"Masalah terbesar adalah saat kau sudah berani masuk ke dunia yang tidak selayaknya kau ikut campur di dalamnya."
❍⊷⊷❍
Hari demi hari sudah berlalu. Vea juga sudah kembali ceria seperti biasanya. Apalagi kemarin merupakan hari yang sangat berharga bagi Vea, karena ia sudah berbaikan dengan Fara dan Aster meskipun ada perdebatan kecil di antara mereka kemarin. Mereka berlima juga sudah kembali bersahabat seperti dulu.Dan sekarang Aster, Fara, Fatan, Reza, dan Gavin sedang bertamu ke rumah Vea, tentu saja Vea mengundang mereka agar datang dengan alasan ia merasa kesepian di rumahnya.
"Gavin, balikin cokelat gue!" teriak Vea yang sedang berlari mengejar Gavin yang sudah mencuri cokelat silverqueen miliknya. Keduanya berlari memutari ruang keluarga di kediaman Vea dan Virga.
"Kalo mau ayo kejar gue," ledek Gavin melambai-lambaikan tangannya yang sedang menggenggam cokelat itu di udara.
Virga, Fatan, Fara, Aster, dan Reza pun tersenyum bahagia melihat Vea yang sudah ceria kembali seperti dulu.
"Akhirnya gue udah dapetin cokelat ini, mampus lo, Vin!" ejek Vea karena sudah berhasil memberikan pelajaran kepada Gavin karena sudah berani mengambil cokelat miliknya.
"Tenaga lo kuat banget sekarang Ve," ringis Genta merasakan ngilu pada punggungnya akibat tonjokan Vea.
"Tentu saja kuat, itu kan yang nonjok Arsyad," gumam Vea pelan sambil tersenyum ke arah Arsyad yang juga tengah tersenyum ke arahnya.
"Tau rasa lo kan, makanya jangan usil sama adek gue," ucap Virga yang dibalas tawa renyah dari Fatan, Fara, Aster, dan Reza.
"Lo mau nggak cokelatnya? Sebelum gue habisin nih," ucap Vea berbicara sendiri seraya memakan cokelat tersebut. Hal itu tidak luput dari pandangan para manusia yang berada di depannya.
"Dek, lo ngomong sama siapa?" tanya Virga heran.
"Sama Arsyad," jawab Vea polos.
Ia langsung menepuk bibirnya sendiri kala mengucapkan nama Arsyad.
"Arsyad?" beo mereka kompak.
"Eh, enggak gue nggak ngomong apa-apa kok. Gue gak bilang Arsyad tadi tapi gue bilang bangsat," sangkal Vea sambil nyengir. Kemudian dibalas anggukan oleh Virga dan juga sahabat-sahabatnya.
"Kok kamu bilang aku bangsat?" tanya Arsyad yang sedang duduk di samping Vea.
"Lo diam dulu, Syad. Daripada ketahuan lebih baik gue bohong," bisik Vea agar tidak ada yang mendengar.
"Awas lo Virga, Fatan, suatu saat gue pasti kasih lo pelajaran," gumam Arsyad yang masih didengar oleh Vea.
"Hey, lo kenal abang gue sama bang Fatan?" tanya Vea masih dengan intonasi pelan.
Seketika wajah Arsyad berubah datar. Kemudian ia menghilang dari hadapan Vea.
"Dasar jelangkung, datang nggak dijemput pulang nggak diantar!" sewot Vea ketika Arsyad pergi secara tiba-tiba.
Hari ini Vea pergi ke sekolah dengan semangat yang baru, bisik-bisik para siswa yang lain sedikit pun tidak ia hiraukan, ia menjalani hari-harinya kembali seperti biasa. Saat ini, bel pulang sekolah pun sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Suasana kelas sudah sangat sepi. Namun, Vea masih berada di kelas sambil menyalin materi dari papan tulis.
Vea sesekali merutuki kebodohannya karena tertidur di kelas yang membuat dirinya lupa mencatat materi. Sedangkan para sahabatnya sudah pulang karena Vea meyuruh mereka untuk pulang duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Kalung 6.16 [TAMAT]
Horror[ PROSES REVISI ] Kita hidup berdampingan dengan dunia yang tak terlihat, di mana dunia yang kita lihat tak sesimpel yang ada dipikiran orang-orang milineal seperti kita. Keindahan duniawi yang diselubungi akan hawa nafsu membuat kita buta dan tuli...