Chapter 91

10 0 0
                                    

"Ini beneran nih ya?"

Malam ini, geng rempong sudah duduk syantik dan kenyang di acara party nya pak RS yang tenar itu dengan segelas chardonay di tangan masing-masing.

"Apanya yang beneran?" Tanya Eva ke Dina diantara hingar bingar lagu yang dimainkan band di panggung kecil sana.

"Free flow Chardonay semaleman." Jawab Dina sambil meminum Chardonay nya.

"Beneran. Bawa botol tupperware kosong nggak lo?" Balas Eva.

Yang lain ketawa.

Malam ini, pukul 10.30 malam, party nya pak RS yang sudah didengung-dengungkan sejak dua bulan yang lalu akhirnya terlaksanakan. Di depan sana ada band dan dj yang daritadi memainkan lagu-lagu top 40 non stop. Di depan panggung ada area kosong yang tadi dipakai untuk pertunjukkan peluncuran kembang api dan juga pertunjukkan bermain dengan obor dan api ditambah tarian tradisional yang menarik. Area itu dikelilingi oleh meja-meja dan kursi bernuansa emas dan putih yang cantik dan dihiasi bunga dan lilin di atas mejanya, yang salah satunya di tempati oleh geng rempong. Tidak lupa ada booth booth dengan sofa di beberapa pojokan dengan wanita-wanita cantik siap sedia untuk menemani mengobrol dan membuat para tamu menikmati malam ini.

"Good evening, ladies and gentlemen..."

MC mulai berbicara di atas panggung mempersilahkan the infamous pak RS yang terkenal dengan nama inisialnya untuk memberikan sedikit speech tentang acara malam ini.

"Buset, pak RS pake celana pendek gitu aja cakep ya, kayak bintang pelem korea tau ga lo." Bisik Dina ke Shafa.

Shafa hanya senyum-senyum dikulum, mau ngomong juga males karena emang kata Dina benar adanya. Bos besarnya yang satu itu masih muda, ganteng, dan kalem lagi. Bahasa inggrisnya pun mengalir dari mulutnya lancar macem air comberan. Eh, jangan air comberan, bau dong. Air sungai di pegunungan aja, adem.

"Istrinya cantik bingits. Cantiknya mahal ye." Bisik Dina lagi.

"Hmm." Balas Shafa sambil memperhatikan istri pak RS yang berdiri di pinggir panggung, rambutnya model pixie bondol gitu tapi tetap terlihat cantik dan classy.

"Hope you enjoy the night. Cheers!" Pak RS mengangkat gelas champagne nya, mengajak semua tamu untuk bersulang. Semuanya berdiri dan ikut bersulang termasuk geng rempong.

Setelah itu, band dan dj mulai bersiap kembali memainkan lagu.

"Hai ibu-ibu, gimana, are you having fun?" Pak Andrew tiba-tiba sudah berdiri di sebelah Lana datang sambil menenteng segelas wine.

"We are, pak." Jawab Lana mewakili cewek-cewek yang lain.

"Duduk di mana, pak?" Tanya Dina.

"Tuh, di sana." Pak Andrew menunjuk mejanya yang berdekatan dengan meja para direktur. Ada Gilang dan bosnya yang terlihat sedang mengobrol dengan beberapa expat dari perusahaan lain.

Shafa meminum Chardonay nya.

"Eh, udah gelas keberapa lo, Fa?" Tanya pak Andrew sambil tertawa.

"Baru yang ketiga pakkk..." jawab Shafa.

"Tambahhhh... biar nggak cemberut terus kayak lagi disuruh closing bulanan aja." Ledek pak Andrew.

Sialan. Orang lagi galau tingkat dewa ini.

"Pak, kalo kebanyakan ntar dia joget sebelah dj situ gawat." Sahut Dina.

Shafa menepuk bahu Dina tanda protes sementar semuanya tertawa.

Intro lagu Perfect Strangers nya Jonas Blue mulai terdengar.

You were looking at me like you wanted to stay

Sepenggal Kisah ShafaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang