38 ⩩ PENGKHIANATAN DAVID

205 21 1
                                    

"Kebodohan manusia yang terburuk adalah telah mempercayai makhluk astral yang hanya tau bagiamana cara menyesatkan manusia agar ikut terjerumus di dalam lembah yang dinamakan dengan NERAKA."

❍⊷⊷❍

Saat ini mereka semua tengah mengatur siasat untuk membebaskan Vea dari cengkeraman benang ini.

Selama itu pula, Vea terus memaksa mereka untuk segera meninggalkan hutan ini dan kembali ke Blora.

Tentu saja permintaan konyol Vea ditolak mentah-mentah oleh mereka, terutama Virga.

"Tapi, bagaimana bisa kita melepaskan Vea dari lilitan benang ini?" tanya Aster dan dibalas anggukan oleh Gavin dan Fara.

"Sepertinya ini tidak akan mudah untuk dilakukan, karena jeratan benang ini sudah dilindungi oleh tabir ilmu hitam yang sangat kuat," jawab Reza, setelah mengamati benang itu.

Mendengar ucapan Reza membuat Virga emosi dan langsung mencengkeram kerah baju pria itu. "Lakuin apapun, asalkan adek gue lepas!"

"Cukup, Bang! Jangan sakiti Reza, dia nggak salah, kita nggak ada yang mau ada di keadaan ini, kalau memang takdir Vea seperti ini, Vea bakal terima dengan lapang dada," ucapnya pasrah diselingi dengan air mata yang menetes tanpa henti.

Virga pun langsung melepaskan cengkeramannya dari kerah kemeja Reza, kemudian ia menyembunyikan wajahnya dibalik telapak tangan. Ia menangis tersedu-sedu mendengar ucapan lirih adiknya.

Apa yang akan ia katakan kepada kedua orang tuanya nanti, jika adiknya sampai kenapa-kenapa. Memikirkan hal itu membuat Virga ingin mengakhiri hidupnya saat ini juga.

"Jika emang sudah tidak ada cara lain lagi untuk menyelamatkan adik gue, gue akan ikut mati di sini," ucap Virga dengan mata yang sudah memerah.

"Kalian semua pergi saja, tinggalkan kami!"

"Bang!" Panggil Vea ingin membantah ucapan Virga yang mengatakan bahwa ia lebih memilih mati di sini bersama dengan dirinya. Namun, pria itu malah menatap tajam ke arahnya, membuat Vea tidak jadi melayangkan aksi protesnya.

"Nggak ada bantahan, Ve! Lo tau kan kalo nyawa lo itu segalanya buat gue," jawabnya membuat Vea menjadi terharu dengan ucapan tulus dari abangnya.

Tanpa sadar, Gavin, Aster, dan Fara sudah saling berpelukan karena menyaksikan adegan mengharukan itu. Sementara Reza, sudah tersenyum hangat melihat betapa bahagianya jika mempunyai saudara yang saling menyayangi, meskipun terkadang kedua bersaudara itu sering bertengkar.

Namun, hal itu sebenarnya adalah cara mereka untuk saling menunjukkan perhatian. Hanya saja terkadang cara mereka untuk menunjukkan perhatian itu sedikit berbeda. Benar-benar kakak-beradik yang unik. Batin Reza.

"Ayo, kalian pergilah dari sini! Sebelum semuanya terlambat!" suara Virga menginterupsi lamunan mereka.

Reza tersenyum tipis kemudian menepuk pundak tegap Virga pelan. "Kita datang ke sini bersama-sama, jadi kita akan pulang bersama-sama juga."

Vea ingin protes ketika Reza malah memilih bertahan dengannya dan Virga di hutan ini. Namun, Fara kembali bersuara. "Gue juga akan ikut berjuang melawan semua ini bersama kalian."

Misteri Kalung 6.16 [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang