, berasa kaya punya adik 2." Jawab bang Rizky.
Kirana dan Anara ikut tersenyum aneh mendengar ucapan Rizky barusan.
Anara dan Kirana berjalan berdampingan menuju kelas mereka, saat keduanya melewati lorong sekolah, sudah terlihat dari jauh ada Arga dan yang lainnya sedang berdiri di depan kelas Anara dan Kirana.
"Nara?" Sapa Arga.
"Ngapain di sini Ar?" Tanya Anara.
"Tadi pagi aku ke rumah kamu, kata Bunda kamu nginep di rumah kirana sama bangbang Rizky juga."
"Iya, maaf yah, gak bilang dulu sama kamu. " Tangan Arga mengelus pucuk kepala Anara, " iya, gak apa-apa."
Mata Arga beralih ke arah kirana, tak seperti biasanya, sejak Kirana berpacaran dengan Gavin, raut wajah ceria Kirana mendominasi hari-hari nya, namun hari ini Kirana terlihat pucat dan ada memar biru di pipi nya, Kirana sengaja tak menutupi luka nya dengan make-up.
Arga tahu kalau Kirana sudah lama meninggalkan kebiasaan buruknya, tapi kenapa hari ini Kirana memakai sweater lagi kaya dulu. Mata Arga beralih ke arah Anara, seolah bertanya.
Anara pun paham dengan tatapan Arga, "Nanti aku kasih tahu."
"Ya ampun. Vina lama bener sih ke toilet, " Ucap Danu tiba-tiba.
"Emang nya Vina sudah berangkat Nu?" Tanya Nara.
"Iya, tapi lagi ke toilet, nemenin bini nya Zidan. " Ucap Danu.
"Mulut lo Nu, pelamin napa. " Kesal Zidan.
"Sorry, kelepasan. "
"Gue masuk kelas dulu ya, " Pamit Kirana. Setelah Kirana masuk ke kelasnya, Arga mulai menginterogasi pacar nya abis-abisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGANARA (TERBIT)
Teen FictionSayang dan cinta nya seperti senja, meski tenggelam dan meninggalkan nya namun ia akan kembali, meski dirinya tahu itu akan berulang namun ia tetap bertahan. Dunia ini luas, namun mengapa kehidupan seorang Gavin terasa begitu sunyi, apa benar dunia...