Chapter 47. Epilog [END]

9K 223 18
                                    

Hai hai... Kita udah sampai di ending🤗 Yang bisa baca cerita ini sampai akhir, kalian hebat❤️ Thanks🤗🤗

Selalu dukung karya-karyaku ya karena author bukanlah apa-apa dan bukan siapa-siapa tanpa kalian, readers🤗 Jangan lupa mampir ke novel-novelku yang lain😊

Sebelumnya beberapa bab udah aku hapus karena novelnya terbit cetak, tapi sekarang aku balikin lagi. Selamat membaca😊

Semoga novel ini bisa memberi pesan positif untuk kalian😊 Ambil baiknya dan buang buruknya, ya. Buat yang laki² jangan ditiru buat selingkuh, kasian lho istri² kalian yg setia mencintai dan menemani kalian selama ini. Inget, setiap perbuatan buruk pasti ada balasan buruknya pula.

**

Safina kembali menjalani hari-harinya sebagai pemilik sekaligus pengajar bimbel bahasa Inggris. Dia berusaha menyibukkan diri agar hatinya tidak terus dibayangi rasa sedih. Tawa anak-anak kecil di tempat itulah yang selalu mampu menghiburnya.

Safina bersyukur karena setelah penderitaan yang dia alami, dia masih mampu melanjutkan hidup dan mengejar karirnya. Tempat bimbel yang dibangunnya pun semakin berkembang pesat dan bahkan telah memiliki cabang di beberapa daerah lain. Selain itu Safina juga mengurus salah satu rumah makan milik ayahnya. Safina berusaha mengikuti jejak ayahnya, menjadi pengusaha sukses. Kesuksesan itu membuat Safina perlahan melupakan sakit hati atas masa lalunya. Tidak ada lagi air mata yang menetes untuk mantan suaminya.

Di tengah kesuksesan yang diraih Safina, Bagus justru dilanda penderitaan. Dia kesulitan mendapat pekerjaan baru setelah dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja. Bagus juga sudah tidak seperti dulu. Dalam menjalani hari-harinya, dia sering murung memikirkan Safina. Sesekali dia melihat mug pemberian Safina dan memeluknya seolah itu adalah Safina. Setiap pagi Bagus bahkan sering terlupa memanggil Safina dan memintanya membuatkan kopi. Saat menyadari bahwa dia dan Safina sudah berpisah, air matanya menetes.

Jika dulu Bagus sering menghabiskan waktunya di luar rumah bersama teman-temannya, maka Bagus yang sekarang adalah Bagus yang sepanjang hari hanya menghabiskan waktu dengan berdiam diri di rumah. Untuk mengisi waktu luangnya, terkadang Bagus hanya mengotak-atik motornya. Sangking sedihnya hingga Bagus harus menunda sidang perceraiannya dengan Marya. Dia masih belum punya cukup tenaga untuk kembali ke Bekasi dan mengurus semuanya.

Tidak jauh berbeda dengan Bagus, Marya juga tengah dilanda penderitaan. Reza, pacarnya mengetahui kondisinya yang tidak bisa hamil. Pacarnya itu pun meninggalkannya. Yang lebih parah adalah Reza menyebarkan di media sosial tentang kondisinya itu. Hal itu membuat Marya kesulitan mendapatkan pendamping hidup. Tidak ada laki-laki yang mau mendekatinya karena mengetahui bahwa dirinya tidak akan bisa memberikan keturunan. Hari-harinya pun hanya dipenuhi kegalauan.

Tidak cukup sampai di situ, saat kembali ke Blora, Marya harus menghadapi kemarahan orang tua dan cacian orang-orang di sekitarnya saat mereka mengetahui kebenaran bahwa Marya pernah menikah dengan suami orang. Karena dikucilkan di lingkungannya, Marya memutuskan untuk kembali ke Bekasi dan menjalani hidup baru seorang diri di sana sembari menanti sidang perceraiannya dengan Bagus.

Di mana ada kedzoliman, di situ ada tangan Tuhan yang bekerja. Yang menangis sedih telah Dia ganti dengan kebahagiaan dan yang tertawa di atas penderitaan orang lain telah menerima balasan atas kejahatannya. Tuhan itu Maha Adil.

Yakinlah bahwa Allah akan mengganti setiap tetesan air mata kesedihanmu menjadi butiran mutiara kebahagiaan jika kamu mau bersabar dan ikhlas menerima segala ketentuan-Nya. Dia yang Maha Tahu atas apa yang baik dan buruk untukmu.

Aku Bukan Pelakor [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang