Chapter 77

8 0 0
                                    

Siang yang panas di kantin kantor. Geng rempong berkumpul seperti biasa sambil membicarakan hal-hal yang tidak berfaedah.

"Lo serius deh, makan cincau dua gelas sekaligus?" Tanya Dina melihat Eva yang sedang memakan cincau hijaunya dengan sirup pink yang segar.

"Seger banget, Din." Jawab Eva. "Ini tuh bisa buat panas dalam loh."

"Kalo panas hati bisa?" Tanya Dina lagi sambil memandang nun jauh ke meja dekat pintu masuk kantin.

"Napeee panas hatiii..." Sahut Lana. "Bakso lo kepanasan kaliii..."

"Dan dia pake turtle neck di siang hari yang panas terik begini." Tambah Shafa. "Makin panas luar dalem deh tuh."

"Eh," Dina memelankan suaranya. "Gw ngeliat si Sisil pake atasan kerah V rendah banget begitu malah jadi gerah bukan jadi adem."

Shafa memandang ke arah yang sama dengan pandangan Dina. Terlihat Sisil sedang menikmati makan siangnya sambil berbincang dengan para engineer-engineer.

"I see cleavage." Sahut Shafa. "Kalo gw, mau serendah apapun kerah baju gw kayaknya nggak bakal ada cleavage begitu deh. Huff."

Lana dan Eva membalikkan badannya dan ikut memandang ke arah yang sama.

"Ohhh." Kata Lana singkat.

"Panas hati kan lo? Nih makan cincau gw." Eva menyodorkan segelas cincaunya.

Dina menghabiskan baksonya.

"Lo nggak panas hati, Fa? Kan gegara dia lo putus." Kata Dina sambil menyeruput sirup pink cincau nya Eva

"Hah? Emang iya?" Shafa meminum es teh manisnya, seolah-olah berpikir padahal nggak.

"Gimana kehidupan setelah putus?" Tanya Lana.

Shafa menggigit-gigit sedotannya. Bengong.

"Hampa." Katanya asal.

"Entah diiiimana, dirimuu beeerrada... Hampa terasa hidupku tanpa dirimu..." Dina menyanyikan lirik lagu Hampa nya Ari Lasso. "Apakah diiisana, kau rindukan aku, seperti diriku, yang slalu merindukanmu, selalu merindukanmuuuu..."

Eva dan Lana geleng-geleng melihat kelakuan Dina.

"Stress ya lo." Sahut Eva.

Dina ketawa.

"Eh, karokean yuk?" Katanya tiba-tiba. "Nanti sore, pulang tenggo."

"Besok pagi gw mesti pengajian kakak gw, mau nikahan dia Sabtuuu..." Kata Shafa.

"Lo cuti besok?" Tanya Lana.

Shafa mengangguk.

"Sebentar ajaaa... nggak malem-malem kokkk... kan cuma karokean, nggak clubbing terus dance di atas meja dj kayak kemaren."

Shafa melototin Dina, diikuti cengiran ketiga temannya.

"Ok, gw ikutan." Kata Eva.

"Gw juga ah. Ntar minta jemput pak suami di tempat karaoke." Tambah Lana.

"Deal yaaa..." Dina terkekeh puas.

Sementara Shafa melanjutkan aktivitas bengongnya dengan suara Ari Lasso terngiang-ngiang di telinganya.

Kupejamkan mata ini

Mencoba tuk melupakan

Segala kenangan indah

Tentang dirimu, tentang mimpiku

Semakin aku mencoba

Bayangmu semakin nyata

Merasuk hingga ke jiwa

Tuhan tolonglah diriku...

***

Sepenggal Kisah ShafaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang