EPILOG

309 31 3
                                    

"Tiada ending yang bahagia di dunia ini, karena setiap pertemuan pasti berakhir perpisahan. Oleh karena itu, tidak ada satupun perpisahan yang bisa menghadirkan kebahagiaan, melainkan hanya menyisakan luka yang berkepanjangan."

❍⊷⊷❍

"Mereka ada di dalam!" seru Aster kepada Fatan dan segerombolan tim SAR. Kedua orang tua mereka masing-masing juga ikut, tak terkecuali orang tua Vea dan Virga.

Mereka terlihat sangat panik, apalagi kedua orang tua dari Fara dan Reza. Batin mereka terasa tertohok saat mendengar fakta dari Aster dan Gavin bahwa anak-anak mereka sudah meninggal sewaktu mereka mengadakan camping.

Iya, Gavin dan Aster mengatakan bahwa mereka mengadakan camping, tidak mungkin mereka mengatakan yang sebenarnya. Karena di zaman seperti ini, tidak ada orang yang percaya dengan hal-hal takhayul seperti itu. Kecuali mereka sudah menyaksikannya sendiri, bahwa hal itu benar-benar ada.

Para Tim SAR sudah memasuki gua, begitu pun juga dengan Aster, Gavin dan Fatan. Mereka bertiga terpencar dari yang lain, karena sebelum kemari, mereka sudah membagi tugas, sebab goa ini sangat luas sekali.

Aster dan Gavin langsung menuntun Fatan ke arah dasar gua, tempat dimana nyi Kendal melakukan perbuatan musyriknya.

Setelah sampai di sana, bola mata Fatan membelalak tidak percaya melihat Vea yang sedang merintih kesakitan dengan pakaiannya penuh dengan darah.

"Vea, lo kenapa?" tanya Fatan khawatir dan langsung menghampiri Vea yang sudah tidak sadarkan diri di atas lantai goa yang sudah banjir dengan darah.

"Ternyata Vea sudah berhasil menghancurkan kejahatan ratu setan itu, buktinya ia sudah tidak mengenakan kalung itu lagi," sambung Fatan ketika Gavin sudah berjongkok di sampingnya.

"Syukurlah sepertinya tumpukan debu itu hasil pembakaran makhluk terkutuk itu. Dan sekarang, kita harus membawa Vea ke rumah sakit, Bang!" usul Gavin dan dibalas anggukan oleh Fatan.

TIDAK!!

Kedua pria itu langsung kaget ketika mendengar teriakan Aster dari sudut gua. Mereka langsung berlari menghampiri sumber suara itu.

"Kenapa lo?" tanya Gavin melihat wajah panik Aster.

Gadis itu menunjuk ke arah bawah, dan menenggelamkan wajahnya diceruk leher Gavin.

Fatan dan Gavin menoleh ke arah yang ditunjukkan oleh gadis itu. Keduanya terlihat sangat shock.

"Virga!" pekik Fatan, ia segera menghambur ke arah tubuh Virga yang sudah tak bernyawa itu. Ia memeluk tubuh sahabatnya yang sudah bolong pada bagian punggung hingga perut akibat tusukan tombak Ratu Kendal tadi.

Pria itu menangis tersedu-sedu. "Kenapa lo ninggalin gue secepat ini, Vir?! Lo udah nggak sayang lagi sama adek lo? Setidaknya lo hidup demi dia!"

Gavin dan Aster ikut menangis melihat kerapuhan Fatan. Mereka juga sangat mengerti keadaan Fatan saat ini, bahkan mereka kehilangan sahabat mereka dua sekaligus.

"Lo liat Vir! Adek lo keadaannya sangat mengkhawatirkan, apa lo udah nggak sayang sama dia?" bentaknya memarahi tubuh tak berdaya Virga.

"Bang, justru karena bang Virga sayang sama Vea, makanya dia rela mengorbankan hidupnya demi Vea, bukan hanya bang Virga, kedua sahabat kita, Fara dan Reza juga sudah mempertaruhkan hidup mereka demi Vea," ucap Aster dengan air matanya yang mengucur deras.

"Maafin gue Vir, semoga lo bahagia, dan gue janji bakalan jagain Vea layaknya adek gue sendiri, gue janji!" ucap Fatan akhirnya, membuat Gavin dan Aster tersenyum haru.

Misteri Kalung 6.16 [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang