"Apa aku pantas menyerah dan mengorbankan hidupku sekarang? Sementara itu, sudah banyak sekali nyawa yang gugur demi mempertahankan detak jantungku agar tetap bertahan di raga yang rapuh tak berdaya ini."
❍⊷⊷❍
A
ster dan Gavin sudah mencapai mobil Virga. Mereka bernapas lega karena berkat bantuan Davidlah mereka bisa mencapai ke sini.
"Sebentar lagi, semuanya akan berakhir," ucap Gavin membuka pintu mobil itu.
Sedangkan Aster masih terlihat melamun. Ia memikirkan ucapan David beberapa waktu yang lalu. Membuatnya menjadi sedih kala mengingat hal itu.
Flashback On.
Gavin berjalan agak pelan, karena tubuhnya yang sudah lemah ditambah lagi ia menggendong Aster dipunggungnya. Sudah sejak tadi gadis itu meminta agar dirinya diturunkan, namun pria itu terlihat tidak menggubrisnya sama sekali. Akhirnya, gadis itu hanya pasrah dengan tingkah keras kepala Gavin.
Mereka saat ini sedang berusaha untuk mencapai mobil yang sudah terparkir jauh di depan mereka. Namun, hal itu tidak mudah diwujudkan, tiba-tiba saja sekelompok makhluk menyeramkan menghadang jalan mereka. Makhluk itu ternyata bawahan dari ratu Kendal. Mereka terlihat murka menatap mereka. Gavin berjalan mundur saat makhluk itu mendekati mereka. Saat ia berbalik ingin berlari, ternyata di belakangnya sudah terdapat sekelompok makhluk itu lagi. Alhasil, mereka berdua terkepung.
Gavin menurunkan Aster dari punggungnya, namun tangannya menggenggam erat tangan dingin Aster yang sangat ketakutan saat ini. Gavin menyembunyikan tubuh Aster di belakang tubuhnya, hal itu ia lakukan untuk mengantisipasi serangan yang sewaktu-waktu bisa melukai gadis itu.
"Lo jangan berani main keroyokan, ayo lawan gue one by one!" tantang Gavin dengan raut ketakutannya.
Makhluk itu tidak menggubris ucapannya sama sekali. Mereka semakin mendekati kedua manusia itu. Hingga satu di antara makhluk itu sudah mengayunkan kapak yang entah sejak kapan berada di tangan mereka menuju ke arah Gavin dan Aster. Mereka berdua saling merapatkan tubuh masing-masing sambil menutup mata.
Tapi, keduanya masih belum merasakan apapun, hanya suara pekikan yang terdengar ditelinga mereka.
Keduanya mulai memberanikan diri untuk membuka mata, ternyata di sana sudah terlihat David yang sedang berdiri dengan tatapan datarnya menghadap mereka.
Aster dan Gavin semakin ketakutan saat melihat David. Mereka bingung dengan kelakuan David, apa sebenarnya yang tengah direncanakan pria itu.
"Kenapa lo nolongin kita? Rencana apa lagi yang sekarang ada di dalam otak lo?" Tanya Aster dengan tatapan sinisnya, ia sungguh muak melihat David, setelah pengakuan pengkhianatannya beberapa jam yang lalu.
"Aku tidak punya waktu untuk berdebat denganmu, sekarang sebelum aku berubah pikiran pergilah temui Fatan, dan bawa bantuan ke sini!" suruh David dengan suara datarnya.
Gavin berdecih. "Lo pikir kita bodoh buat percaya bacotan lo, gue tau ini pasti siasat lo buat bunuh bang Fatan kan? Dan lo nyuruh kita bawa orang ke sini untuk menambah pengikut setan lo!"
David hanya menatap malas ke arah Gavin. "Pergilah, orang-orang ini gunanya untuk mencari jenazah kedua sahabat kalian, kalau kalian tidak mau, ya sudah."
"Jenazah? Jenazah siapa?" panik Aster.
"Fara dan Reza," ucap David kemudian ia menghilang seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Kalung 6.16 [TAMAT]
Horror[ PROSES REVISI ] Kita hidup berdampingan dengan dunia yang tak terlihat, di mana dunia yang kita lihat tak sesimpel yang ada dipikiran orang-orang milineal seperti kita. Keindahan duniawi yang diselubungi akan hawa nafsu membuat kita buta dan tuli...