"Masihkah ada keraguan yang terselip dihatimu, padahal kau sudah mendapatkan informasi yang selama ini kau ingkari kebenarannya."
❍⊷⊷❍
"Lo lihat sendiri, kan? Gimana orang terdekat gue nggak percaya sedikit pun dengan ucapan gue. Kalau begini terus bagaimana bisa gue menang ngalahin kalung ini agar hidup gue nggak terancam lagi," ucap Vea."Kamu tenang saja, hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja!" desis David terlihat tengah menahan emosi. Vea yang sedang di dekapnya pun merasa aneh melihat raut wajah David dengan rahang yang mengeras.
"Lo kenapa, Syad?" tanya Vea penasaran.
Mendengar pertanyaan Vea, pria itu langsung menatapnya sendu kemudian bergantian menatap dengan garang Virga yang sedang tertawa menyebalkan. Karena mengerti dengan arti tatapan dari David, Vea langsung menerbitkan senyuman paksa dari bibirnya.
Ia tidak mau membuat David emosi dan melakukan hal yang tidak pernah bisa dibayangkan oleh Vea. Namun, hantu adalah makhluk dengan kadar kepekaan yang tinggi. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa kaum mereka dapat membaca pikiran dan suasana hati seseorang, tidak terkecuali David sendiri.
Ia merasa sangat sakit hati melihat Vea gadis galak tapi rapuh itu tersakiti. Melihat segala perlakuan kasar dan hinaan yang lolos dari mulut Virga, membuat David geram dan mengepalkan kedua tangannya erat.
Vea merasa ada pertanda bahaya dari ekspresi David pun langsung menggelengkan kepalanya pertanda ia tidak ingin David berbuat lebih dan akan disesalinya kemudian hari.
"Apa pun yang ada dipikiran lo sekarang, gue mohon buang jauh-jauh. Karena gue nggak mau abang gue kenapa-kenapa," lirih Vea dengan nada lemahnya. Namun, masih bisa didengar oleh Virga dan sahabat-sahabatnya.
Virga yang sedari tadi masih tertawa menjadi tambah keras saat mendengar ucapan adiknya. "Udahlah Ve. Sejak kapan sih lo bisa ngedrama gitu, norak tau nggak!"
"Virga!" tegur Fatan karena ia merasa iba melihat wajah lesu dan kecewa Vea.
"Ve, jangan masukin ke hati bacotan manusia semprul ini," ucap Fatan mencoba membesarkan hati Vea agar tidak lagi terjadi perselisihan antara kedua kakak-beradik itu.
Vea hanya bisa tersenyum kecil menanggapi ucapan sahabat kakaknya dengan air mata yang mengalir di kedua pipinya. Sedangkan, disisi lain, David yang menyaksikan itu semua tersulut emosi.
"Syad, lo mau ke mana?" tanya Vea bingung saat David sudah tidak ada si sampingnya lagi.
Entah kenapa suasana seketika menjadi hening, tidak ada di antara mereka lagi yang berniat memulai pembicaraan, termasuk Gavin yang biasanya sangat pecicilan di antara mereka mendadak diam saja, aneh bukan?
Begitu juga dengan Virga yang sudah berhenti tertawa. Ia berbalik menatap datar ke arah Vea yang terlihat sedang menahan tangisnya.
Virga berdiri sambil menghela napas gusar. "Buang-buang waktu aja, kirain penting."
Prang!
Wadah kaca yang berisikan cemilan yang berada di genggaman Gavin tiba-tiba saja dibanting dengan keras hingga menimbulkan bunyi yang memekakkan telinga. Sontak seluruh pasang mata menatap aneh ke arahnya, termasuk Virga yang sudah menaiki satu undak anak tangga terpaksa menghentikan langkahnya.
"BERHENTI LO BANG*AT! JANGAN JADI PENGECUT LO!" teriak Gavin menggelegar membuat mereka semua yang berada di sana ketakutan. Karena seumur-umur mereka tidak pernah melihat sisi Gavin yang seseram ini. Bukan hanya itu suara Gavin juga terdengar lebih berat dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Kalung 6.16 [TAMAT]
Horror[ PROSES REVISI ] Kita hidup berdampingan dengan dunia yang tak terlihat, di mana dunia yang kita lihat tak sesimpel yang ada dipikiran orang-orang milineal seperti kita. Keindahan duniawi yang diselubungi akan hawa nafsu membuat kita buta dan tuli...