Jam menunjukan pukul 06:45. lima belas menit lagi bel sekolah akan berbunyi, namun segerombolan anak remaja yang memakai seragam SMA Pancasila, masih asyik nongkrong di warung mpok ena yang letaknya di belakang sekolah.
Arga dan teman-temannya memang sudah terbiasa berangkat pagi, tapi bukannya langsung ke sekolah malah mampir ke tempat nongkrong nya, kalau gak nongkrong, ya, telat. Udah bukan hal aneh lagi buat Anak-anak SMA Pancasila.
Saat ini Arga dan teman-teman nya sudah memarkir'kan motornya di parkiran sekolah, sudah bukan hal aneh lagi bagi mereka. Saat melihat banyak murid lain yang terus memandang nya, terutama para murid perempuan.
"Hay! Put, makin cantik deh," Goda Zidan ke putri.
"Apa'an sih, lu Dan!" Jawab putri ketus.
"Mampus lo, sok kegantengan sih." Cibir Danu.
"Zidan-Zidan, kalau lo masih cinta sama si putri, ya udah lah Dan, balikan aja." Ujar Gavin.
"Mana mau, si Putri balikan sama cowo modelan kek zidan gini." Jawab Arga.
"Lo tuh ya Ar, jarang banget ngomong sekalinya ngomong saaakiiitt...!" Ucap zidan mendramatisir keadaan.
"Gila. bukan temen gue," Ucap Danu.
Kini mereka berempat sedang berjalan di lorong sekolah menuju kelas nya, namun karena zidan asyik tebar pesona ke murid lain tanpa sengaja menabrak seseorang.
BRUK!!
"Aaaw!! saakiiit." Ernag gadis yang kini sedang berusaha berdiri.
"Eh. lo tuh ya, jalan liat-liat dong!" Ucap Nara kesal.
"Wwooow! ada bidadari rupanya." Goda zidan.
"Bukannya minta maaf, malah kaya gitu," Gumam Nara.
Kini mata Nara menelisik ke arah kanan, di lihatnya cowo dengan badan yang tegas dengan kedua tangan di masukan ke dalam saku hodie nya.
"loe gak berubah," Namun Anara hanya mampu berucap dalam hati.
"Sorry, yah, gue gak sengaja. lo gak apa-apa 'kan?" Tanya Zidan. Nara hanya menganggukan kepalanya.
"Makannya, lain kali kalau jalan liat-liat." Ucap Nara.
"Oh. Iya, kenalin gue Zidan, lo anak baru yah?" Tanya Zidan.
Lalu mengulurkan tangannya, nara pun membalas uluran tangan nya zidan, kedua nya saling berjabat.
"Gue Danu, gue kelas XII IPA3." Ucap Danu, memperkenalkan diri.
"Gue ANARA maheswari, panggil aja Nara. gue kelas XII Bahasa." Jawab Nara.
Namun kini mata nya tertuju ke Arga, dia berbeda dari teman nya yang lain, tatapan nya dingin dan menusuk, tapi Nara merasa iba dengan tatapan itu.
"Udah, jangan di liatin bidadari, dia mah kulkas." Ucap Zidan, Yang kini mendapat tatapan tajam dari Arga.
"Becanda kali ar," Ujar Zidan cengengesan.
"Lagian juga, siapa sih. Yang mau kenalan sama orang aneh kek dia," Ucap Nara sambil melangkah pergi menjauh meninggalkan mereka.
Gavin, Danu, dan Zidan saling peradu pandang, baru kali ini ada cewe yang tak tertarik dengan Arga.
//Prov Arga
Arga merasa tak asing dengan anak baru itu, Arga merasa hangat dengan tatapan itu, namun di mana Arga pernah melihat nya.
"Zidaaann!!! Sana gak loe. pindah ke tempat loe!" Usir putri.
"Yaelah Put, napa sih, loe sensi banget sama gue, loe pms ya?" Goda zidan.
Mata Putri pun melotot tajam, mendengar ucapan nya Zidan yang terlalu vulgar menurut nya.
Tuk!!
"Awww! Sakit bege!!" ucap Zidan sambil mengelus kepala nya.
"Makannya, kalau ngomong tuh di saring!" Kesal putri.
"Heran gue, liat loe berdua kayanya beneran jodoh deh," Ujar Danu.
"iya Nu, feeling gue juga gitu." Tambah Gavin.
"Aaaminn!" yang langsung di amin kan oleh Zidan.
"Zidan gila." Kesal putri.
Namun di dalam lubuk hati putri paling dalam, memang masih menyimpan sedikit rasa kepada zidan, tapi putri harus menyimpan dalam rasa itu, karena putri sadar ada perasaan lain yang harus di jaga.
••••••••••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGANARA (TERBIT)
Teen FictionSayang dan cinta nya seperti senja, meski tenggelam dan meninggalkan nya namun ia akan kembali, meski dirinya tahu itu akan berulang namun ia tetap bertahan. Dunia ini luas, namun mengapa kehidupan seorang Gavin terasa begitu sunyi, apa benar dunia...