Chapter 33

6 0 0
                                    

Tok, tok, tok.

"Mbak Shafa, ada mas Ditan di bawah."

Shafa langsung panik. Duh, kelamaan make eyeliner jadi begini nih. Sebentar, ngaca dulu.

Blus silk pink muda, rok pensil warna khaki, sepatu pump hak tinggi warna khaki, dan tas kerja warna pink muda. Pake scarf nggak ya? Oh, pake kalung mutiara tumpuk aja. Selesai. Udah macam ibu manajer. Nggak heran gaji habis terus, pendapatan level staf, gaya level bos.

Whatevs.

Shafa buru-buru memakai lipstik pink mudanya. Hari ini dia berangkat dan pulang kantor bareng Ditan. Perdana setelah mereka resmi jadian. She is soooo excited.

Shafa menuruni tangga menuju ke lantau bawah dengan hati-hati. Pake sepatu hak 7 senti sis, bae-bae bisa keseleo itu.

There he is.

Duduk di kursi teras sambil memandang ke arah taman di seberang sana. Ditan.

"Tan, yuk."

Ditan menengok ke arah Shafa yang sudah berdiri di sebelahnya. Tersenyum lalu bangkit dari duduknya.

"Mama papa?" Tanyanya, berniat pamit seolah-olah ingin membawa kabur putri kesayangan mereka.

"Di kamar, lagi pada siap-siap. Kita berangkat aja, nggak apa-apa." Jawab Shafa.

"Ok." Ditan menarik tangan Shafa. Yang ditarik tangannya nggak berhenti tersenyum.

Shafa dan Ditan masuk ke dalam mobil merahnya Ditan yang dari tadi terparkir manis di depan pagar rumah Shafa.

Ditan memandangi Shafa.

"Kenapa?" Tanya Shafa, was-was. Lipstik pink mudanya bikin dia kayak Nicki Minaj?

"Kamu cantik banget pagi ini." Ditan tersenyum lalu dia mencium kening Shafa. "Good morning, sayang."

"Morning, yang."

Kalau bisa dibuat gambarnya, semua buka sakura yang lagi bersemi di Jepang sana pindah semua ke dalam hati Shafa. That's what makes her face glow.

Tiba-tiba ada intro lagunya Ari Lasso dari radio mobil. Cintailah aku sepenuh hati.

Di dalam hatimu
T'lah aku temukan
Arti kebahagiaan

"Eh, kalo denger lagu ini nggak tau kenapa ya rasanya pingin jalan-jalan ke garut gitu." Sahut Shafa sambil membesarkan volume radio mobil.

"Garut?" Tanya Ditan.

"Iya. Nggak tau, kenapa ya? Kayaknya cocok aja gitu lagu ini buat jalan-jalan ke sana. Dingin, liat pemandangan ijooo semua, santai nggak mikirin kerjaan..."

Sanggupkah dirimu
Untuk bertahan
Hingga waktu tak berjalan

"Kita jalan-jalan yuk hari ini." Kata Ditan tiba-tiba.

Huh? Gimana?

"Jalan-jalan? Kemana?" Shafa bingung.

"Kemana gitu."

Surat tanah bu El... amortisasi goodwill pak Andrew...

"Aku mau sama kamu aja hari ini." Lanjut Ditan sambil menggenggam tangan kanan Shafa dengan tangan kirinya.

Shafa terdiam. Berpikir.

"Please?" Kata Ditan lagi.

Shafa memandangi Ditan. Kapan lagi, celebrate the day when they are finally together again after a long time. Shafa mengangguk mengiyakan.

Ditan tersenyum senang dan mengarahkan mobilnya memasuki pintu tol. Dan lagunya Ari Lasso pun terus berputar.

Cintailah aku sepenuh hati
Sesungguhnya aku
Tak ingin kau pergi
Takkan mampu ku hadapi dunia ini
Tiada arti semua bila kau pergi

Sepenggal Kisah ShafaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang