DUA PULUH ENAM

113 42 0
                                    

Anara masih setia menemani Arga yang masih terbaring lemah di rumah sakit. Sebenarnya rga sudah sadar dari beberapa jam yang lalu, namun hingga detik ini Arga maupun Nara masih sama-sama terdiam, tidak ada yang membuka suara terlebih dahulu, suasana terasa canggung, apalagi melihat Arga yang hanya menampilkan wajah datar nya tanpa ekspresi.

Nara masih duduk diam di samping tempat tidur rumah sakit, Arga pun masih setia diam. Hinga tiba-tiba bunda Nara masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Loh. Nak Arga sudah sadar?" Tanya Bunda.

"Iya Bun." Jawab Arga.

"Mau minum?" Tawar Bunda.

Arga menggelengkan kepala nya lalu menjawab "Arga sudah minum Bun."

"Kenapa saling diam?" Tanya Bunda pada kedua nya.

"Bicarakan baik-baik, kalian sudah dewasa, bukan lagi anak kecil, kalau kalian saling diam tidak menyelesaikan masalah." Ujar Bunda.

Arga maupun Nara saling berpandangan, ada benar nya juga apa yang di katakan Bunda. Jika Arga atau Nara tidak ada yang mengalah pasti ini tidak akan selesai.

"Ya sudah, bunda keluar dulu yah. Biar kalian bicara,"

Kedua nya menganggukkan kepala nya.

"Arga?"

"Nara?" Ucap kedua bebarengan.

"Lo dulu deh, Ra. Mau ngomong apa? " Tanya Arga.

"Dih! ya kali gue dulu, gue 'kan cewe. " Jawab Nara

Arga terkekeh mendengar jawaban Nara, Nara nya Arga tidak berubah sama sekali masih ketus namun menggemaskan.

"Emang siapa yang bilang kamu cowo."

"Lagi sakit aja masih nyebelin!"

"I love you Nara."

Nara sangat terkejut dengan ungkapan Arga, mata mereka saling berpandangan seolah menjawab kerinduan yang selama ini mereka pendam.

"Gak usah aneh-aneh Arga. Emang nya lo kenal siapa gue?"

"Kenal, lo itu ANARA MAHESWARI pacar nya ARGA PRADIPTA calon masa depan nya."

Mulut Nara menganga setelah mendengar pengakuan Arga barusan.

"Jadi, selama ini, kamu pura-pura lupa sama aku? " Tanya Anara.

"Maaf Anara, aku melakukan ini semua demi kebaikan kamu dan kita semua."

"Awalnya, aku juga tak setuju dengan keputusan bang Rizky yang menyarankan aku agar berpura-pura lupa ingatan, apa lagi aku harus berpisah dengan kamu Anara. "

"Jujur aku hancur, berbagai ketakutan selalu menghantui hidup ku Nara, aku sendirian, awalnya aku benar-benar benci dengan hidup ku, tapi aku sadar Ra, kamu orang paling spesial dalam hidup ku. Aku rela melakukan segala hal asal kamu bahagia. " Jelas Arga.

"Tapi apa perlu Arga. Kamu harus menjauh dari aku? aku sakit Arga. Aku kecewa, melihat kamu berdua an sama perempuan lain."

"Maaf Anara," Ucap Arga lirih.

Di luar ruangan Arga sudah ada rizky dan yang lainnya.

Mereka mendengar 'kan semua penjelasan Arga. kenapa Arga bisa menyakiti hati Anara.

"Bang, bagaimana kalau Nara tidak memaafkan Arga? " Tanya Gavin.

"Nara pasti tidak ada alasan lain, untuk tidak memaafkan Arga. "Jawab Rizky.

"Mudah-mudahan, Nara bisa memaafkan Arga. " Imbuh kirana, yang duduk di samping Gavin.

"Apalah dayaku yang hingga kini masih menjomblo" Ujar Zidan.

"Itu mah salah lo sendiri, PA! ngapain Putri di anggurin." Cibir Danu.

"Tau ah. Kalian jahat sama akyu!"

"Najis!"

"Jijik!"

//Sekolah.

Kabar penembakan Arga sudah terdengar di penjuru sekolah. Banyak isu juga mengenai hubungan Arga dan Iren.

"Gue gak nyangka banget, kok, bisa yah, si Iren bisa senekad itu." Ucap siswi yang satu kelas dengan Putri.

"Ya bisa aja Angel, cinta 'kan gak memandang kasta." Jawab Putri asal "apa lagi, kalau cinta nya udah mati, ya bakalan lebih susah untuk menerima nya."

"Eh. Putri gimana hubungan lo sama Zidan? " Tanya Angel.

Putri menghela nafas nya pelan.

"Gak tau Ngel, gue cinta nya sama Zidan, tapi gue juga gak bisa nolak soal perjodohan ini. " Jawab Putri.

"Lo harus perjuangin cinta lo, percuma kalau lo paksain juga. Ini bukan soal kebahagiaan tapi perasaan Put." Ucap Angel.

"Gak tahu lah. Gue pusing, kalau mikirin percintaan,"

Tanpa mereka sadari Danu sudah mendengar semua cerita Putri.

"Ooh..., jadi ini alasan Putri ninggalin temen gue," Gumam Danu.

//kelas Anara.

Vina dan kirana merasa kesal dengan teman-temannya. "kalian ngapain sih! Nanya in soal Arga mulu! " Kesal kirana.

"Tau loh! pada. Kalau kepo nanya sendiri aja ke orang nya! " Imbuh Vina.

"Lah, gimana sih, lo 'kan berdua dekat sama mereka, sedangkan kita-kita cuma angin lalu." Ucap Zaki, sang ketua kelas.

"Jadi beneran kalau sebenarnya Anara adalah pacar nya Arga? " Tanya Dila.

"Mana gue tahu, kalau lo mau tahu, tanya sendiri aja ke orang nya. " Jawab kirana.

"Huuu...., 'kan lo cewenya Gavin, gak mungkin 'kan? kalau lo gak tahu? " Imbuh teman yang lainnya.

"Ada apa nih?" Tanya Gavin.

Gavin kini masuk ke dalam kelas kirana, lalu mendekat ke meja nya.

"Kenapa kalian menghujani pertanyaan kaya gitu ke cewe gue? "

"Mampus loe! " Ledek Vina.

Danu memasuki kelas Vina dengan tergesa-gesa.

"Ada kabar bagus! " Ucap Danu dengan nafas ngos-ngosan.

 

                       •••••••••••••        

ARGANARA (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang