Kirana berlari sekuat tenaga nya agar bisa sampai ke depan gerbang sekolah, namun semua nya sia-sia, gerbang sudah tertutup rapat, Kirana mengatur nafas nya yang tak beraturan.
"Yah, sudah di gembok."
"Kenapa telat neng?" Tanya satpam yang menjaga.
"Tadi kesiangan pak, bisa di buka in gak pak, please..., " Bujuk Kirana.
"Gak bisa neng. Makannya neng, bangun pagi, biar gak telat. " Ujar pak satpam.
Kirana menunduk lesu, "kenapa sih, semuanya tidak berjalan sesuai harapan." Gumam Kirana. Kirana tersentak kaget saat tahu pintu gerbang tiba-tiba terbuka.
"Masuk."
"Gavin, kok bisa di buka?"
"Mau masuk apa gak?" Jawab Gavin dengan nada dingin.
Kirana menganggukan kepala nya, Gavin berjalan di depan, sedangkan Kirana berjalan di belakang Gavin. Kedua nya saling terdiam, tidak ada yang membuka suara, Kirana pun seolah membisu rasa nya canggung, namun kalau sepeti ini terus tidak ada ujung nya.
"Gavin, " Panggil Kirana
"Hemm."
"Kamu kenapa? kalau ada masalah bisa kita bicarakan baik-baik bukan. " Gavin berbalik badan menatap mata Kirana lekat.
"Kamu gak salah, aku lagi butuh waktu sendiri aja."
"Kaya bukan kamu yang kemarin. "
Gavin tak membalas ucapan Kirana lagi, Gavin pergi meninggalkan Kirana dengan berbagai perasaan.
*************
Kelas Kirana sudah ramai, walaupun sudah bell masuk dari 10 menit yang lalu namun guru belum juga masuk.
Kirana memasuki kelas nya dengan lesu, tidak seperti hari-hari yang kemarin.
"Lo kenapa sih, Kirana? pagi-pagi udah lesu bener." Tanya Vina.
Kirana menghela nafas nya pelan, lalu tersenyum kecil ke arah vina, "gak apa-apa, kurang tidur aja, sama lagi gak enak badan. " Jawab Kirana.
Vina menaikan sebelah alis nya, "kok, gue gak yakin, lo lagi gak berantem 'kan? sama gavin?" Tanya Vina lagi.
"Kepo amat sih, lo kaya infotainment, kalau yang di tanya udah jawab, ya udah kali." Ujar Zaki yang ikut nimbrung ke meja mereka.
"Yee! lo ngapain sih, ikut campur aja. "
"Lo dah putus yah? sama Gavin, kok kemarin gue lihat dia lagi jalan sama cewe di mall mana mesra banget lagi. " Ucap Zaki.
Sontak Kirana mengangkat wajah nya, menatap tajam ke arah Zaki, " Lo kalau belum bangun jangan ke sekolah Zak, jadi nya gak ngigau." Balas Kirana.
"Demi! hue gak bohong. " Ucap Zaki lagi lebih yakin.
Vina men-jitak kepala Zaki keras, " Lo kalau gibahin orang yang agak bermutu, bego!" Ucap Vina kesal.
"Tau loh, fitnah aja." Imbuh Anara.
Ucapan Zaki masih saja mengganjal di hati Kirana, dan masih terngiang jelas di pendengaran nya. Pada awal nya memang Kirana seolah tak mau tau tapi yang nama nya hati gak mungkin bisa di pungkiri.
"Apa ini ada hubungannya dengan perubahan sikap gavin yah? " Gumam Kirana namun masih bisa di dengar jelas oleh Vina yang duduk di sebelahnya.
"Lo ngomong sama gue?" Tanya Vina.
Kirana melirik sekilas ke arah Vina, "gak. Tapi gue lagi ngomong sama jempol kaki lo!" Jawab Kirana kesal.
"Astaghfirullah, " Balas Vina sambil mengelus dada nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARGANARA (TERBIT)
Genç KurguSayang dan cinta nya seperti senja, meski tenggelam dan meninggalkan nya namun ia akan kembali, meski dirinya tahu itu akan berulang namun ia tetap bertahan. Dunia ini luas, namun mengapa kehidupan seorang Gavin terasa begitu sunyi, apa benar dunia...