Hari minggu adalah waktu yang tepat buat sebagian anak remaja buat bermalas-malasan, ada sebagian yang memanfaat kan waktu nya buat nongkrong, berjalan-jalan, atau shoping, namun tidak dengan gadis satu ini ia adalah ANARA MAHESWARI gadis yang berperawakan kulit putih, mata belo, bulu mata yang lentik dan rambut panjang se pinggang, dia gadis yang ceria.
"Nara, ayo dong! bangun sayang, ini udah siang loh," Ucap Gina, Bunda nya Nara.
"Nara...! kamu tuh, ya, anak cewe loh gak baik jam segini belum bagun," Imbuh Gina yang mulai geram melihat anak gadisnya yang susah di bangunkan.
"Heemm..., iya bun, lima menit lagi yah." Ucap Nara, dengan suara khas orang baru bangun.
"Gak. Ada lima menit, ayo bangun! mandi sana, Bunda tunggu kamu di bawah."
"Heran deh, anak gadis kok jam segini belum bangun, rezekinya keburu di patok ayam entar." Oceh Gina, berlalu lkeluar dari kamar anak gadisnya.
Nara segera bangun lalu bergegas menuju kamar mandi, setelah selesai ritual mandinya, Nara buru-buru turun ke bawah menemui Bunda nya.
"Morning...!! Bunda sayang," Sapa Nara sambil mencium pipinya Gina sekilas.
"Apa'an kamu, morning-morning liat jam tuh, udah jam 10 udah hampir siang bukan pagi lagi." Ucap Gina misuh-misuh.
"Ya ampun bunda ku sayang, ini 'kan hari minggu, lagian juga ngapain Nara bangun pagi-pagi,"
"Ra, kamu itu 'kan anak cewe. Harus belajar rajin dong, di mulai dari bangun pagi." Ujar Gina kesal melihat anak gadisnya yang pemalas.
"Iya, tau, tuh, anak gadis kok pemalas." Sambung Rizky, abang nya Nara.
"Mendingan abang diem aja deh, berisik tau, ikut campur aja."
"Yeeee! nih bocah, di kasih tau malah kek gitu." gerutu Rizky sambil menarik rambut Nara pelan.
"Aabaaanngg...!! sakit, taauu!!" Teriak Nara kesakitan.
"Udah-udah, masih pagi kalian jangan berantem, pusing Bunda liat kalian ga ada akurnya, Herman deh!" Ucap Bunda.
"HEEERRAAANN BUKAN HERMAN!!" ucap Nara bebarengan dengan rizky
••••••••••••••
Di tempat lain, sekelompok remaja sedang berkumpul di apartemen Arga. Semalam mereka menginap di tempat Arga karena bermain PS.
"Laper gue, go food dong Dan." Ucap Danu ke zidan.
"Halaah! males gue, lu aja sono." Perintah Zidan, yang di suruh justru berbalik merintah Danu.
"Yeee!! si PA. di suruh malah nyuruh balik,"cibir Danu.
"Udah, gue aja ntar yang pesen makanan nya," Ucap Gavin, memisahkan kedua sahabat nya yang sedang berdebat.
"Naah, ini nih. Baru temen, kaga kaya lo Dan, taunya makan doang!" Ucap Danu kesal.
"Diem lu! mbacot mulu." Kesal zidan.
"Ar, lo, semalam kemana?" Tanya Gavin, namun yang di tanya hanya diam menatap lurus kedepan.
"Ar. Kalau lo ada masalah, cerita aja Ar kita semua siap kok bantu lo." Ucap Gavin.
"Gue gak kenapa-napa vin, thank's udah peduli," Ujar Arga.
"Kita ini udah lebih dari teman Ar, kita semua ini udah kaya keluarga, jadi kalau lo butuh bantuan. lo gak usah sungkan yah," Ucap Gavin.
Namun Gavin yakin kalau sahabat nya ini pasti sedang menyembunyikan sesuatu Gavin sangat mengenal Arga.
"Eh. Entar kumpul yuk! di WE." Ajak zidan.
"Ayo aja gue mah," Jawab Danu yang sedari tadi asyik bermain game di ponselnya.
"Lo ikut gak Ar?" Tanya Gavin.
"Heem..., ikut." Jawab Arga sekilas.
🦋🦋🦋🦋🦋🦋

KAMU SEDANG MEMBACA
ARGANARA (TERBIT)
Teen FictionSayang dan cinta nya seperti senja, meski tenggelam dan meninggalkan nya namun ia akan kembali, meski dirinya tahu itu akan berulang namun ia tetap bertahan. Dunia ini luas, namun mengapa kehidupan seorang Gavin terasa begitu sunyi, apa benar dunia...